No Problem ( 39 ).

184 9 0
                                    

         BAB 39

******

Edo beralih menatap kakaknya itu seolah meminta jawaban atas kejadian yang telah terjadi di depan nya.

" May ada apa ? " Tanya Edo masih menatap Maya.

" Lo tanya aja sama kakak lo itu! " Ujur Maya sembari meninggalkan Adam ,Cindy dan juga Edo.

Kini emosi sudah berada di ubun ubun . Ia tidak dapat melihat wanita yang ia cintai terurai air mata seperti itu. Gak itu gak adil.

" Lo apaan Maya ha ? " Tanya Edo yang masih menatap Adam lekat lekat sambil memelototkan matanya.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik.

Mulut Adam masih bungkam dengan tangan memasuki saku celana nya . Merasa pria yang paling cool walaupun dalam keadaan seperti ini.

" Brengsek ! Lo sama aja kayak pria yang telah melukai Aisy ! Sama sama gak punya hati ! " Ujur Edo yang tidak terkontrol.

" Nyesel gue udah percaya sama lo ! Seharusnya gue yang waktu itu jaga Maya bukannya lo ! " Tambah Edo .

******

Lantas setelah mengeluarkan amarahnya kepada Adam , Edo langsung mengejar Maya gadis yang ia cintai . ia berlari ke kompleks rumahnya tetapi Maya tak kunjung kunjung terlihat.

" May .... " Teriak Edo , tapi sial nama yang dipanggil tak kunjung terlihat.

Edo memutuskan untuk kembali kerumahnya dan mengambil mobil ketika Adam sudah ada dihadapannya dengan tatapan kosong. Ia ingin menghajar pria itu tetapi ia masih menghormatinya karena Adam adalah kakak kandungnya.

Dengan sigap Edo menutup pintu mobil dengan keras pertanda amarahnya memuncak.

" May lo dimana sih ? " Ujur Edo dalam batinnya.

Tadinya Edo ingin kerumah Maya tetapi ia mengurungkan niatnya dikarenakan takut jika nyokap atau bokap Maya cemas bukan main.

*******

Satu jam sebelum kejadian .

" Hallo ... ?" Tanya Adam melalui seberang telepon.

Terdengar isak tangis dari seberang telepon.

Adam langsung saja melihat nama yang tertera di layar iphone nya , Ya Cindy teman akrab Maya.

" Lo kenapa sin? " Tanya Adam sembari memarkirkan mobilnya memasuki halaman rumahnya.

" Andri , Andri nyiksa gue dam ...." Ujur Cindy sambil menangis.

" Oke , Gue ada kenalan pengacara gitu. Nantik gue kasih ke lo aja ya . "

" Tapi gue takut dam, Gue takut Andri nyiksa gue lagi . " Kini dapat terdengar suara Cindy yang mulai sayu .

Pikiran Adam kacau , Ia kembali memutar memori dimana Andri mengasih undangan pernikahan nya bersama Cindy. Ia merasa di khianati bukan main. Bukan karena apa apa tetapi Adam melihat kasus Cindy mirip sekali dengan kasus yang dialami oleh adik perempuan nya itu.

" Dasar brengsek ! " Ujur Adam yang kini sudah terduduk di kasur kamar tidurnya , dan didepan nya Cindy yang sedang hamil 7 bulan .

Cindy kembali menangis , Luka yang ada di dalam hatinya belum sembuh dan kini terdapat luka fisik yang juga diberikan oleh Andri.

" Gue takut dam, Takut anak gue nanti di apa apain. "

Kini mata Adam tertujuh pada telapak tangan Cindy bekas bakaran puntung rokok. Adam tidak tega melihat Cindy menangis apalagi dalam kondisi mengandung.

Karma Cinta TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang