Pertemuan pertama ( 1 ).

2.4K 77 8
                                    

                             BAB I

Bagi Maya tidak ada yang lebih menyenangkan dari pada membeli buku dan mencium harum buku baru nya.gue memiliki kebiasan buruk yaitu mencium harum buku apapun itu. gue rela mengorbankan uang jajan gue untuk membeli buku yang gue ingin kan.

Ia melahap semua buku pertualangan atau pun komik. Maya beberapa kali nekat membawa buku-buku kesayanannya kedalam tas sekolah nya dengan resiko akan di sita jika ada razia mendadak.

Jika maya merasa sendirian dia akan melampiaskan kesepiannya itu dengan berjongkok di toko buku sambil membaca buku yang sudah terbuka sampul plastiknya ( baca gratis ) barulah dia membeli buku-buku yang dia inginkan.

Dan ini sudah satu minggu,itu berarti maya akan membelanjakan uang jajan nya dengan membeli buku kesukaanya.
pulang sekolah maya langsung berlari ria ke toko buku yang dekat sekolahnya.dia pun menjelajahi rak demi rak,hingga dia mendapatkan buku yang dia inginkan.

"Di mana ya ... harusnya akan ada di sini," gumam maya sambil terus mencari yang dia cari. "YES"! seru maya tanpa menyadari mata nya berbinar-binar melihat buku kesukaanya masih di terbungkus.

"Ya....masih di sampul", keluh maya. Masa harus beli dua buku sih. mestinya satu bisa di baca di sini,lalu maya pun membeli buku yang satunya.

Maya masih menimbang-nimbang ketika melihat seorang laki-laki seumuran dia sedang diam-diam berusaha membuka sampul majalah yang baru di terbitkan.

Maya Terkesiap,lalu melihat kiri dan kanan , melihat keberadaan pengawas toko.

Edo cowok berambut acak-acakan itu melirik maya dengan santai memberi kode dengan telunjuk tangan nya di letak kan di depan bibir.setelah yakin situasi aman,Edo merobek sampul plastiknya dan menghirup dalam-dalam harum majalah baru tersebut.

Maya kaget melihat aksi cowok itu. ternyata bukan dia saja yang hobi mencium aroma buku,ternyata cowok itu memiliki kesamaan dengan nya.
cowok itu membalik-balik majalah lalu berhenti di halaman dan menyipitkan mata nya.bibirnya berkerut dengan mimik muka yang lucu.

cowok itu mulai mendekati ku, dan berkata " Ada bolpoin?" belum sempat aku menjawab nya dia sudah mantap melanjutkan kata-katanya dan berkata "sini pinjam..."

Bagai ingin di tangkap polisi.maya pun membuka tas nya dan mengeluarkan bolpoinnya yang langsung di sambar cowok itu.
aku melotot saat cowok itu mencoret-coret halaman majalahnya.

"Eh...kok dicoret...nantik disuruh beli !" bisikku dengan takut.
"Stt..! makanya jangan berisik,biar gak ketahuan!" kata cowok itu sambil terus mencoret-coret halaman majalahnya.
sesaat kemudian coretan itu dia perlihatkan kepada ku. gambar remaja tampan,klimis,dan rapi kini sudah berubah menjadi remaja berkumis,memakai kaca mata,berambut kribo dan culun.

"Lihatlah.... lucu kan..!" ketawa Edo sambil memandangi ku.
Aku tersadar dan buru-buru mendatangi kasir dan membayar buku yang ku pilih tadi.setelah memberikan uang dan menerima kembalian uangnya,aku pun buru-buru melangkah meninggalkan toko yang membuat ku  deng-dengkan sekaligus takut itu.

Tanpa ia sadari ada yang memanggil ku dari belakang. "Eh..tunggu...ini bolpoin mu!"

Aku pun berhenti dan menyambar bolpoin nya itu. tanpa basa-basi cowok yang ada di toko buku tadi memperkenal kan diri kepada ku. " Perkenalkan gue Edo Punjabi". tanpa menerima uluran tanganya aku pun langsung melanjutkan perjalanan ku. hingga cowok itu memanggil ku lagi.

"Tunggu ... siapa nama lo?" ketus cowok yang ada  di belakang maya itu.
aku pun membalikan badan dan berani memperkenalkan diri kepada pria asing yang ada di hadapan ku itu.

"perkenalkan nama gue MAYA AULIA". unggkap gue dengan mengulurkan tangan kepada edo.
tanpa di sadari. maya menatap cowok yang di hadapan nya itu dengan sinis.

"kenapa?" tanya edo.

"oh, lo sering coret-coret majalah atau buku?" tanya maya sambil terus berjalan kaki.

"hmm... lumayan sering sih hehehe...gue mencoret nya dimana-mana." katanya dengan tawa puas.

Aku menatapnya dengan tatapan super bingung. " kadang-kadang gue mendapatkan komik atau novel dengan coretan kumis atau tanda tangan, jangan-jangan...."

Cowok itu kembali berkata "hahaha...kan sudah gue bilang,kalau gue mencoret semuanya..." kembali ketawa puas.

Gue tersapu dengan sosok Edo yang cuek,sederhana tetapi apa adanya,entah kenapa aura keren nya sangat lah kental gue lihat.walaupun hanya memakai jins belel dan T-shirt  putih yang enak di lihat mata.dia memiliki pesona yang sangat sulit di katakan.

Gue belum pernah bertemu dengan cowok yang seiseng dan seberani ini seumur hidup.belum selesai rasa terkejut maya,pria itu bertanya
" lo suka buku apa?"

" novel pertualangan"

"WOW...sama dong! gue pun menyukai novel itu."

"oh, yaa...." gue tiba-tiba ingat nasehat mama , agar tidak sembarangan berbicara dengan orang asing.Maya bermaksud ingin menyudahi pembicaraan itu,karena sudah terlalu jauh.

"Lo kelas berapa?" tanya edo
Tuh kan....nasehat mama memang benar-benar manjur.pasti sebentar lagi dia akan bertanya di mana gue tinggal. lalu dia akan mampir kerumah.jangan-jangan... dia penjahat. Oh tuhan,bisa jadi nantik dia membawa komplotannya kerumah !

"Jangan kepo dong" lalu gue cepat-cepat pergi meninggal kan pria itu.

"Hey.....tunggu!!"
tanpa melihat kebelakang,gue langsung saja memberhenti angkutan umum yang ada di depan gue.

Dengan jantung masih berdetak kencang akibat berlari. gue langsung di kaget kan lagi dengan tangan yang menyambarnya dari belakang dan memegang pundak gue.

Salam
Cia asia ❤️

Karma Cinta TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang