36 [END]

148 5 0
                                    

"Alice kemana saja kau, semua orang mengkhwatirkanmu."

"Aku menemui Zaliaq."

"Benarkah!" Kata Alfino kaget. "Apa dia melakukan sesuatu padamu." Katanya lagi.

"Tidak kami hanya bicara." Jawab Alice sambil geleng kepala.
"Aku bertanya padanya kenapa dia melakukan ini pada ayahku." Jelas Alice.

"Lalu apa jawabannya." Tanya Alfino.

"Dia ingin membuktikan kalau dia adalah raja yang baik dari ayahku." Jawab Alice dengan tatapannya yang kosong.
.
.
.
"Alfino...hiks...hiks." kata Alice tak kuasa lagi membendung air matanya dan langsung memeluk Alfino.

Alfino yang sedari tadi bingung dengan tingkah Alice yang tak terlihat seperti biasanya Alice yang keras kepala, pemberani dan tegar menunjukkan sisi lain yang belum dilihat Alifino meski Alfino belum lama mengenal Alice namun Alfino sudah menganggapnya sebagai seorang teman karena itu dia berusaha keras untuk menyelamatkan Alice dan kerajaannya.

Alfino melepaskan pelukan Alice dan menggenggam kedua lenganya.
"Apa yang di lakukan Zaliaq padamu." Tanya Alfino.

"Alfino, ayahku memang berniat menghancurkan tiga kerajaan gabungan dengan menggunakanku sebagai tumbal untuk mengendalikan Lacelo." Jelas Alice dan mencoba untuk tetap tegar namun karena menghadapi fakta yang sangat menyakitkan Alice pun jatuh terduduk sambil menangis dan menutup wajahnya yang menangis dengan kedua tangannya.

"Apa kau yakin ini bukan salah satu taktik licik Zaliaq." Kata Alfino meyakinkan Alice.

Alice menggelengkan kepalanya lalu memberikan beberapa gulungan surat pada Alfino.

"Bacalah." Pinta Alice.

Alfino lalu membacakan isi suratnya satu persatu dan terkejut pada tiap kata yang dituliskan dalam surat itu.

"Itu surat perintah yang diberikan untuk seorang mata-mata yang berada di Rivertaria, itu memang tulisan ayahku."

"Bukankah Zakiaq menjebak ayahmu?!" Tanya Alfino.

Alice menggelengkan kepalanya.

"Alfino saat seseorang sudah dikendalikan dia tidak dapat lagi berbicara kecuali diperintah dan aku melihatmu melakukan hal yang sama jadi kurasa yang dikatakannya memang benar hiks..." Jelas Alice dia menunduk tak mampu menatap Alfino yang ada dihadapannya.

"Aku seorang putri pengkhianat, Alfino aku tidak berhak lagi tinggal di Athelaligra."

"Apa Zaliaq nengusirmu?"

Alice berdiri lalu menatap Alfino.

"Dia ingin aku menikah dengannya dan menjadi ratu Altelaligra tapi aku menolaknya karena itu terlalu berat bagiku dan..." kata Alice menggantungkan ucapannya.

"Dan?"

"Dan aku bilang padanya aku akan ikut bersamamu."

"Apa katamu?!" Alfino kaget bukan main lalu dia berpikir Alice hanya mengambil keputusan disaat dirinya sedang emosional namun setelah melihat tatapan mata Alice Alfino jadi ragu dengan dugaannya itu.

Chaos ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang