Di hutan yang gelap dengan malam yang mendekati subuh, Fernand berdiri dengan burung hantu yang ada di bahunya sambil menatap makam ibunya yang berjajar dengan makam yang lainnya.
"hallo ibu, ini aku anakmu."
.........
"akhirnya aku menemukanmu tapi sudah tidak bisa lagi memelukmu."
"hiks...hiks...anehkan...sudah sampai disini aku tidak bisa berkata apapun lagi." ucapnya sambil mengelap air matanya yang jatuh membasahi pipinya.
"maafkan aku yang selama ini menyalahkanmu....kupikir kau membuangku jadi selama hidupku aku terus mengutukmu... hiks...hiks...maaf!!"
.........
Angin malam yang dingin menusuk kulitnya tapi Fernand sama sekali tak menghiraukannya ia hanya berdiri tanpa gemetaran sedikitpun.
--------------
"tak apa sayang ibu mengerti."
Terdengar suara yang sangat lembut dari arah belakangnya membuat Fernand menoleh kebelakang dan mendapati seorang wanita cantik yang memakai kain putih dan rambut perak yang terurai panjang dan terlihat sedikit mengambang dari tanah.
"Kau??"
Ekspresinya yang menunjukan kebingungan dengan apa yang ia lihat sekarang.
"wah senangnya anakku sudah besar dan sangat tampan seperti ayahnya." ucap Elene dengan senyumannya yang hangat sehangat mentari yang dikelilingi oleh kegelapan .
Fernand hanya bisa diam dengan menunduk sambil mengepalkan tangannya dengan air matanya yang mengalir di pipinya.
"Fer-"
BUKKK!!
Fernand terjatuh saat hendak memeluk ibunya, tapi Fernand tidak bisa karena ibunya tidak bisa disentuh sama sekali, kini Fernand hanya bisa melihatnya saja, terbaring sambil menutup matanya dengan tangannya agar ibunya tak bisa melihatnya tengah menangis.
#
Sementara itu di desa, saat ini Victor menginap di rumah kepala desa, tapi Victor tidak bisa tidur dengan nyenyak karena masih terus memikirkan cara agar dapat mengendalikan Elefthería dan beban pikirannya kini bertambah karena teman baiknya Fernand yang saat ini bersedih memikirkan akhir tragis yang dialami keluargannya.
"El...kau dengar aku, penuhi panggilanku!"
............
"El aku tau kau mendengarku! Apa kau ingin melawan perintahku!"
...........
Sudah berulang kali Victor memanggil Elefthería, tapi karena Elefthería tak kunjung datang akhirnya dia memutuskan untuk mengakhiri panggilannya dan memilih tidur meski ia harus memaksa matanya untuk tetap tertutup.
-Sudahlah mungkin dia masih kepikiran tentang Fernand toh tanpa sengaja mereka memiliki ikatan yang cukup abstrak- pikir Victor, lalu tanpa ia sadari ia sudah tidur dengan sangat lelap.
#
Sore telah menjelang di Rivertaria, kini para pelayan serta penjaga merasa cemas dengan pangeran yang sudah berjam-jam tidak muncul di istana, membuat Gosip tentang penculikan pangeran mulai merambah di seluruh pelosok istana.
"benarkah itu, pangeran menghilang."
"bagaimana bisa, apa pangeran di culik."
"dasar bodoh mana mungkin!! Pangeran kita itu sangat tangguh!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Chaos Child
Fantasypeperangan antar ras yang telah usai sejak ribuan tahun lalu, berkat itu semua ras, human, Orc, Anima, dan sebagainya hidup dalam kedamaian tapi dibalik itu terdapat sebuah misteri yang belum terselesaikan yang membuat Alfino, anak dari kota sanctua...