"Selamat ya Mar, pagelaran kamu suskes besar malam ini." Hadi tampak berdecak kagum dengan suasana di dalam ballroom hotel tersebut.
"Wah makasi ya Di, udah nyempetin dateng." Marla membalas tulus di tengah hiruk pikuknya suasana di ruangan tersebut.
Axel yang baru saja datang dari mengambil minuman segera memeluk pinggang Marla posesif. Ia seolah ingin memperlihatkan pada Hadi jika Marla adalah miliknya.
"Selamat ya sayang, malam ini kamu sukses besar dan satu lagi, cantik luar biasa." Ucap Axel lalu mengecup pucak kepala Marla, yang tentu saja membuat Hadi agak canggung berada di dekat mereka.
Marla yang menyadari gelagat aneh suaminya hanya tertawa kecil lalu menoel pinggang Axel pelan.
"Om msih cemburu ya sama Hadi? Ih lucu banget tau."
"Hei siapa yang kau panggil om? aku suamimu Marla ingat itu. Atau sepulang dari sini mau benar benar ku ingatkan?" Axel menyeringai jahil namun juga menggoda yang membuat Marla agak bergidik merinding namun juga bahgia.
"Bagaimana kalau kita pulangnya sekarang saja?" kembali Axel menggoda Marla dengan kedipan jahil yang membuat Marla semakin salah tingkah.
" Tunggu bentar lagi ya om, nanggung acaranya bentar lagi bubar. Masa aku yang punya acara, tapi malah aku yang pergi duluan." Balas Marla merasa tidak enak jika harus meninggalkan acara terlebih dahulu. Walaupun jam sudah menunjukan pukul 11 lewat, dan para tamu undangan juga sudah mulai membubarkan diri, serta badannya yang sudah sangat pegal, tapi itu semua sangat sebanding dengan hasil malam ini. Sebenarnya awalnya ia sempat cemas karena beberapa kejadian tidak menyenangkan yang menimpanya secara beruntun. Ia bergidik ngeri mengingat kejadian yang baru saja menimpanya. Bagaimana Kyra menculik dan menyekapnya hingga hampir di perkosa. Untung saja tuhan Masih berbaik hati padanya.
"Kamu kenapa hem?" Suara berat milik Axel membuyarkan lamunanya tentang kejadian kemarin.
"Eh enggak om, cuma lagi seneng aja." Balas Marla singkat. Ia tidak ingin jika Axel sampai tahu bahwa dirinya masih agak trauma dengan kejadian kemarin.
"Tapi kamu tidak terlihat seperti sedang bahagia." Axel memandang Marla dengan sorot penasaran.
"Beneranm om ku, suamiku yang paling tampan, aku lagi nggak mikirin apa apa, cuma lagi ngerasa luar biasa seneng aja." Cubit Marla pada lengan Axel
"Sorry gue mau cari Zeeta dulu ya, mau ucapin selamat juga." Tiba tiba saja Hadi menginterupsi percakapan Marla dan Axel.
"Eh sorry Di. Ya silahkan" balas Marla tidak enak karena rupanya dia sempat agak mengabaikan Hadi gara gara kedatangan suaminya.
Hadi membalas dengan senyuman lalu segera melenggang pergi meninggalkan pasangan romantis tersebut.
Ia rupanya cukup tahu diri untuk tidak menganggu acara romantis kedua pasangan suami istri yang baru saja berbaikan di hadapannya itu.
Hadi terlihat celingukan mencari sosok Zeeta. Padahal tamu undangan sudah mulai bubar satu persatu, seharusnya ia bisa lebih mudah menemukan sosok gadis tersebut. Merasa lelah mencari dari satu sudut ke sudut lain, akhirnya ia memutuskan untuk pulang. Masa bodoh dengan Zeeta. Palingan juga gadis tersebut sudah pulang duluan, begitu pikir Hadi yang langsung melenggang menuju parkiran.
"Gue nggak mau tunangan sama lo apalagi sampe nikah!" sebuah teriakan kecil membuat Hadi menoleh ke arah belakang mobilnya. Pemandangan tak menyenangkan dilihatnya saat Rafa, saudara sepupunya tengah menarik tangan Zeeta yang membuat gadis tersebut meringis.
"Lo nggak bisa lari dari perjodohan ini Ta, kedua orang tua kita udah sepakat buat jodohin kita. Dan gue udah cukup bersabar ya waktu gue tau ternyata lo nginep di apartemen si Hadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/124476391-288-k245359.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Marla
Любовные романыTerpaksa menikah dengan om sendiri tentu bukan hal yang mudah. Ini adalah kisah tentang Marla yang harus menikah dnegan om nya sendiri. Tentang Marla yang baru mengetahui jika pria yang selama ini dianggap sebagai om kandungnya, ternyata sama sekali...