Langkah demi langkah yang mereka lalui hingga akhirnya mereka sampai di hutan kabut, awan hitam berkumpul diatas hutan itu seolah-olah menutupi secercah cahayapun yang masuk menyinari hutan itu, hutan itu kini tampak sudah seperti sarang monster bila di lihat lebih dekat.
"kau yakin kita harus masuk?!"
"ayo!!" seru Victor seraya melangkah maju duluan memasuki hutan.
"tu-tunggu!!"
Di dalam hutan yang suram, gelap, menyeramkan, suara bising dan aneh terdengar menghiasi telinga mereka diselingi dengan perasaan diawasi menyertai mereka dari awal mereka memasuki hutan ini, di hutan ini Victor dan Fernand berjalan beriringan hingga mereka berpisah satu sama lain.
BUKK!!
"Aagghh!! Akar sialan." cetus Fernand pada akar yang membuatnya terjatuh tersungkur ditanah.
"vic kenapa kau diam saja kenapa kau tidak bantu ak....."
Fernand terhenti setelah menyadari Victor tidak ada bersamanya, sejauh mata memandang yang bisa dilihatnya hanya kabut tebal menutupi pohon-pohon yang ada disekelilingnya.
"Victor?!"
Sementara itu ditempat lain, Victor telah menyadari Fernand hilang dari pandangannya dengan segera Victor berjalan tanpa kenal arah sambil menyeru nama Fernand, saat ini dia bahkan tidak menyadari bahwa sedari tadi yang dia lakukan hanya berjalan memutar saja.
"Fernand!!"
BUKK!!
Victor terjatuh setelah merasakan tangan kecil baru saja mendorongnya hingga jatuh tersungkur ditanah.
"Hey-" teriakan yang ingin dilontarkan Victor pada seseorang yang baru saja mendorongnya seketika tidak jadi diucapkan sebab kekesalannya kini sudah kalah dari rasa terkejut saat melihat manusia cebol dihadapannya.
"jangan teriak-teriak!!" teriak Peto.
"hhhmmm...anu ku-kurcaci, kan?"
"aku bukan kurcaci aku peto!!" teriaknya seraya melompat-lompat.
"iya anu tu-tuan Peto-"
"jangan teriak-teriak!!" teriaknya.
"satu-satunya orang yang teriak disini itu anda tuan-"
"apa kau bilang!!"
"ti-tidak ada."
"bagus, ikut aku kepala desa sudah menunggu."
"kepala desa maksudmu kepala desa Gumao?"
"tentu saja."
Rasa senang bercampur bahagia akhirnya bisa sampai ketujuan dengan selamat dan dapat keluar dari hutan ini tapi ditengah-tengah kebahagiaan itu Victor jadi teringat Fernand yang saat ini pasti tengah ketakutan di dalam hutan ini.
"maaf tuan peto saat ini teman saya dan saya sudah terpisah jadi saya tidak akan pergi sebelum menemukan dia."
"benarkah tapi aku tidak bisa menemukan hawa manusia dimanapun."
"hah?!"
"sudahlah ayo cari anak itu!"
Berpindah ketempat Fermand berada, saat ini Fermand berjalan memutar mencari Fernand dengan perasaan cemas karena mengkhawatirkan Victor tapi disamping itu Fernand juga merasakan adanya hawa jahat yang mengikutinya sehingga membuatnya berjalan cepat meski tak tahu mau kemana.
"sial kenapa aku harus terpisah darinya."
"pergi menjauh jangan ganggu!!" teriak Peto sambil mengayunkan lenteranya mengusir roh netral yang berusaha menyeret Fernand kedalam ketenangan sontak itupun juga membuat Fernand heran sekaligus terkejut hingga jatuh saking kakinya lemas menopang tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chaos Child
Fantasypeperangan antar ras yang telah usai sejak ribuan tahun lalu, berkat itu semua ras, human, Orc, Anima, dan sebagainya hidup dalam kedamaian tapi dibalik itu terdapat sebuah misteri yang belum terselesaikan yang membuat Alfino, anak dari kota sanctua...