Hal yang membuatku ketakutan

3K 631 8
                                    

Cerita ini datang ketika bulan November 2017 yang lalu. {Ada beberapa cerita yang baru di ceritakan. Saya tidak menceritakannya dulu karena masih ada beberapa saya pertimbangkan dan setelah dipikir-pikir sekarang saya rasa sudah bisa di bilang aman untuk di ceritakan. Di edit pada bulan Juni 2018}.

Di mana saya membantu salah satu guru yang berhubungan dengan kelebihan saya. Saya membantu menemukan uang sekolah sebesar 3 Juta yang di curi oleh murid. Saya kasih tahu ciri-cirinya tapi saya tidak mau menyalahi/salah sangka dan hal-hal yang berakibat fatal bagi saya. Murid itu ketahuan dan di skors beberapa hari,tapi dia gak masuk sekolah hampir satu bulan,katanya sih sakit,tapi kurasakan dia malu. Aah tidak,dia tidak jera,dia masih berbuat itu lagi ke guru lainnya.

Singkat cerita seseorang yang tidak senang karena saya membantu guru tersebut berniat untuk membuat saya jera,tapi Jin dari orang tersebut salah mengartikannya. Kata Jin-nya 'saya ingin membunuhmu,saya di tugaskan oleh AYA(ayah mungkin maksudnya,atau namanya aya ???atau itu panggilan dukunnya)'. Aku takut. Benar-benar takut.

Sebelum dia mengirimkan Jin itu,dia mengirimkan keris kira-kira panjangnya 40cm. Saya menghindar,tetapi tetap saja hampir kena jantung. Kata guruku mungkin hanya ingin menitipkan keris itu tetapi aku curiga,mana mungkin menitipkan keris tapi ke arah jantung,sedikit lagi kena jantung. Itu membunuh namanya.

Aku benar-benar bodoh waktu itu. Jin gak bisa membunuh manusia. Dia hanya bisa merasuki dan menggunakan manusia lain sebagai perantara. Kalau dukunnya baru bisa membunuh menggunakan keris,paku,telur,dan lain-lain.

Memang benar bisa saja saya mati tapi orang-orang yang melihat saya seperti gila atau kerasukan. Ruh saya di lempar oleh-nya dan dia masuk ke dalam jasad saya. Meminjam wadah istilahnya. Tapi setelah ia keluar dari tubuh saya,saya akan mati karena ruh saya tak bisa balik lagi kecuali ada orang yang bisa membantu saya. Mustahil untuk hidup,hanya 1% kehidupan setelah itu.

Para jin itu gak punya wadah,jadinya ia masuk ke dalam batu,rumah atau bertengger di pohon untuk di jadikan tempat tinggalnya(wadah). Dan kita manusia memiliki wadah yaitu jasad. Jadi orang mati itu jasadnya bukan ruh-nya.

Kata orang sebelum 40 hari meninggal orang itu nasih berkeliling di sekitarnya dan itu benar. Kata orang,jasad orang yang baru meninggal itu jangan di langkahkan oleh kucing hitam karena takut bangun lagi. Itu bukan bangun lagi,tapi itu jin yang masukinnya. Kalo mati suri itu beda lagi ceritanya. Nanti saya ceritakan nenek saya(sepupunya nenek dari Ibu) yang mati suri kalo sempat.....

Balik ke topik,hidup saya waktu itu benar-benar terambang antara hidup dan mati. Kalau saya tidak ingat kata jenny bahwa 'jangan keluar jangan keluar jangan' mungkin saya akan mati.

Jenny berkelahi dengan jin itu dan menahan ruh saya untuk keluar. Saya tak ingin keluar dari jasad saya,tapi ada dorongan yang besar hampir membuat saya tak sadar.

Untungnya ada guru saya yang membacakan surah Jin(sepertinya,saya juga tak tahu pasti) dan surah pendek lainnya. Dia pergi tapi hanya sejenak,lalu mengikuti lagi sampai pulang. Di rumah saya minta bantuan nenek saya dan dia di usir oleh nenek saya. Saya aman di rumah,tapi ketika di sekolah ???

Saya di suruh libur oleh guru saya,sampai dia pergi. Tapi dia tidak pergi,saya mau ke sekolah dengan aman,saya tidak ingin menunggu hal yang yang aneh ini berlama-lama.

Akhirnya mama memanggil ustad,tapi kata ustad gak apa-apa,tidak ada Jin jahat yang menganggu saya saat itu. Saat itu memang tidak ada karena dia telah pergi sebentar entah kemana dan saya memang tidak apa-apa karena saya tidak kesurupan waktu itu.

Besoknya saya pergi ke sekolah dan dia mengikuti saya dan menghilang. Tidak benar-benar menghilang,dia tiba-tiba muncul di belakan salah satu guru saya. Guru saya melihat saya pucat. Gimana gak pucat di belakang ibu ituloh....tapi aah sudahlah....dia pasti tak percaya dengan apa yang saya katakan,saya tahu itu.

Saya udah berapa kali ketahuan berbicara dengan jenny dan dia pernah berkata 'kalian itu harus membedakan mana halusinasi dan dunia nyata,jika kalian mempunyai jessica mathod atau teman khayalan,maka harus di hilangkan karena itu bisa merusak otak bahkan membuat gila seseorang,kalian harus sadar,tepuk-tepuk pipi atau tangan kalian dan katakan ini dunia nyata ini dunia nyata'. Kan saya berasa ke sindir.

Balik ke topik,hari itu memang benar-benar menyebalkan. Dia selalu mengikuti saya kemanapun saya pergi.

Akhirnya nenek saya langsung mengutuk jin itu dan dia pergi meninggalkan saya. Tetapi dia mengikuti guru saya. Guru yang saya bantu waktu itu.

Beberapa minggu setelahnya dia menghilang. Tapi tak benar-benar menghilang, dia menunggu saya di bawah pohon,mata merahnya menjelit(melotot),dan sungguh mengerikan.

Aku tak bisa menjelaskannya,tapi yang jelas dia saat itu benar-benar mengerikan. Dia tak bisa mengangguku dari dekat lagi,hanya bisa melihatnya dari jauh. Dan sekarang dia menjadi penunggu pohon itu. Sampai sekarang.

Itu hal yang menakutkan bagiku. Tapi ada hal yang lebih mengerikan lagi. Tidak,bukan dari makhluk seperti itu,tapi dari perkataan seseorang.

Orang itu adalah guruku. Tidak,bukan dua guru tadi. Perkataannya seperti pedang yang menusuk. Dia awalnya hanya basa-basi lalu seperti memaksa saya untuk menceritakan tentang kelebihan saya.

Entah kenapa memberi-tahukan semua apa yang aku tahu dan kelebihanku juga. Yang selama ini aku tak memberitahukan orang termasuk ibuku sendiri.

Dia juga membuatku sadar,bahwa jangan percaya terhadap seseorang dan itu membuat aku menunutup diriku lagi. Aku awalnya mencoba untuk membuka diri dan bersosialisasi kembali karena perkataan seseorang teman,tapi kini aku menutup diriku lagi dan menjauh dari kata 'keakraban' dan 'bersosialisasi'. Tidak sepenuhnya,aku masih bersosialisasi,tapi seperti dulu. Berbicara ketika mau,dan diam ketika semua orang berbicara.

Mencoba menjauh di keramayan dan menjadi 'gila' ketika sendirian. Ya, memang gila. Berbicara sendiri,apa tidak gila menurut kalian ???

Hey...aku tak berbicara sendiri tapi aku berbicara kepada teman-teman khayalanku. Siapa lagi kalo bukan jenny dan kawan-kawannya.

Itulah ceritaku. Kalian suka atau tidak,aku tak peduli karena aku hanya ingin bercerita tak meminta lebih. Kalo kalian suka dan menghargai cerita saya,jadilah pembaca yang baik yakni dengan cara mem-vote-nya dan jangan jadi pembaca gelap karena 'kami' mengawasi kalian.

Cerita ini di buat dengan persetujuan dari jenny dan jenny meminta kalian untuk menghargai ini.
30+ vote lanjut.....
jika tidak entahlah.....

AKU INDIGO ???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang