11

167 10 0
                                    

Mendengar kegaduhan yang ada dibawah, Victor turun kebawah dari kamarnya yang berada dilantai dua rumah milik kepala desa dan sesampainya di bawah,Victor terkejut berombong-rombong kurcaci memenuhi seisi ruangan dan menatap Victor dengan tajam membuat Victor merasa tidak enak dengan situasinya saat ini.

-Wah kenapa ni? Perasaan semalam aku nggak melakukan hal aneh- pikir Victor dengan sangat kebingungan.

"hallo!" sapa Victor.

.......

"hhhmmm hallo~" ucap Victor yang kali ini memasang senyum aneh.

"pa..."

"pa??"

"pa..pa..pa.............PANGERAN!!" teriak dengan histeris salah seorang kurcaci.

"yeeeeeeeeeeey!!"

"SELAMAT DATANG PANGERAN!!" ucap serempak seluruh kurcaci sambil menunduk.

"kukukuku!! Semua ingin melihat calon raja mereka yang mulia." ucap kepala desa dengan tertawa yang datang dari kerumunan kurcaci.

"aku, raja selanjutnya?" ucap Victor dengan kebingungan.

"tentu saja, apa ada masalah pangeran?" tanya kepala desa.

"aku- whooaa!!"

Para kurcaci menarik Victor keluar dari rumah kepala desa dan membawanya keluar.

#

Sinar matahari pagi yang melewati celah-celah dedaunan dengan sinarnya yang membangunkan Fernand yang saat ini tengah tertidur dengan lelapnya di samping makam ibunya.

"Hoaaahhmm!! Aku ketiduran." ucap Fernand yang menguap sambil mengangkat kedua tangannya.

Fernand menoleh kearah makam ibunya dan tersenyum sambil mengelus-elus nisan dari makam ibunya.

"terima kasih sudah menemaniku, sepertinya aku harus pergi Victor pasti mencemaskanku."

..............

"aku akan berkunjung lagi." ucapnya sambil mencium nisan Elene.

"Kruuu...Kruuu."

Suara burung hantu yang kemudian terbang lalu hinggap di bahu Fernand.

"Leo!! Kau juga menemaniku, terima kasih ya!" ucapnya sambil mengelus-elus burung hantunya.

-aku bingung kenapa namanya Leo?? Ah sudahlah!- pikir Fernand yang terlihat tidak peduli.

Sesampainya didesa Fernand dengan ekspersinya yang datar melihat Victor dengan dikerumuni oleh sekelompok kurcaci dengan pasrahya, Victor hanya bisa mengikuti arus saja.

"hahahaha!! Dasar Victor." tawa Fernand.

Dengan gelinya hingga Fernand tidak menyadari jika dia menarik perhatian Para kurcaci lainnya.

-perasaanku nggak enak nih- ucapnya yang tidak nyaman dilihat segerombolan kurcaci.

"itu...itu... ITU FERNAAAND!!" teriak salah seorang kurcaci.

Fernand lari terbirit-birit dengan kurcaci di belakangnya.

Sementara itu Victor merasa legah karena tidak ditarik paksa lagi oleh kurcaci-kurcaci itu.

"sudah berapa lama aku disini, semua pasti mengkhawatirkanku." ucapnya sambil melihat langit yang berawan.

"pangeran."

Sahut kepala desa yang menarik baju Victor dari belakang.

"iya ada apa?" jawab Victor sambil jongkok agar sejajar dengan kepala desa.

Chaos ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang