34

14.8K 252 13
                                    

Suara desahan saling bersahutan memenuhi malam panjang dua insan yang sedang di mabuk cinta. Dua insan yang baru menyadari akan perasaan cinta yang sebenarnya sudah lama tumbuh di hati mereka. Kini tak ada lagi keraguan, mereka memang telah benar benar menjadi suami istri yang seutuhnya.

"Kamu luar biasa sayang." Ucap Axel mengecup pucak kepala Marla.

Mendapat pujian dari Axel membuat pipi Marla bersemu merah.

"Kenapa pipimu masih saja memerah hem? Ini sudah yang kedua kalinya kita melakukannya. Tapi ekspresimu membuatku semakin gemas dan ingin mengulanginya lagi." Goda Axel sambil menggigit kecil cuping telinga Marla.

"Om udah ah, capek tau." Balas Marla lalu mengambil selimut untuk menutup badan polosnya dari pandangan nakal Axel.

"Om? siapa yang kau panggil om?" Delik Axel pura pura kesal.

"Ya om Axel lah siapa lagi?" Ucap Marla akhirnya sebelum ia menyadari jika Axel kembali menarik selimut yang membungkus tubuhnya dan menatap Marla dengan tatapan lapar.

"Om mau ngapain lagi?" Marla kembali berusaha menarik selimutnya agar menutup badannya.

"Oh aku hanya mau mengingatkan mu jika aku suamimu bukan om mu lagi. Mungkin kita perlu mengulang kegiatan kita yang barusan." Balas Axel enteng.

"Om, aku capek. Balas Marla dengan tatapan memelas.

"Ok  tapi jangan panggil aku om lagi. Atau aku akan benar benar memakanmu."

"Ok sayang." Balas Marla yang membuat Axel tersenyum puas.

Sebenarnya Axel tidak lagi terlalu mempermasalahkan panggilan Marla yang masih memanggil om ke dirinya. Ya dia menyadari jika tidak mudah mengubah kebiasaan yang sudah di lakukan selama bertahun tahun. Hanya saja ia begitu senang menggoda istri cantiknya.

"Hem om, eh sorry sayang maksudnya." ucap Marla yang terlihat panik karena lagi lagi ia keceplosan dan salah sebut.

"Kenapa? mau lagi?"

"Ish dasar suami mesum." Aku cuma mau bilang cepat pakai celananya atau setidaknya tutup pakai selimut." Cebik Marla melihat kondisi suaminya yang masih telanjang tanpa sehelai benangpun di badannya.

"Bukankah kamu suka melihatnya?"

Astagaa Marla benar benar ingin membenturkan kepal Axel ke tembok saking tidak tau malunya suami tampannya ini.

"Kenapa diam heh? kamu mau pakaikan ini untukku?" Ucap Axel sambil menyoodorkan boxer nya ke arah Marla.

"Pake sendiri lah, udah ah aku mau bersih bersih badan dulu. Mau ke kamar mandi."

"Tapi aku mau nya di pakein." Balas axel yang tiba tiba saja suaranya berubah menjadi manja membuat Marla bergidik jijay.

"Emang biasanya nggak pernah pasang sendiri ya kalo abis begituan?"

Entah kenapa tiba tiba saja lolos pertanyaan aneh dari mulut Marla yang ia sendiripun bingung kenapa bisa keceplosan menanyakan hal itu ke suaminya. Marla segera memukul mukul mulutnya atas kelancangan pertanyaannya tadi.

"Maksudnya?" Axel mengernyit mendengar pertanyaan Marla.

Ah sudah lah pertanyaan konyol tersebut sudah terlanjur keluar dari mulutnya. Dan sebenarnya ia juga penasaran apakah suaminya pernah melakukan hal itu sebelum dengan dirinya, entah kenapa ia menjadi penasaran.

"Hem apa om sebelumnya pernah ngelakuin hal kayak gini sama orang lain?"

"Menurutmu?" kini Axel balik bertanya.

MarlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang