Amerika ( 42 ).

246 5 0
                                    

BAB 42

*******

Begitu mengingat kembali memorinya bersama Adam , Maya merasakan sesak didadanya yang luar biasa hebat hingga meneteskan air mata lagi dan lagi , ini semua membuat nya lelah . Maya mengutuk perbuatannya dimasa lalu bersama Adam , ia merasa dibohongi lagi .

Maya yang kini masih menatap Adam masih memilih bungkam , ia menimbang nimbang akan hal yang ia lakukan kedepan nya jika ia tanpa Adam akankah ia bisa hidup atau kah ia akan terpuruk ?

" May jawab gue ! " Kini suara Adam terus saja menghantuinya dengan beberapa pertanyaan .

" MAY .... " Kini suara Adam meninggi menandakan kesabaran nya sudah habis.

" Iya dam, Anak itu adalah anak lo ... " Kini air mata Maya mulai menetes lebih deras lagi . " Dan ia sudah pergi beristirahan dengan tenan.... " Belum sempat Maya menjelaskan semuanya , tetapi Adam sudah pergi meninggalkan nya begitu saja tanpa sepatah katapun .

******

Adam yang kini menjalankan fortunernya langsung mengeram stir mobilnya , ia merasa dibohongi oleh Maya , mengapa Maya tidak bilang semuanya kepada nya jika memang itu anak kandung Adam mengapa harus menutup nutupi semuanya dari Adam ?

******

Maya yang merasa tidak diperlukan lagi langsung bergeges dari kursinya dan meninggalkan cafe dallas . Ia memilih memendam rasa sakit itu seorang diri .

Maya memberhentikan taksi yang ada dipinggir jalan cafe dallas ia kembali mengulang lagi kejadian yang dikatakan Adam padanya dalam hati ia kecewa kepada Adam tetapi rasa bahagia yang begitu dalam karena ia tak perlu lagi merasakan rasa sakit yang terus diperbuat oleh Adam , Ia sudah lelah dengan perlakuan Adam yang posesif dan tidak mau mendengar penjelasanya.

Maya yang menatap diluar jendela taksi ,tiba tiba suara dering telepon nya membuyarkan lamunan nya . Ia mengecek nama yang tertera di iphonenya dan segera membuka messenger yang masuk .

Mama : May , Kamu dimana ? Mama butuh bicara sama kamu may , Kamu bisa pulang sebentar ?

Maya yang membaca messenger mama nya itu langsung bergegas pulang dan menenagkan dirinya agar orangtuanya tidak khawatir kepadanya.

******

Kedua orang tua Maya kini telah duduk disofa yang biasanya diduduki Maya , Maya menatap apa arti dari kebungkaman orang tua nya itu ? Pertanyaan terus saja melayang layang di kepala nya membuatnya lemas .

" May... " Kini suara Papa Maya mulai berbicara.

" Iya , Pa ? ... " Jawab Maya deng deng kan .

******

Maya menikmati hari hari pertamanya kembali kuliah.Maya berkenalan dengan teman teman dari berbagai usia dan latar belakang yang berbeda beda pula. Kelas kelas di amerika biasanya mempunyai lebih banyak murid murid yang berusia lebih tua dibanding di indonesia .

Maya merasa hidupnya lebih bahagia dari sebelumnya , kini ia tak perlu menangisi apa yang pernah diperbuatnya dimasa lalu. Kadang pikiran tentang Adam terbesit dibenak Maya ,tetapi ia tepis karena keputusan nya sudah bulat untuk melupakan masa lalu dan memulai hidup barunya lagi.

Maya ingin menikmati kesendirian tanpa kesepian . Jadi Maya giat belajar untuk membanggakan kedua orang tuanya lagi , ia tak mau membuat kecewa orang orang yang ia sayangi lagi dan lagi seperti beberapa tahun yang lalu.

Maya yang menapaki buliran salju yang turun memaksa sepatu nya untuk melangkah perlahan untuk menuju aparteman nya . Ia merasakan dingin yang menusuk tulang tulang dibadan nya .

Maya menyewa aparteman studio yang berjarak beberapa kilometer dari kampusnya, hanya perlu sekitar tiga puluh menit untuk sampai ke aparteman nya . Hidup Maya kembali bergairah setelah apa yang terjadi beberapa tahun yang lalu yang merengut nyawa anak nya dan suaminya.

Sesekali Maya mengirim email kepada Aisy sekedar menayakan kabar nya , tapi dia juga tidak ingin menanyakan kabar tentang Adam . Dia takut mendengar kabar yang tidak ingin didengarnya . Mungkin Adam sudah mempunyai pacar...

*******

Sudah tiga hari Amerika dilanda cuaca dingin . Maya memutuskan untuk menghabiskan satu hari penuh untuk berbelanja pakaian pakaian hangat . Sambil menenteng belanjaanya , Maya bergegas menuju aparteman nya . Bawaan nya sangat berat ! ia berhenti di tikungan koridor untuk memindahkan belanjaanya dari tangan kanan ke tangan kiri untuk merogoh kunci aparteman nya di dalam tas tangan nya .

Sambil mencari cari kunci yang ia cari , Maya tidak sengaja menangkap pria yang duduk bersandar di dinding apartemannya dengan koper hitam didekat kakinya . Awalnya Maya tidak peduli dengan pria yang tidak dikenalnya itu , mungkin saja itu tamu tetangganya yang sedang menunggu dibukakan pintu . Tapi aneh... Pria itu terus mengamatinya dari jauh , membuat Maya waspada. Maya menyipitkan Matanya untuk menduga duga siapa. Tindakan kriminal bisa saja terjadi dan Maya sudah membekali diri dengan semprotan merica ditasnya .

Beberapa saat kemudian pandangan Maya semakin fokus . Dan....Oh Tuhan!! Maya mengenali sosok itu, Tapi tidak mungkin! Bagaimana bisa ada disini? Maya tercengang dengan kenyataan yang tak terduga .

Maya ingin berlari kearah pria itu , tetapi ia memutuskan untuk berjalan menghampiri sosok itu perlahan untuk memastikan dugaannya.

Benarkah itu Adam atau hanya seseorang yang mirip dengan nya ?

*******

Salam
Cia Asia

Karma Cinta TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang