[#100 HOROR 2017].
[#3-10 TRUESTORY 2017-2019].
[#5 INDIGO 2018].
[#2-10 HOROR 2019].
[#1-10 TRUESHORTSTORY Agustus 2019-September 2020].
[#1-100 TRUESHORTSTORY 2016-2022]
Ini bukan novel atau pun cerita fiksi tetapi ini adalah pengalaman sang penul...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kau tahu tulisanku ini ? yaa ... itu adalah awal tanda depresiku. Itu karena aku 'mengulik' dan mencari sesuatu dengan 'mereka'. Gerbang sengaja dibuka, namun tamu yang datang kebanyakan bukan yang diundang. Ditambah dengan bumbu manis si 'tanpa' kepala itu. Bukan ... bukan makhluk si penunggu kelas. Namun kiriman seseorang. Belum lagi masalah hal diluar mistis. Bayangkan betapa depresinya diriku kala itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Dan ini adalah awal aku kepo dengan cerita 'mereka')
Dikejar-kejar oleh 'mereka', diganggu, dibuat pingsan (mungkin juga kesurupan) lalu dibuat seperti 'orang gila' yang selalu takut dan waspada setiap saat. Padahal aku selalu berfikir positif tentang semua hal yang aku alami, namun hal-hal tersebut semuanya diluar logika dan akal sehatku.
Belum lagi kehawatiranku dengan tulisanku. Aku takut gara-gara semua tulisanku, diriku malah menyimpang dari agama. Aku takut seperti orang-orang musyrik. Aku takut mati dalam keadaan yang tidak baik.
Aku ingin berubah. Aku bertobat memohon ampun. Tangisan setiap malam, mengadu setiap saat kepada-Nya. Aku takut seperti 'mereka' yang tersiksa tak diterima langit dan bumi. Aku takut salah arah, aku takut akan segala hal. Aku masih terlalu muda, masih perlu bimbingan. Tolong bimbing diriku menjadi lebih baik, bukannya malah mencaci-maki diriku. Aku, si penulis, Author dari karya ini meminta bantuan agar belajar bareng, saling berbagi ilmu dan berdiskusi dengan kalian, pembaca setiaku.
Satu lagi, inilah aku, seorang remaja yang sedang mencari jati diri, yang bertanya tentang hal apapun, yang terlalu kepo bahkan sampai urusan mahkluk imajinasi menurut kebanyakan manusia. Jadi tuntun aku, ajari aku, beri ilmu dan pencerahan, bukan mencela dan mencaci-maki diriku, bukan menjauhiku, bukan menghindar dariku. Aku hanyalah manusia penuh dosa, karena itu aku selalu memohon maaf atas segala ketikanku, coretanku, dan karyaku ini. Salam hangat dan manis dariku, Aandini.