25

11.3K 214 16
                                    

Pagi ini Marla bangun dengan kepala berat dan perut keroncongan. "Astaga laper banget gue." Gumamnya sambil melangkah pelan menuju dapur. Ia melirik sekilas jam dinding yang menunjukan pukul sebelas kurang. Pantas saja ia merasa begitu lapar. Rupanya hari sudah siang. Ia segera membuka kulkas tapi tidak di temukan makanan sedikitpun yang bisa di makan. Hanya makanan mentah yang harus diolah terlebih dahulu. Dan sialnya ia tak  sanggup untuk memasak dan memang ia juga tak bisa memasak.

"Gue delivery aja kali ya. Lumayan bisa pesen ayam goreng tepung." Sekali lagi ia menggumam sendiri.

Zeeta yang juga baru bangun melihat Marla tengah celingukan di dapur langsung menghampiri Marla.

"Lo kenapa?"

"Astaga lo ngagetin gue udah kayak hantu." Balas Marla sambil memegang dadanya karena kaget.

"Gue  laper nih ada makanan di kulkas nggak?" tanya Zeeta sambil menguap dan mengucek matanya pelan.

"Nggak ada.  Adanya cuma ayam mentah di kulkas. Ini gue mau delivery ayam goreng tepung."

"Eh lo lagi sakit typus. Gila aja lo mau makan ayam goreng tepung yang nggak sehat itu. Lo kan nggak boleh makan yang terlalu berbumbu dulu apalagi junk food kayak gitu. "

"Terus gue makan apa dong? laper nih."

"Tenang gue masakin. Kebetulan gue juga laper."

Emang lo bisa masak?"  Marla menatap Zeeta dengan pandangan tak yakin.

"Kalo sekedar bikin sop ayam sih kecil, tinggal liat resep di google beres deh." Ucap Zeeta menjentikan jarinya di hadapan Marla.

"Ok sekarang lo duduk disini sambil searching google cari resep sop ayam, sedangkan gue mau siapin peralatan dulu" Ucap zeeta sekali lagi, Lalu mengambil celemek yang tergantung di sebelah kompor.

Marla segera mengetik resep sop ayam sederhana di mesin pencari google dan terlihat lah disana banyak jenis sop yang  bisa di coba.

"Nih gue nemu satu yang keliatannya paling enak. Soalnya warnanya kuning gitu."

"Apa aja bahannya?" Zeeta segera membuka kulkas milik Hadi untuk melihat persediaan bahan makanan yang ada.

"Bahannya seperempat kilogram ayam, terus satu ruas kunyit,satu ruas jahe, satu ruas lengkuas, kemiri dua butir, bawang merah  tujuh siung,bawang putih empat siung, cabai, garam dan penyedap rasa atau gula.

"Ayam ada sih tapi nggak tau ini ada berapa kilo, udah lah asal aja.
Trus kunyit yang mana?"

Zeeta yang tengah sibuk mengubek ubek tempat bumbu dapur menoleh sekilas ke arah Marla.

"Gue juga nggak tau. Tapi kalo nggak salah warnanya kuning deh. Coba lo potek satu" Ucap Marla sambil masih memperhatikan resep di smart phone miliknya.

Zeeta segera melakukan perintah Marla  untuk mempotek beberapa jenis bumbu yang sekiranya mirip kunyit.

"Nah ini kuning. Berarti ini kunyit."

"Sekarang tambahin jahe."

"Jahe yang mana?" Balas Zeeta lagi.

"Asal aja, pokoknya yang warnanya bukan kuning."

Zeeta lalu kembali mempotek beberapa bumbu dapur yang ada. Tapi sia sia saja semuanya ternyata berwarna kuning.

"Semuanya kuning Mar." Ucap Zeeta.

"Ya udah jahenya kita skip aja."

"Emang boleh?"

"Nggak tau, orang lo yang mau masak. Kok nanya ke gue? Gue pikir lo emang bisa masak." Balas Marla yang kini tampak benar benar meragukan kemampuan memasak Zeeta.

MarlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang