Author pov*
"hey berhenti!!"
teriak salah satu dari dua orang pria yang berwajah sangar mengejar seorang gadis bertudung seusia Alfino, berlari menyusuri gang-gang sempit dan gelap akibat bayangan dari rumah di tiap kiri dan kanannya di kota Sukka, demi meloloskan diri dari amukan dua orang yang mengejarnya.
Sesekali gadis itu menoleh kebelakang lalu melihat kedepan lalu menoleh kebelakang lagi dengan senyum sinis di akhirnya, tampak di ujung dari gang itu sudah terlihat dengan jelas cahaya matahari yang memperlihatkan jelas jalan utama yang sedang banyaknya orang yang menonton atraksi pertunjukkan disana, dan hal itu memberikannya sebuah kesempatan untuk lolos dari kejaran dua orang pria itu hingga membuatnya berlari lebih kencang dari sebelumnya mengarah kekerumunan manusia yang menatap ke satu arah dimana atraksi itu dimainkan.
"sial kita kehilangan dia!!" keluh kesal salah seorang pria yang mengejarnya, suaranya tak terdengar akibat musik dan riuh penonton menyoraki aksi dari badut berkaki panjang melakukan akrobat dengan melempar banyak bola berwarna-warni lalu menangkapnya lagi tanpa ada satu pun bola yang jatuh dari tangannya beserta para badut lain menaiki sepeda roda satu mengelilingi badut berkaki panjang itu.
Tapi meski begitu mereka tak begitu saja menyerah mencarinya, mereka membagi tugas dengan mencari dari dua arah yang berbeda yang satu di sebelah kiri dan yang satunya lagi di sebelah kanan meski sempat beberapa kali ditegur banyak orang yang merasa terganggu atau terdorong oleh tangan mereka yang memaksa membukakan jalan untuknya.
Dan tentu saja sikap mereka yang tak pantang menyerah membuat gadis yang dikejar takut sekaligus gemetar saat salah satu dari mereka mendekatinya.
Gadis itu tidak bisa bergerak dari sana karena tangannya yang lemah tidak kuat untuk mendorong orang dewasa agar dapat membukakan jalan untuknya lantas dia hanya bisa diam dan berusaha menyembunyikan wajahnya sebaik mungkin.
"Ketemu." seru suara yang terdengar sangat asing baginya yang pasti bukan berasal dari kedua pria itu tapi tetap membuatnya ketakutan.
Alfino POV*
"hei! Kau yang menabrakku."
Seseorang dengan pemilik suara itu langsung menggenggam tangannya dengan kasar sehingga membuat gadis bertudung itu refleks menoleh kearahnya.
"aku tidak ingin menuduhmu tapi yang jelas uangku masih ada sebelum kau tabrak." ucapku memasang tatapan mata yang tajam mengarah kearahnya.
Gadis itu hanya melihat keheranan terhadap sikapku yang tiba-tiba nampaknya dia tidak ingat denganku yang di tabraknya beberapa puluh menit yang lalu, tapi yang pasti gadis itu sejenak melupakan kalau dia sedang dikejar-kejar orang.
Dengan paksa gadis itu melepaskan genggamanku dan kabur melewati celah-celah kecil dari kerumunan orang meski sering kali terhimpit dan kakinya terinjak oleh orang yang tak melihatnya tapi dengan sabar dan berusaha akhirnya dia berhasil keluar dari kerumunan dan menuju celah antara dua bangunan rumah yang ada di depannya.
Dia duduk beristirahat sejenak Sambil memeluk kedua kakinya seraya meletakkan kepalanya diatas lututnya lalu menarik nafas panjang menenangkan hatinya.
"kau pikir bisa lari dariku." kataku kesal, aku berdiri di hadapannya sontak membuat anak bertudung itu melihat ke atas sehingga tudung yang menutupinya terlepas dari kepalanya membuat wajah seorang gadis dengan wajahnya yang polos dan rambut hitam yang tak terlalu panjang terlihat dengan jelas.
beberapa menit sebelum kejadian....
"uangku hilang!!" seruku panik, aku masih memeriksa kedua saku celanaku dengan perasaan putus asa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chaos Child
Fantasypeperangan antar ras yang telah usai sejak ribuan tahun lalu, berkat itu semua ras, human, Orc, Anima, dan sebagainya hidup dalam kedamaian tapi dibalik itu terdapat sebuah misteri yang belum terselesaikan yang membuat Alfino, anak dari kota sanctua...