Setelah berpisah dengan yang lainnya Alfino menuju ke aula raja, ruangan itu gelap tanpa ada satupun pelita yang menyala, Alfino masuk dengan perlahan menuju singgasana raja yang kosong dihadapannya.
"Selamat datang." Katanya pada Alfino. Seketika itu ruangan itu dipenuhi cahaya, semua pelita menyala setelah kalimat dari pria asing yang ada dibelakang Alfino, karena penasaran Alfino menoleh dan mendapati seorang pria muda yang mungkin seumuran dengannya, pria itu juga menahan Alice denga rantai sihirnya.
"Alice!" Seru Alfino.
"Alfino lari, Kau bukan tandingan orang ini!" Seru Alice.
"Jadi kau yang namanya Alfino, aku juga akan membawamu bersamaku." Kata pria itu dengan menatap dingin Alfino.
"Siapa kau?" Tanyaku.
"Roxas, pengikut Chaos."
"Alfino!" Seru Eleftheria.
"Ada apa?"
"Cepat pergi dari sini."
"Tidak bisa Alice ada disana."
"Dia sudah tidak punya harapan lagi, cepat mundur kau bukan tandingan orang ini!" Seru Eleftheria.
"Dia benar Alfino tujuannya adalah mengumpulkan 12 roh senjata untuk membangkitkan Chaos." kata Felicita.
"Tapi..."
"Aku sudah lama menunggu." Kata Roxas yang tiba-tiba muncul didepan Alfino.
Wushhh!
Sangat cepat bahkan Alfino tak dapat bergeming saking terkejutnya dia, dan disitulah kesempatan Roxas, Roxas mencengkram leher Alfino namun sesuatu terjadi.
Seketika itu tubuh Alfino bersinar, api lalu keluar dari tubuhnya, semua penampilannya berubah matanya yang biru menjadi merah darah dan rambutnya yang hitam pun berubah menjadi merah membara sekarang Alfino terlihat seperti raja burung api sang Pheonex.
Melihat esensi dari mana Alfino yang bergejolak secara tiba-tiba membuat Roxas mundur dan memperhatikan Alfino dari kejauhan.
"Jauhkan tanganmu dari tuanku." Kata Eleftheria.
Saat ini yang ada dihadapan Roxas bukanlah Alfino melainkan Eleftheria yang sudah mengambil alih tubuh Alfino sepenuhnya dan membiarkan jiwa Alfino tidur untuk sesaat.
"Eleftheria menyerahlah, datanglah padaku jika kau tidak ingin anak itu terluka."
"Sombong sekali, kau pikir bisa melukai tuanku selama aku masih disini." Kata Elefteheria terlihat marah.
"Kalau begitu tidak ada gunanya lagi untuk bicara."
Roxas sudah siap pada posisi menyerang sementara Eleftheria terlebih dahulu memutus rantai yang mengikat Alice dan memenjarakannya di dalam sangkar yang berapi yang dapat menyerang siapapun yang mendekat namun tak melukai tahanannya.
"Bisa repot kalau kau sampai mati, Zihào kau berhutang padaku." Kata Eleftheria menatap Alice dengan tatapan sinis dari wajah Alfino.
"Fire ball."
Eleftheria mengangkat satu jarinya dan terbentuklah bola api yang cukup besar dengan panas yang luar biasa bahkan Alice yang berada jauh dari pertarungan mereka pun berkeringat karena panas yang dia rasakan lalu setelah itu Eleftheria menunjuk kerarah Roxas dan bersamaan dengannya fire ball mengarah cepat kearah Roxas."Shield." Roxas mengaktifkan shieldnya berwarna merah tidak seperti shield lainnya yang biasa berwarna hijau atau biru yang sering dilihat banyak orang bahkan punya kekek Alfino saja berwarna ungu dan itu pun bahkan tidak bisa dikuasai setiap sage.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chaos Child
Fantasypeperangan antar ras yang telah usai sejak ribuan tahun lalu, berkat itu semua ras, human, Orc, Anima, dan sebagainya hidup dalam kedamaian tapi dibalik itu terdapat sebuah misteri yang belum terselesaikan yang membuat Alfino, anak dari kota sanctua...