Author POV*
Sementara itu ditempat lain, tepatnya di aula utama istana Athelaligra, Lily menggunakan sihirnya untuk membuat prajurit yang ada di aula utama tidur dengan sekejap.
Dari situlah mereka memulai rencana mereka dan berpisah ke tempat masing-masing, disisi lain Lily pergi kekamar raja, dengan membawa busur ditangannya yang terbuat dari ranting khusus dari pohon Ek hitam berusia ratusan sampai ribuan tahun yang terdapat di hutan di tanah Elvar tapi meski begitu pohon Ek juga terdapat di dimensi Realism meski sangat jarang jadi karena itulah pohon ini sangat mahal bahakan satu pohon bisa senilai dengan 4 mansion megah, 100 pertenakan kuda dan 20 lahan tanah pertanian dan perkebunan, sebenarnya harga itu masih bisa naik lagi tergantung dengan usia pohonnya.
Pohon Ek hitam tua menjadi bahan yang bagus untuk membuat senjata ditambah lagi pohon Ek dapat menyerap sumber energi alami yang selaras dengan mana sehingga dengan kondisinya yang sudah ratusan tahun maka selama itu pula pohon Ek menyerap sumber energi alami, yang artinya jika senjata itu dari pohon Ek dan diselaraskan dengan sihir maka senjata itu akan menjadi lebih kuat dari sebelumnya, hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa bangsa Elvar menjadi bangsa yang sangat diperhitungkan.
Meski membawa senjata sehebat itupun tetap saja tidak akan berguna jika pengguna tidak mahir atau menghadapi musuh yang terlampau kuat karena itulah Lily memilih langkah aman dengan berusaha mengendap-endap menyelinap kekamar raja, dan setelah tiba disana Lily membuka sedikit pintu yang berwarna coklat agar dapat mengintip kedalam.
Setelah melirik kesana kemari akhirnya Lily mendapati tidak ada seorangpun disana dan masuk dengan santai mencari-cari yang menurutnya dapat digunakan untuk melawan Zaliaq.
"sungguh memalukan sekali gadis secantik anda menyelinap masuk untuk mencuri."
Mendengar suara yang tampak asing Lily langsung menoleh kebelakang, dia mendapati seseorang dengan jubah hitam terlihat semringah dihadapannya, dengan sekejap Lily mengambil anak panahnya dan langsung membidiknya.
"jangan tidak sabaran seperti itu nona." ucapnya mendekati Lily seraya membuka jubahnya yang menutupi wajahnya, terlihat wajah seorang pemuda dengan rambut merah membara serta tato kecil berbentuk seperti sekop sama halnya yang ada pada kartu bridge* dan memakai baju badut penuh warna.
*[bagi yang tidak tahu kartu bridge, kartu bridge itu pokoknya didalemnya ada as, queen, king, joker dll]
"apa kau penyihir yang mengendalikan Zaliaq." tegas Lily masih membidik pemuda itu yang terus maju hingga membuat Lily mundur terpojok ke dinding, dia tidak bisa lagi bergerak selain melesatkan anak panahnya pada penyihir itu.
"mengendalikan itu kata yang kasar, kami hanya membantunya menggapai tujuannya, bukankah itu baik."
"mundur!"
"kau itu wanita yang kasar tapi aku tidak membencimu tapi dari pada itu kita belum berkenalan, namaku hmm...sebut saja Joker, lalu siapa nama anda nona...WOW!!" ucapnya dengan teriakan kagum diakhir kata membut Lily sempat kaget dan kehilangan fokus padanya.
"apa?!" ketus Lily.
"half-elvar, wow! Sangat langkah, hei jadilah milikku." ucapnya dengan semangat mendekati Lily meski anak panahnya sudah tepat didepan matanya meski begitu tidak ada rasa takut pun yang terlihat dari dirinya, justru sebaliknya Lily merasa terintimidasi sejak kehadirannya.
"Diaaaaam!!"
Pats!
Lily melesatkan panahnya pada Joker, namun hal yang tak terduga darinya dia dengan cepat dapat menghindar dari serangan itu hingga terlihat dia seperti sedang menghilang.
Boom!
Panah yang awalnya dibidikkan ke arah joker malah melesat pada dinding yang ada dibelakangnya hingga membuat dinding itu retak menjalar kemana-mana.
"wow! Kau punya senjata yang menarik, jika kena pasti sudah hancur tubuhku tadi."
"apa tujuanmu sebenarnya?!"
"kau tidak dengar, hei jadilah milikku."
"omong kosong!"
"dengar ya manis, aku tidak tertarik dengan pekerjaan ini, aku hanya ditugaskan membantu Roxas itu saja."
"Roxas?!"
"itu nama orang yang mengendalikan Zaliaq, ups aku sepertinya sudah banyak bicara, sekarang giliranku...hei beritahu siapa namamu."
"kalau kau ingin tahu, kalahkan aku dulu."
Pats!
Lily melesatkan dua anak panah sekaligus pada Joker namun berhasil dihindarinya dengan cepat seolah-olah menghilang kini keberadaanya semakin sulit ditemukan, Lily berusaha memperhatikan sekalilingnya dengan cermat namun tak merasakan apapun.
"ciluk ba! dibelakangmu."
Belum sempat Lily menoleh, Joker sudah lebih dulu menendangnya hingga Lily terpental keluar menuju balkon dengan memecahkan jendela, membuat Lily memuntahkan darah dan wajahnya serta bajunya tergores oleh serpihan kaca, untung saja Lily dengan cepat memakai Shield meskipun tidak terlalu kuat lantaran persiapan yang belum matang.
"waaaa! Manis, kau baik-baik saja wajahmu tergores apa perlu kuobati?!" ucapnya panik, Joker tidak bisa tenang melihat Lily, itu terlihat dari wajahnya yang sangat-sangat khawatir pada Lily, sempat membuat Lily terpaku saking kebingungan.
Joker mendekati Lily. "tapi itu hukuman untukmu karena sudah jadi gadis yang nakal." ucapnya semringah. Lily sampai gemetar saat melihatnya.
To be continue.
_________________________________________sebelumnya author minta maaf karena author masih belajar buat nulis cerita aksinya author nggak terlalu bisa buat kata2 yang bener2 menunjukkan aksi pertarungan karena itu maaf author masih amatir.
Have a nice day.
Real_Ream.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chaos Child
Fantasypeperangan antar ras yang telah usai sejak ribuan tahun lalu, berkat itu semua ras, human, Orc, Anima, dan sebagainya hidup dalam kedamaian tapi dibalik itu terdapat sebuah misteri yang belum terselesaikan yang membuat Alfino, anak dari kota sanctua...