Kumpulan dari cerita yang pernah saya post di sosial media, ataupun yang belum saya post di sosial media.
Aku selalu duduk di paling depan di bangku sekolah dulu. Itu karena mataku yang sedikit rabun. Tapi untuk pertama kalinya aku duduk di paling belakang di tengah-tengah barisan, tak terlalu pojok menurutku. Aku merasakan hal-hal yang selama ini belum pernah aku rasakan, mengantuk di kelas. Walaupun aku bukan tipe-tipe anak rajin, tapi aku jarang sekali mengantuk, apalagi mengantuk bukan karena kurang tidur.
Kau tahu ?!? Aku mengantuk karena di tiup dari mulutnya oleh penunggu pojokan kelasku. Dia tak mengganggu, tapi dapat membuat orang menjadi malas. Inilah sebabnya orang-orang yang duduk di kursi belakang sering mengantuk. Kata penunggu tersebut, itu adalah salam perkenalan baginya. Bagiku itu lucu, menyenangkan, dan membingungkan.
Yaa... akan ku deskripsikan mahluk itu, dia begitu besar, kulitnya agak hitam, laki-laki (kurasa), botak, dan rupa yang sedikit menyeramkan. Kalian tahu kenapa aku menyatakan bahwa dia sedikit menyeramkan ? Itu karena ia sering menggelindingkan kepalanya. Apalagi saat ada orang yang berjalan, seolah-olah kepalanya selalu di tendang seperti bola oleh temanku. Tapi dia tidak selalu seperti itu.
Buktinya kemarin kepalanya menyatu dan menggangguku dengan tiupan-tiupan angin yang keluar dari mulutnya. Wajahnya ? Tak terlalu menakutkan. Seperti manusia biasa pada umumnya, muka-muka orang melayu yang tak terlalu buruk, hanya terdapat goresan-goresan cantik di wajahnya, dan terkadang matanya yang hampir jatuh saja yang selalu membuatku kaget. Selebihnya kurasa dia cukup di bilang tampan dari penunggu-penunggu lainnya.
Kurasa dia mati karena kecelakaan, tapi aku tidak tahu pasti. Mahluk itu yang sering membuatku kaget dan tak nafsu makan. Bukan karena melihat rupanya, aku tak nafsu makan karena tiba-tiba ia ikut makan. Campah lagi campah lagi yang ku rasakan, kali ini bukan karena Jenny yang ikut makan bersamaku, tetapi mahluk itu. Yak, si Jenny juga sering ngambekan gara-gara aku cuekin.
Ooh... ayolah... bukan karena aku tak ingin mendengarkanmu mengoceh, tapi aku ingin terlihat normal. Walau kau bisa berbicara denganku lewat batin, tapi tetap saja, aku takut ketahuan bengong tanpa alasan lagi. Percayalah... mataku yang terlihat sedang bengong bukan karena lagi memikirkan sesuatu, tapi karena berkomunikasi dengan mereka. Aku tak pandai menutupi kekuranganku, tolong maafkan aku Jenny.
---
Di malam yang dingin dan gelap, rumahku terasa berbeda dari biasanya. Ya, aku Kembali ke rumah lamaku yang ditinggali nenek sekarang. Angin bertiup kencang di luar, membuat jendela-jendela bergetar seakan ada sesuatu yang menekan dari luar. Aku baru saja pulang dari sekolah dan segera menuju kamar untuk istirahat. Namun, malam itu, aku merasa ada sesuatu yang tidak biasa.
Ketika aku membuka lemari untuk mengambil beberapa pakaian, pandanganku tertuju pada sebuah kaca tua yang diletakkan di pojok ruangan. Kaca itu sangat tua dan berdebu, seakan telah lama tidak digunakan. Pikirku, mungkin sudah saatnya untuk membersihkannya.
Saat aku mulai mengelap kaca tersebut dengan lap, aku merasakan sesuatu yang aneh. Kaca itu terasa dingin dan basah, meskipun tidak ada sumber air di sekitarnya. Aku terus membersihkannya, dan saat itulah aku melihat sesuatu yang membuat jantungku berdebar kencang.
Di balik permukaan kaca, terlihat sosok nenek-nenek tua dengan wajah keriput dan mata yang kosong. Dia tampak seperti seseorang yang sudah lama meninggal, namun wajahnya menatapku dengan penuh rasa sakit dan kemarahan. Rambutnya yang panjang dan putih menjuntai ke bawah, seolah mengambang di udara. Tangannya, yang tampak rapuh dan keriput, tampak seperti hendak meraih sesuatu.
Aku terkejut dan hampir menjatuhkan kaca itu. Aku mencoba untuk menggosokkan lap lebih keras, berharap sosok tersebut akan menghilang. Namun, semakin aku menggosok, semakin jelas sosok nenek itu terlihat. Dia seolah bergerak mendekat ke permukaan kaca, wajahnya semakin mendekat seolah ingin menembus kaca dan keluar.

KAMU SEDANG MEMBACA
AKU INDIGO ???
Horror[#100 HOROR 2017]. [#3-10 TRUESTORY 2017-2019]. [#5 INDIGO 2018]. [#2-10 HOROR 2019]. [#1-10 TRUESHORTSTORY Agustus 2019-September 2020]. [#1-100 TRUESHORTSTORY 2016-2022] Ini bukan novel atau pun cerita fiksi tetapi ini adalah pengalaman sang penul...