35

72 4 0
                                    

"Aagh! Sial bagaimana dia bisa sekuat ini." Kata Vivi, seraya menutup luka tusuk diperutnya dengan tangannya.

Beberapa jam yang lalu saat Alfino masih berada dialam bawah sadar Lacelo...

"Maafkan aku Victor, aku harus melepaskan segel yang kau berikan dulu." Kata Fernand terdengar sedih Lalu mengambil belati yang selama ini selalu disimpannya.

SRAK!

Tanpa ragu Fernand menusuk jantungnya sendiri dengan belati itu.

"FERNAND!" Teriak Lily. Saat dia melihat aksi Fernand membunuh dirinya sendiri Lily langsung tergerak untuk berlari kearahnya dan hal ini menjadi kesempatan Sana.

"Flame poison." Sana menyerang Lily dengan awan racun yang dapat melelehkan benda apapun, ras ular memang biasa menggunakan racun sebagai senjata andalan untuk menyerang musuh.

Racun itu melukai kaki Lily saat dia mengalihkan perhatiannya pada Fernand namun tidak lama setelah itu Lily sadar dan secepatnya menggunakan Shield berwarna ungu namun sepertinya tidak akan bertahan lama karena racun itu makin lama makin melemahkan Shield-nya Lily pun mengambil tindakan dengan mengendalikan  akar dari dalam tanah untuk membungkus Shield nya dan akar itu terus menerus membungkus shieldnya saat akar itu meleleh akibat racun.

"Fernand aku kecewa padamu." Tatap Vivi sangat dingin pada mayat Fernand dan berbalik  menuju Sana untuk membantunya melawan Lily.

Tak lama setelah Fernand menusuk jantungnya Ada yang terasa sangat aneh saat itu, malam itu sangat tenang tanpa terdengar suara apapun serasa mereka berada didalam ruangan kosong dan terasa sangat berat untuk bernafas, angin disekitar jadi tidak karuan bahkan awan racun yang dikendalikan Sana pun tidak lagi menyelubungi pertahan Lily karena angin yang tidak karuan ini.

Roxas yang merasakan kejadian janggal ini mencoba mengamati lebih lanjut lagi dan merasakan lonjakkan mana yang terus meningkat dari dalam diri Fernand.

"Vivi! Sana! Mundur." Seru Roxas.

BOOM!

Tubuh Fernand bersinar bersamaan pula dengan munculnya angin ribut disekitar  hingga membuat Vivi dan Sana mundur menjauhi Fernand.

Tubuh Fernand mengambang diudara, semua luka yang ada pada tubuh Fernand pun pulih seperti semula dengan sangat cepat lalu Fernand membuka kedua matanya yang berubah dari biru menjadi hijau Emerald.

"Maaf membuat kalian menunggu lama, sekarang aku sudah siap." Kata Fernand sangat percaya diri.

"Vivi yang dihadapnmu sekarang bukan lagi Fernand melainkan roh senjata sang kepercayaan Trust dia memiliki kemampuan Absolute Wind semua angin yang mengelilingi kita tunduk padanya." Jelas Roxas.

"Aku akan mengurusnya." Jawab Vivi masih terus menatap Fernand dengan sangat tajam.

"Kita tidak punya waktu aku akan membantumu, Sana aku ingin kau mundur dari pertarungan ini." Perintah Roxas pada Sana.

Sana mengangguk tanpa berkomentar apapun.

Beberapa jam Kemudian...

Alfino sudah bangun dan berusha untuk berdiri, seluruh energi dalam tubuhnya terasa terkuras setelah lepas dari sihir kendali yang menyerangnya.

BOOM!

suara-suara bising langsung menyambutnya dan menarik perhatiannya untuk melihat apa yang sedang terjadi.

"Fernand." Ucap Alfino tidak percaya melihat sesosok Fernand yang ada di hadapannya bukan hanya itu saja Afino merasakan lonjakkan mana mengerikan dari Fernand, Expresi Fernand yang sangat senang bermain-main melawan Roxas dan Vivi membuat Alfino sadar orang itu bukanlah Fernand yang dia kenal.

Chaos ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang