"Thanks buat traktiran dan juga bantuannya hari ini. Nggak tau deh kalo nggak ada kamu." Ucap Marla tulus begitu sampai di parkiran.
"Iya sama sama untung aja tadi aku ketemu kamu."
"Aku pulang dulu. Udah malam banget soalnya." Marla tampak melirik arloji yang terlingkar cantik ditangan putih mulusnya.
"Hati hati dijalan. Powerbanknya bawa aja dulu, takut kalau kamu kenapa kenapa lagi dijalan biar bisa ngehubungin orang rumah." Balas Hadi saat Marla baru saja hendak mengembalikan powerbank yang tadi sempat dipinjam padanya.
Marla segera mengangguk dan tersenyum tulus. Tanpa menunggu lama ia menghidupkan mobilnya dan melaju bebas dijalan raya. Beruntunglah ban mobilnya bisa diperbaiki dengan cepat sehingga bisa langsung diantar oleh sopir Hadi ke restaurant tempat mereka makan.
Dan lebih beruntungnya lagi, ia sudah meminta ijin lembur pada Axel sehingga om nya tidak perlu khawatir akan keterlambatannya pulang malam ini. Walaupun ia sudah sebesar ini, tetap saja ia masih memiliki jam malam yang tidak bisa dilanggar. Apalagi dengan statusnya sekarang yang sudah tidak sendiri alias bersuami. Yah walaupun hanya pernikahan untuk menyenangkan almarhumah omanya yang telah tiada, tetapi tetap saja ia harus menghormati Axel sebagai suami sekaligus om nya. Memikirkan ketidak jelasan perasaan dan statusnya membuat Marla pusing dan merasa semakin lelah. Sebaiknya ia harus segera menambah laju kendaraannya agar cepat sampai di rumah.
##########
"Pagi semua!" teriak Marla dari arah atas. Sudah menjadi kebiasaannya membuat suasana ribut di pagi hari.
Axel seperti biasa hanya melirik sekilas lalu kembali melanjutkan acara sarapan tenangnya.
Sedangkan Kyra hanya tersenyum geli melihat tingkah Marla
"Kamu mau roti rasa apa Mar? biar kakak bikinin"
"Nggak usah kak, hari ini aku mau sarapan nasi goreng. Kemarin udah pesan lewat whatsapp sama bi Ratih."
Marla segera melesat ke arah dapur mengambil nasi gorengnya.
Baru saja ia melangkah terdengar suara bel dari arah depan.
"Astagaa siapa sih yang bertamu pagi pagi gini."
"Biar aku saja yang buka Mar. Kamu ke dapur aja."
Kyra segera menarik pantatnya dari kursi dan berjalan menuju pintu depan
Beberapa saat kemudian ia kembali dengan membawa sebuah amplop besar berwarna coklat.
"Wah paket buat siapa kak?" Marla langsung berlari kecil sambil membawa sepiring penuh nasi goreng kemeja makan menghampiri kyra
"Nggak ada nama pengirimnya Mar, tapi di amplop ini tertulis kepada Axel"
Merasa namanya di sebut, mau tak mau Axel menoleh ke arah dua wanita yang tampak penasaran dengan isi amplop tersebut. Belum lagi wajah Marla yang terlihat begitu bernafsu membuka isi amplop yang sedang di pegang Kyra.
"Sini biar aku yang buka. Kan paketnya buat aku."
Tanpa menunggu lama amplop coklat tersebut sudah berpindah tangan.
Bebrapa saat setelah mebuka amplop coklat yang pengirimnya entah makhluk dari mana, tiba tiba saja expresi Axel berubah seperti orang yang terlihat kesal. Tunggu, lebih tepatnya marah.
" Bisa jelaskan maksud foto ini?" tiga foto dari dalam amplop coklat tadi di letakan di atas meja.
Marla segera mengambil foto yang ditujukan Axel padanya

KAMU SEDANG MEMBACA
Marla
RomanceTerpaksa menikah dengan om sendiri tentu bukan hal yang mudah. Ini adalah kisah tentang Marla yang harus menikah dnegan om nya sendiri. Tentang Marla yang baru mengetahui jika pria yang selama ini dianggap sebagai om kandungnya, ternyata sama sekali...