( 44 ).

544 10 0
                                    

            BAB 44

*******

Adam memandangi kotak beledu hitam berisi cincin berlian untuk Maya yang akan diberikan nya malam ini. Maya pasti kaget. Ia akan meminta maaf kepada gadis itu karena sudah meninggalkan nya di cafe dallas beberapa hari yang lalu, Coba saja Adam berfikir jernih pasti tidak akan terjadi seperti ini.

Rencananya Adam juga akan menemui orangtua Maya untuk menyampaikan maksud kedatangan nya .

" Pak , Mampir dulu ke mall," perintah Adam kepada Pak irwan sopir Adam yang sudah lama berkerja di rumah Punjabi. Adam bingung menimbang nimbang bunga apa yang bagus untuk melamar seorang gadis . Memenagkan tender proyek jauh lebih mudah daripada melamar seorang gadis.

Adam bergegas menuruni eskalator dan menuju toko bunga yang terletak di basement. Ia memesan selusin bunga mawar merah impor bertangkai panjang , dibungkus kertas berwarna coklat dan hijau pupus, dan pita berwarna coklat.

Pak Irwan melirik tingkah Adam yang berseri seri dari kaca spion dan diam diam ikut tersenyum bahagia.Baru kali ini pak Irwan melihat wajah Adam yang bahagia setelah kematian Edo yang membuat Adam lesu setiap saat.

Adam tiba dirumah Maya , Ia merasakan ketegangan dikaki nya seperti dialiri arus listrik . " Ada maya ? " Tanya Adam mantap dengan senyum terbaiknya.

Adik Maya terpaku melihat Adam , untuk sesaat ia bingung harus menjawan apa . Adam berpikir adik Maya panik karena melihatnya seperti ini. Tentu saja penampilan nya tidak biasa karena Adam tidak pernah seromantis ini. Adik Maya tentu menertawakan nya dalam hati.

" Tunggu sebentar . " Lalu adik Maya belari kedalam rumah.

Setelah menunggu beberapa saat, yang keluar justru mama Maya . " Adam..." Sapanya dengan wajah pucat pasi.

" Maya ada , tante ? "

" Silahkan masuk dulu , " Kata mama Maya mengajak Adam menuju keruangan tamu.

Mata mama Maya menatap bunga ditangan Adam dan merasa sangat bersalah. Saat itu ia sadar bahwa agrumentasi Maya kepada Adam tidaklah sepenuhnya benar. Entah harus sedih atau senang melihat Adam datang . Tapi Maya... terlanjur pergi.

" Maaf , Kalau tante salah mengarahkan Maya . " Mama Maya tertunduk lemas.

" Maksud tante ? " Tanya Adam bingung.

" Maya..." Mama Maya tidak mampu melanjutkannya. Adam juga tidak mampu berkata kata karena perubahan drastis emosinya. Dengan senang penuh harapan, tegang , dan ... sekarang entah lah ...

"... Maya berangkat ke amerika tadi pagi ..." Katanya lirih . Adam langsung berdiri saking kagetnya. Matanya melotot dengan degup jantung begitu kuat. " Dia melanjutkan kuliah , Dam. Jangan salah sangka ... dia tidak pergi karena laki laki lain . Dia kecewa kepada kamu maka dari itu dia meninggalkan kenangan nya bersama kamu , dia tidak sanggup jika ada di jakarta dan bertemu kamu ..."

Adam tidak mampu berkata apa apa . perasaan nya tercabik cabik. Adam merasakan rasa bersalah yang amat besar kepada Maya. Ia harus menyusul Maya biarpun ke surga sekali pun.

Hari itu adalah hari terburuk Adam , apalagi iphone Maya tidak dapat dihubungi. Adam tidak fokus menghadapi pekerjaan nya dan melampiaskan kemarahan nya kepada staf kantornya. Adam merasa bukan siapa siapa tanpa Maya disampingnya. Mengapa ia baru menyadarinya ? Seharusnya dari dulu ia tidak merelakan Maya kepada Edo . Ia menyesal karena sudah melepaskan Maya pada saat itu . ia mengalah karena tahu bahwa adiknya Edo juga mencintai Maya .

********

Amerika  🍁🍁

Iphone Maya berdering.

Karma Cinta TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang