Chapter 1: Ujian Masuk

77 7 0
                                    

Siang hari itu, Alfino melangkahkan kakinya menunuju lingkungan baru dan untuk pertama kalinya Alfino berpergian sangat jauh, tanpa ditemani Fernand disampingnya. Demi alasan mengendalikan kekuatan yang selama ini tidak bisa dikendalikan, Alfino akhirnya setuju dengan keputusan Fernand yang mengirimnya ke Akademi.

Jadi disinilah dia di sebuah Akademi, Mugtery Academy adalah nama dari tempat ini, yang sudah tak asing lagi ditelinga berkat prestasinya dalam membina siswanya, sekolah ini terletak di wilayah bagian barat kerajaan Viverta sangat dekat dengan portal menuju dimensi lain.
Akademi ini hanya menerima kalangan bangsawan dan yang terbaik dalam bidangnya.

"Anu..boleh aku tau bagaimana sistem penerimaan disekolah ini." Tanyaku pada seorang laki-laki yang seumuran denganku tampaknya dia juga ingin mendaftar disini.

"Baris saja di barisan itu nanti pengawas akan memutuskan apa kau boleh ikut ujian atau tidak."

"Apa kita tidak mendaftar dulu atau memberi uang pendaftaran."

"Ah! Kalau uang itu soal belakangan, akademi ini lebih mementingkan mencari penyihir yang berbakat, kalau kau beruntung kau bisa dapat beasiswa full disini."

"Benarkah!" Mata Alfino membelalak senang.

"Semua orang mengincar beasiswa ini jadi ini tidak semudah yang kau bayangkan akan terjadi persaingan dimana-mana."

"Terima kasih, ngomong-ngomong namaku Alfino Gareth, cukup Alfino saja, senang bertemu denganmu."

"Aku Nori Dylan kau bisa memanggil aku Nori, senang bertemu denganmu juga." Kata Nori ramah.

"Sekali lagi terima kasih, apa kau juga mau ikut Nori." Ajak Alfino padanya.

"Terima kasih tapi aku menunggu temanku, kau bisa duluan."

"Ya sudah kalau begitu, sampai jumpa." Kata Alfino lalu membelakanginya dan menuju barisan yang ada di depan Alfino.

Alfino berbaris cukup lama  hingga memakan waktu 2 jam dan akhirnya sampailah pada gilirannya, sungguh bukan main karena tidak terhitung lagi yang mengantri bahkan cuma bukan satu tapi banyak sekali barisan yang dibentuk namun tidak cukup untuk memepercepat proses pemutusan.

"Silahkan berdiri di lingkaran sihir ini." Kata pengawas ujian.

Dan Alfino menurutinya.

"Apa yang harus kulakukan."

"Diam dan biarkan aku mekukan tugasku." Kata pengawas itu tanpa melihat Alfino, biasa saja namun dapat menusuk Alfino dengan kata-katanya.

Alfino menelan salivanya sambil menunduk, dirinya sedikit gugup saat kata itu terucap dari pengawas tampan dengan tatapan sedingin es-nya meski sang pemilik mata tak melihatnya sama sekali tetap Alfino terpengaruh.

"Open source." Kata sang pengawas melafalkan mantranya.

Alfino masih sungkan melihat apa yang sedang pengawas itu lakukan namun karena penasaran Alfino pun melirik sang pengawas dan mendapati dirinya sedang dikelilingi oleh semua data tentang dirinya.

"Hmm...namamu Alfino Gareth, apa kau punya hubungan dengan keluarga Gareth." Tanyanya.

"Iya, aku cu-"

"Umurmu 16 tahun dan kau seorang petualang."

"Apa itu jadi masalah?" Tanya Alfino memberanikan diri menatap pengawas.

"Bukan urasanku, lagian tidak ada aturannya."

"Syukurlah." Kata Alfino lega.

"Tapi sebaiknya jangan memberitahu yang lain."

Chaos ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang