Aku baru saja memulai semester terakhir kuliahku dan kali ini aku beruntung bisa mendapatkan tempat di kelas yang sangat langka dan eksklusif: Kelas Gamelan Horor. Sejak awal kuliah, aku selalu penasaran dengan keunikan alat musik gamelan dan kedalaman musik tradisional Indonesia, tapi kelas ini, dengan sentuhan horor, benar-benar membuatku tertarik.
Pagi itu, aku memasuki ruang kelas yang sedikit berbeda dari biasanya. Ruangan ini lebih besar, dengan langit-langit tinggi dan dinding-dinding yang dipenuhi dengan alat musik gamelan yang terpasang secara estetik. Namun, ada sesuatu yang berbeda—seperti aura misterius yang menyelimuti ruangan. Aku melangkah masuk dan merasakan hawa dingin yang tidak biasa.
Guru kami, Pak Arief, seorang ahli gamelan yang sudah lama dikenal dalam dunia musik tradisional, menyambut kami dengan senyuman tipis. Pak Arief dikenal karena pengetahuannya yang mendalam dan tekniknya yang inovatif dalam memainkan gamelan. Namun, kali ini, dia tampak sedikit lebih serius dari biasanya.
"Selamat datang di kelas Gamelan Horor," katanya, suara beliau bergema lembut di ruangan besar itu. "Kali ini, kita akan mengeksplorasi sisi gelap dari gamelan, bukan hanya dari segi teknik, tetapi juga dari cerita dan legenda yang menyertainya."
Kami semua duduk di sekitar alat musik gamelan yang tertata rapi di tengah ruangan. Ada beberapa gong besar, kenong, kethuk, dan berbagai instrumen lainnya yang saling melengkapi dalam sebuah ansambel. Ruang kelas ini terasa seperti sebuah altar musik, lengkap dengan ornamen yang menambah kesan mistis.
Pak Arief menjelaskan bahwa kami akan mempelajari gamelan dari perspektif yang berbeda, yakni bagaimana musik gamelan sering kali dipengaruhi oleh legenda-legenda dan cerita rakyat yang penuh dengan unsur-unsur horor. Gamelan, dengan suara dan suasananya yang khas, sering kali digunakan dalam ritual dan upacara yang berkaitan dengan dunia gaib.
"Gamelan tidak hanya tentang melodi dan ritme," Pak Arief melanjutkan, "tetapi juga tentang energi dan suasana yang dihasilkannya. Hari ini, kita akan mulai dengan sebuah cerita yang berkaitan dengan salah satu instrumen yang sangat penting dalam gamelan—gong."
Pak Arief memulai kelas dengan bercerita tentang Gong Wesi, sebuah gong kuno yang konon memiliki kekuatan mistis. Gong ini dikenal sebagai alat musik yang sangat sakral dan sering digunakan dalam upacara spiritual. Menurut legenda, Gong Wesi memiliki kemampuan untuk membuka gerbang ke dunia lain, tempat di mana roh-roh dan makhluk gaib tinggal.
Kelas dimulai dengan latihan memainkan berbagai instrumen gamelan, tetapi kali ini dengan nuansa yang lebih misterius. Pak Arief memimpin kami dalam memainkan komposisi yang dirancang khusus untuk menambah kesan horor. Melodi yang kami mainkan tidak hanya berfungsi sebagai musik, tetapi juga untuk menciptakan atmosfer yang cocok dengan cerita yang akan kami eksplorasi.
Saat kami memainkan gamelan, aku merasakan sesuatu yang aneh. Suara-suara dari gamelan seolah membentuk pola-pola yang tidak biasa, seperti ada pesan tersembunyi di balik melodi-melodi tersebut. Aku mulai merasa bahwa ruangan ini tidak hanya diisi oleh kami, tetapi juga oleh sesuatu yang lain.
Hari-hari berlalu, dan semakin dalam aku terlibat dalam kelas ini, semakin terasa ketegangan di udara. Pada suatu malam, saat kami sedang berlatih di ruang studio yang sama, sesuatu yang aneh terjadi. Saat kami memukul gong, suara yang dihasilkan tampak berbeda—lebih dalam, lebih mengerikan. Aku merasa seolah ada sesuatu yang bergerak di balik tirai gelap di sudut ruangan.
Kami semua terdiam, hanya mendengarkan suara gamelan yang semakin menambah ketegangan. Pak Arief terlihat semakin serius dan mulai membacakan doa-doa dalam bahasa Jawa kuno, seolah-olah melindungi kami dari sesuatu yang tak tampak. Aku tidak tahu apakah itu hanya imajinasi atau ada sesuatu yang benar-benar terjadi, tapi aku merasa seolah ruangan ini dipenuhi oleh energi yang tidak bisa dijelaskan.

KAMU SEDANG MEMBACA
AKU INDIGO ???
Horor[#100 HOROR 2017]. [#3-10 TRUESTORY 2017-2019]. [#5 INDIGO 2018]. [#2-10 HOROR 2019]. [#1-10 TRUESHORTSTORY Agustus 2019-September 2020]. [#1-100 TRUESHORTSTORY 2016-2022] Ini bukan novel atau pun cerita fiksi tetapi ini adalah pengalaman sang penul...