17:30 di Jam dinding menjadi saksi bisu.
Semua kata-kata ku lontarkan kepada Ibuku. Rasa kekesalan, kegelisahan, keputusasaan, dan bahkan semua beban yang diriku tanggung. Aku tunpahkan semuanya. Bahkan sampai ada kata ingin mengakhiri hidup ini.
Namun dihari berikutnya, aku tersadar. Kata-kata tersebut tak boleh terlontarkan. Itu sama saja diriku menyalahkan takdir. Walaupun ujian ini terlalu berat untukku, aku seharusnya tidak mengeluh. Karena masih ada yang lebih parah dibandingkan diriku. Bahkan dulu diberikan cobaan yang lebih besar, tapi dulu aku tak pernah mengeluh.
Yaa ... karena pada saat itu ada keluarga yang menyemangatiku. Namun saat kata terlarang itu terucap, aku merasa tak punya siapa-siapa untuk tempat mengaduh. Keluarga jauh, diseberang pulau sana, teman menjauhiku (perasaan saja) dan aku tak dekat dengan siapapun. Orangtua bahkan sudah sering jadi lampiasan amarah dan kekecewaanku. Aku merasa menjadi anak durhaka. Namun kini, aku berjanji, tak akan mengulanginya.
Sebab aku merasa takut, pada kematian itu sendiri. Aku tak takut jika ALLAH mencabut nyawaku, tapi yang aku takutkan adalah ketika hal itu terjadi tapi aku dalam kesesatan dan keputusasaan akan hidup yang membuat arwahku nanti gentayangan (nauzubillah yaa ... ALLAH). Aku takut itu. Karena sepengetahuanku, hal seperti itu sangat menyakitkan. Harus kedinginan, sendirian, dan juga tersiksa. Aku takut mati dalam keadaan tak baik. Aku takut mati ketika durhaka, ataupun mati dalam keadaan menyimpang.
Yaa ... aku juga takut ketika 'kekuranganku' menjerumuskan diriku dalam kemusyrikan itu sendiri. Apalagi makin banyak orang yang bertanya 'macam-macam' yang keluar dari aqidah islam. Kalian tahu mereka bertanya kepada diriku seolah-olah diriku ini dukun. Padahal aku bukan dukun. Ini semua sangat lelah, aku benar-benar lelah bicara beribu kali tentang ini. Tolong mengertilah. Pahami semua tulisan cakar ayam diriku ini.
Aku ingin normal. Namun, itu sama saja mengingkari qada dan qadar dari ALLAH, takdir yang tertulis dari sebelum diriku lahir. Aku mulai menerimanya dengan ikhlas.
Tulisanku pun juga akan dipertanggungjawabkan nanti diakhirat, aku tak ingin berdosa karena ketikan jariku. Jadi aku tak akan lagi 'mengulik' makhluk-makhluk aneh lagi, ataupun memberikan informasi yang ambigu atau membuat salah persepsi. Jadi aku meminta maaf kepada ALLAH SWT dan kalian semua, aku cuma manusia yang penuh dosa, maafkanlah diriku.
Aku pun juga sangat sibuk, jadi diriku mohon pamit untuk jangka waktu yang lama. Aku pun meminta tolong kepada pembaca budiman, jika tak percaya tak usah dibaca, jangan menghujat penulisnya. Jika berempati, maka dukunglah si penulis. Jika tak mengerti tanya saja, jangan menafsirkan sendiri. Sekali lagi mohon maaf atas segala tulisan cakar ayam ini.
Tenang, aku akan berikan beberapa tulisan yang sudah dibuat namun belum dipublis dan itu juga hubunganku tentang makhluk-makhluk di sekitarku, juga termasuk jenny. Aku juga akan memberikan sedikit informasi yang diriku ketahui, namun mungkin lebih suatu hal yang tidak 'rancu' atau 'ambigu' yang menimbulkan salah persepsi. Terima kasih telah membaca dan jika kalian menghargai penulis, maka penulis pun akan menghargai kalian, selamat membaca coretan singkat ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/100327414-288-k266320.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU INDIGO ???
Horror[#100 HOROR 2017]. [#3-10 TRUESTORY 2017-2019]. [#5 INDIGO 2018]. [#2-10 HOROR 2019]. [#1-10 TRUESHORTSTORY Agustus 2019-September 2020]. [#1-100 TRUESHORTSTORY 2016-2022] Ini bukan novel atau pun cerita fiksi tetapi ini adalah pengalaman sang penul...