Jasad dan ruh selalu berdampingan.

3.3K 234 17
                                    

Mari kita bahas maksud dari Roh/Ruh, arwah dan Jasad. Biar kalian bisa membedakan apa itu nge-Jin, Jin beneran dan hantu.

Jasad adalah tubuh kita. Jasad adalah angggota tubuh manusia terdiri dari mata, mulut, telinga, tangan, kaki dan lain-lain. Ia dijadikan dari tanah lia. Keadaannya dan sifatnya dapat mecium, meraba, melihat. Proses pembentukan jasad dalam islam : "Sesungguhnya Kami telah menciptkan manusia dari saripati dari tanah, Kemudian jadilahlah saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-tulang, lalu tulang-tulang ini Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk berbentuk lain, maka maha suci Allah. Pencipta yang paling baik." Quran surah Surah Al Mukminun (23:12-14).

Seseorang yang masih bernafas dan bergerak maka orang tersebut masih ada ruh-nya. Kata nafas dan ruh dalam bahasa indonesia diterjemahkan sebagai nyawa, yang artinya bahwa seseorang masih hidup kalau orang tersebut ada nyawanya. Dan kita tidak mengetahui seperti apa wujud/bentuk dari nyawa tersebut. Pada dasarnya, jika seseorang meninggal dunia maka ruh orang tersebut pergi dari jasad-nya. Seperti halnya jika seseorang tidur, maka dalam keadaan tidur itu ruhnya sedang pergi dari jasadnya. Dan ketika bangun, ruhnya telah kembali ke jasadnya. kenyataan-nya manusia lebih memperhatikan kebutuhan jasad-nya daripada kebutuhan ruh-nya. Misal seseorang sakit gigi, maka diperiksakan-nyalah giginya ke dokter. Sedang lapar, maka bergegas segera makan. Begitu cepatnya kebutuhan jasad-itu ditunaikan, namun jika kebutuhan ruhiyah-nya banyak orang yang lamban. Orang yang ruhiyah-nya kotor, tidak berinteraksi dengan Al Quran, tidak sholat, tidak ber-dzikir ibarat baju yang awal-nya putih menjadi kusam, kumal karena tidak pernah 'dicuci' beberapa waktu lamanya. Maka jangan heran jika ada orang yang tega membunuh sekian banyak orang, berzina untuk memuaskan nafsu setan-nya hal itu karena ruhiyah-nya kotor, kebutuhan ruh-nya tidak diberi 'makanan/vitamin'. Jika jasad kita tidak diberi makan, yang kemudian terjadi adalah kelaparan dan ujung-ujung-nya orang tersebut meninggal (tidak membahayakan orang lain). Namun jika ruh-nya yang kotor/kering karena tidak diberi 'makanan/vitamin' maka akan berakibat merusak dirinya maupun orang lain.

Kalau dia berperasaan seperti sedih, gembira, senang, terhibur, marah atau sebagainya, maka ia dipanggil dengan roh atau hati(qalbu) atau nyawa. Tetapi waktu ia berkehendak, berkemauan atau merangsang baik sesuatu yang berkehendak itu positif atau negatif, baik atau buruk, yang dibenarkan atau tidak, yang halal ataupun yang haram, di waktu itu ia tidak dipanggil roh, hati atau nyawa lagi. Tetapi ia dipanggil nafsu. Kalau di waktu ia berfikir, mengkaji, menilai, memerhati dan menyelidik, maka ia dipanggil akal. Kalau begitu uraiannya, maka nafsu, roh atau akal ini hakikatnya adalah satu. Ia dipanggil akal di waktu ia berfikir, mengkaji, menilai, memerhati dan menyelidik. Bila berperasaan, ia tidak dipanggil akal lagi, sebaliknya ia dipanggil roh atau hati atau nyawa. Tetapi waktu ia berkehendak, berkemahuan atau merangsang baik sesuatu yang berkehendak itu positif atau negatif, baik atau buruk, yang dibenarkan atau tidak, yang halal ataupun yang haram, di waktu itu ia dipanggil nafsu. Kalau begitu walaupun ia mempunyai tiga nama atau tiga istilah tetapi hakikatnya adalah satu. Benda yang sama juga. Cuma peranannya saja yang tidak sama. Peranan yang tidak sama itulah yang menjadikan namanya tidak sama atau namanya berlainan. Untuk mudah di pahami begini kiasannya: manusia bila dia berbohong dinamakan pembohong. Bila dia menipu dinamakan penipu. Tetapi bila dia mencuri dinamakan pencuri. Bila dia memimpin dipanggil pemimpin. Dinamakan pembohong, penipu, pencuri dan pemimpin, hakikatnya adalah orang yang sama. Cuma namanya berbeda bila peranannya bertukar.

Perlu diingat, bila kita membicarakan tentang roh ini, bukannya pula kita hendak mengkaji hakikat roh atau mengkaji ain ataupun mengkaji hakikat zat roh itu. Karena zat atau hakikat roh itu tidak akan dapat dilihat oleh mata kepala. karena ia adalah jismullatif, yakni benda halus yang bersifat maknawiah atau abstrak. Yaitu tidak dapat dilihat oleh mata kepala tetapi terasa akan adanya. Inilah yang dimaksudkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:

Maksudnya: "Mereka bertanya kepada engkau wahai Muhammad tentang roh. Hendaklah engkau katakan kepada mereka, 'Roh itu adalah urusan daripada Tuhanku'..." (Al Israk: 85).

Dari ayat ini dapatlah kita pahami bahawa hakikat roh itu tidak akan dapat dijangkau oleh mata kepala. Zat roh itu tidak akan dapat difikirkan oleh akal. Kita tidak tahu bagaimana rupanya. Sebab tidak dapat dilihat oleh mata kepala. Tetapi terasa oleh hati akan adanya. Maka oleh yang demikian, hakikat roh itu tidak dapat dipikirkan oleh akal bagaimana rupanya, bagaimana bentuknya, berapa tebal atau panjangnya. Ia tidak dapat dibayangkan. Hanya Allah yang tahu dan tidak ada makhluk yang tahu. Tetapi katanya roh kita ialah seperti rupa bentuk badan lahir kita. Roh diibaratkan seperti cahaya. Bahkan cahaya, dapat juga dilihat tetapi cahaya yang ini tidak dapat dilihat atau ia jenis cahaya yang tersembunyi. Roh tidak dapat diraba, tidak dapat dirasa dan tidak dapat dilihat oleh mata kepala. Begitulah pandangan saya. Wallahu 'alam.

Kita bermimpi melihat seseorang yang kita tidak pernah jumpa atau dengan orang yang pernah kita jumpa sama ada yang masih hidup maupun sudah mati. Apa yang kita lihat dalam mimpi itu serupa dengan bentuk lahir orang itu. Sedangkan orang yang kita lihat dalam mimpi itu rohnya bukan orangnya. Mungkin waktu itu orang tersebut berada di rumah atau telah berada dialam Barzakh. Jadi di waktu itu dia adalah roh. Roh bertemu dengan roh. Tetapi mengapa dalam mimpi kita roh orang itu serupa dengan dirinya? Sedangkan bukan berjumpa jasadnya tetapi rohnya. Ini membuktikan roh orang itu macam jasadnya juga. Rasulullah SAW sewaktu israk mikraj telah ditemukan dengan roh para rasul dan para nabi. Melihat orang di siksa di neraka. Rasulullah SAW lihat mereka seperti melihat jasad-jasad mereka. Ini juga merupakan bukti yang rasional bahwa roh seseorang itu sama rupanya dengan bentuk jasadnya.

Jika roh masih ada di dalam tubuh manusia(masih menyatu) terdapat nur(cahaya)/pancaran aurahnya, tetapi jika roh meninggalkan jasadnya, nur nya hilang. Orang yang sering beribadah akan berbeda dengan orang yang sering berbuat maksiat atau pembunuh, terlihat tak berseri-seri di wajahnya. Karena ruh atau qalbu(hatinya) tidak bersih/sakit. Orang yang sering berbuat jahat ada nur(cahaya)nya tapi tak begitu keluar inner beauty nya. Pancaran aurah setiap manusia itu tergantung isi hatinya. Ruh akan ditaruh kedalam pohon yang begitu besar, berada di langit ketujuh ketika kita telah meninggal, ada hadis yang membicarakan bahwa ruh yang berbentuk nur dikumpulkan dan ditaruh ke pohon besar yang berada di langit ketujuh, ketika nabi Muhammad melakukan Isra' Mi'raj (tahu ini dari om saya). Ruh ini pula yang membedakan kita antara Jin, mangkanya hantu itu pucat, karena tidak ada ruhnya lagi. Bener kan ?

Lalu jiwa adalah saat ruh sedang bersatu dengan jasad, ketika ruh sudah keluar dari jasad mereka menyebutnya arwah, dan jasad yang ditinggalkan ruh mereka sebutannya jenazah atau mayat.

Lalu apa yang dimaksud dengan sukma ?

sukma adalah bagian dari ruh insaniah, jika dikatakan ruh. Ada 3 jenis ruh sebenarnya, tapi saya tidak membahasnya karena sedikit lupa, intinya ada 3 jenis ruh. Di dalam sukma ini terkandung informasi mengenai seluk beluk jasadnya, bentuknya, banyak, laki-laki atau perempuan, penampilannya, mirip cetakan. Sukma ini penghubung antara jiwa dan jasad, seperti cara kerja sekering listrik. Sukma ini disimpan di suatu tempat di sekitar dan dimasukkan ke dalam jasad bayi umur 90 hari bersama jiwa.

Sebelum meninggal, manusia akan memilih dua pilihan antara di cabut malaikat atau mengikuti Jin. Jika dia memilih Jin, jadi di nge-Jin. Tapi jika dia memilih di cabut malaikat, dia akan berada di alam Barzakh(alam kubur). Jika dia berbuat kesalahan besar/dosa besar, kemungkinan terbesar terpental dari jasad tetapi belum dicabut malaikat. Akhirnya, dia tidak di terima di bumi dan di alam kubur. Penyebabnya biasanya bersekutu dengan Jin kayak pesugihan, membunuh jiwa manusia(membunuh/bunuh diri). Itu pemahaman saya. Yang cabut itu sukma atau ruhnya yah. INGAT !!! Tidak ada yang namanya hantu, yang ada hanyalah Jin. Lalu bagaimana dengan Jin Qarin ? saya akan bahas di Bab selanjutnya. Sudah berkali-kali saya ingatkan, awas kalo readers masih tak mengerti -,-

SUDAH PAHAM ?!?!? AKU RASA SUDAH. BAIKLAH ITULAH PEMBAHASAN KITA KALI INI. JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KARENA 'KAMI' MENGAWASI KALIAN.

AKU INDIGO ???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang