Aku yang berpura-pura menjadi normal.
Aku adalah wanita yang lemah.
Aku yang sekarang bahkan lebih buruk dari aku yang dulu.
Namun, aku yang sekarang ingin bangkit keterpurukan.Itu bukan tanpa alasan, karena aku pernah merasakan hal yang aku sendiri pun tak percaya.
Semakin yakin dan memantapkan keyakinanku kepada Yang Maha Kuasa, ALLAH SWT atas segala kenikmatan hidup ini. Atas diberikannya aku nyawa, atas diberikannya aku bernafas dan atas keindahan dunia.
Aku bahkan sempat bertanya 'mengapa aku ada ?' 'mengapa aku hidup jika hanya menyusahkan ?' dan 'mengapa aku seperti ini.' Namun karena kejadian seperti itu aku makin menghapuskan pertanyaan konyol itu (karena juga aku melihat mbah google dan melihat tausiah dan ceramah beberapa ulama tentang pertanyaan yang mirip seperti itu).
Aku yang sekarang bukanlah aku yang dulu. Aku yang sekarang ingin berubah. Aku yang sekarang semakin mantap dan ingin mempertebal imanku. Serta aku yang sekarang hijrah menjadi lebih baik lagi. Itu semua karena kejadian itu, kejadian tadi pagi yang sempat dirasakan olehku. Ini kisahku ....
05:00 Kamis, 3 Oktober 2019.
Setelah diriku tidur untuk kedua kalinya (setelah sholat), ketika itu semua tubuhku kaku. Perutku merasa di aduk-aduk. Antara mual dan sakit secara bersamaan. Kaki sudah dingin dan kaku. Tak bisa bernafas lagi. Jantung yang terasa tak berdetak. Dinginnya merambat sampai ke tangan. kuku yang merasa dirobek secara perlahan. Merasa di pukul-pukul oleh besi. Aku merasa ditarik oleh sesuatu dari leher hingga ke kepala. Semua yang aku rasakan seperti lama sekali.
Semua yang aku ingat diucapkan, mulai dari Al-fatiha sampai ayat-ayat yang lumayan panjang. Hingga ketika diriku membaca dua kalimat syahadat (karena merasa seperti mau meninggal), aku terbangun.
Lalu langsung berdiri dan melihat kaki. Katanya 'arwah tak menapak ke bumi' (yang selama ini tak pernah memperhatikan mahluk sejenisnya, tapi memang setiap melihat kebawah, tak menemukan bentuk-bentuk kaki 'mereka' dan pada saat itu aku berfikiran bahwa penglihatanku memudar), jadi dengan bodohnya menginjak-injak kasur dan menyatakan bahwa aku masih hidup. Hingga saatnya ketika aku presentasi, aku masih 'dianggap', ketika itu kuyakinkan diriku bahwa aku masih hidup.
Ternyata hanya mimpi. Atau mungkinkah mati suri (?)
Aku tak tahu, yang jelas karena kejadian itu aku langsung memohon ampun dan aku berjanji akan mulai lebih baik lagi, dan tak akan pernah sekalipun melontarkan kata-kata terlarang (ingin mengakhiri hidup).

KAMU SEDANG MEMBACA
AKU INDIGO ???
Horror[#100 HOROR 2017]. [#3-10 TRUESTORY 2017-2019]. [#5 INDIGO 2018]. [#2-10 HOROR 2019]. [#1-10 TRUESHORTSTORY Agustus 2019-September 2020]. [#1-100 TRUESHORTSTORY 2016-2022] Ini bukan novel atau pun cerita fiksi tetapi ini adalah pengalaman sang penul...