Pagiku yang cerah diawali dengan latihan sihir yang melelahkan tepatnya dihutan yang sama seperti tempatku melatih manaku meski sebenarnya tujuan dari itu untuk membawaku ke alam bawah sadarku agar dapat menjalin kontrak dengan Elefthería dan Felicità.
"Alfino konsentrasimu sangat bagus akan mudah untukmu menguasai sihir nantinya."
"benarkah."
"tentu saja tapi pertama kau harus mengeluarkan Elefthería dan Felicità dari tubuhmu."
"mengeluarkan mereka, tapi bagaimana."
"cukup perintahkan saja mereka dan mereka akan mematuhinya."
"baiklah."
Aku menarik nafasku dalam-dalam, berkonsentrasi lalu hendak memulai ucapanku.
"keluarlah Elefthería, Felicità."
Dua bola bersinar Seperti halnya yang terlihat seperti saat di pertemuan tiga kerajaan, warna merah dan hijau keluar begitu saja dari dalam tubuhku lalu mulai membentuk tubuh seorang anak laki-laki dengan wajah yang mirip denganku tetapi bukanlah diriku hal ini pernah kulihat sebelumnya jadi tidak sedikitpun rasa terkejut dalam diriku saat melihat hal ini.
"kami sudah keluar sekarang silahkan berlatih dengan tenang."
"jadi kalian sudah tahu."
"tentu saja meski kami ada dalam dirimu kami bisa mendengar suara dengan jelas dari sana."
"begitukah, Fernand kenapa aku harus menyuruh mereka berdua keluar dari tubuhku."
"Alfino tiap roh memiliki kemampuamnya sendiri seperti Elefthería dengan kemampuan api dan Felicità dengan anginnya."
"kalau kau berlatih mengubah mana menjadi eleman namun kami masih ada dalam dirimu."
"ke-efektifan latihanmu jadi sangat berkurang misalnya saat kau ingin mengubah mana menjadi elemen api karena aku ada dalam dirimu otomatis manaku bercampur dengan manamu."
"jika kau salah memusatkan mana yang bukan manamu maka mana itu jadi tak terkendali dan api yang kau ciptakan dari mana Elefthería akan membakar dirimu sendiri."
"tunggu dulu! Bagaimana jika aku salah memusatkan mana-ku saat bertarung dengan seseorang sama saja itu bumerang buatku!"
"karena itu kau dilatih agar nanti dapat membedakan manamu dengan mana yang lainnya."
"ditambah lagi akan ada dua belas roh di dalam tubuhmu jadi siapkan dirimu." ucap Elefthería dengan senyum sinis diwajahnya.
"aku tidak mau punya tuan yang mati konyol hanya karena tidak bisa membedakan mana dalam dirinya." sambung Felicità yang menambah tekanan batinku, mereka berdua keterlaluan bukannya mendukung mereka malah membuatku makin jatuh seketika aku kembali memikirkan tanggung jawab yang besar ini, mampukah aku dapat bertahan.
"sudahlah sekarang apa yang harus kulakukan!" ucapku kesal.
"tadahkan tanganmu."
"seperti ini." ucapku seraya menadahkan tanganku.
"konsentrasi bimbinglah manamu menuju telapak tanganmu lalu bayangkan elemen yang terpikirkan olehmu."
"baik!"
"oh iya Alfino satu lagi, tidak semua penyihir bisa menguasai semua elemen kebanyakan dari mereka hanya bisa menguasai satu elemen saja."
"kenapa?"
"faktor keturunan dan kuatnya manamu, untuk menguasai beberapa elemen dibutuhkan mana yang sangat kuat jadi Alfino kau tidak usah bersedih jika hanya bisa menguasai satu elemen saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Chaos Child
Fantasypeperangan antar ras yang telah usai sejak ribuan tahun lalu, berkat itu semua ras, human, Orc, Anima, dan sebagainya hidup dalam kedamaian tapi dibalik itu terdapat sebuah misteri yang belum terselesaikan yang membuat Alfino, anak dari kota sanctua...