9. Tameng

6.3K 491 45
                                    

Jang Geunsuk dan Park Yoon saling menatap dengan sorot mata tajam. Tangan Jang Geunsuk masih memegang erat tangan Park Yoon, sedikit mencengkramnya tapi tidak ada raut kesakitan di wajah pria paruh baya itu.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Park Yoon dingin.

"Itu yang ingin kutanyakan pada ayah" Jang Geunsuk menekan kata ayah. "Apa yang hendak ayah lakukan pada istriku di rumahku ini?" Tidak ada sedikit pun rasa takut di wajah Jang Geunsuk.

Park Yoon menyentakkan tangan Jang Geunsuk dari tangannya. "Kau jangan ikut campur urusan ku"

"Aku tidak akan pernah ikut campur urusanmu selagi itu tidak menyangkut istriku" sahut Jang Geunsuk.

"Dia anakku, aku berhak melakukan apapun padanya" ucap Park Yoon keras.

"Sepertinya Anda lupa kalau putrimu ini sudah menjadi istriku. Kuharap Anda tidak lupa, aku pernah berjanji akan melindunginya dari siapapun termasuk kau" balas Jang Geunsuk tajam.

Mata Park Yoon hitam pekat penuh amarah, dia menatap tajam Jang Geunsuk. "Jangan mencari masalah denganku Jang Geunsuk, kau akan menyesalinya" ancam Park Yoon.

Bukannya takut Jang Geunsuk justru tertawa. "Aku tidak takut. Mungkin dulu Anda terbiasa bersikap kasar padanya tapi sekarang tidak lagi, aku tidak akan biarkan siapapun menyakiti istriku apalagi di rumahku sendiri. Kurasa Anda lah yang akan menyesal jika mencari masalah denganku"

"Geunsuk hentikan" tegur Park Shinhye.

"Diam kau!" Dengus Jang Geunsuk. "Ayahmu ini harus kuingatkan siapa aku ini agar dia tidak sembarangan mengancamku"

"Hyung tolong hentikan, jangan lanjutkan perdebatan ini" pinta Park Shinwoo.

"Anda tentu tidak lupa kenapa Shinhye di jodohkan denganku bukan?" Tanya Jang Geunsuk mengingatkan.

Park Shinhye tampak bingung mendengar ucapan Jang Geunsuk karena dia sendiri tidak tau alasan mereka di jodohkan.

Park Yoon terdiam mengingat alasan itu. Jang Geunsuk tersenyum miring melihat raut wajah mertuanya.

"Aku pernah mematahkan tangan orang yang berani menyentuh istriku, pikirkan apa yang akan aku lakukan jika ada tangan yang justru berani memukulnya?" Perkataan Jang Geunsuk jelas sebuah ancaman.

Park Shinwoo menaikkan sebelah alisnya mendengar perkataan Jang Geunsuk. "Iblisnya bangun" batinnya.

Park Yoon menoleh pada Park Shinhye. "Pasti kau besar kepala sekarang karena ada yang membelamu, tapi bukan berarti kau bisa seenaknya membantah ku" tegas Park Yoon. "Perintah ku masih berlaku untukmu. Hentikan kasus Lee In Buk! Apa kau ingin ada orang lain lagi yang mati karena ulah mu itu? Bahkan kau tidak berani datang ke pemakaman Im Hyun Ah, wanita yang mati gara-gara kau" Park Yoon mulai mengintimidasi.

"Itu bukan salah ku, dia di bunuh" sanggah Park Shinhye.

"Ya, Lee In Buk memang membunuhnya" Park Yoon mengakui dengan santai. "Tapi itu karena kau, jika kau tidak menyeret wanita itu dalam kasus ini maka Lee In Buk tidak akan membunuh wanita itu. Semua ini karena keusilanmu" lanjutnya.

Park Shinhye terdiam mencerna perkataan ayahnya.

"Apa yang sebenarnya Lee In Buk janjikan sehingga ayah begitu membelanya?" Tanya Jang Geunsuk penasaran. "Kenapa ayah harus membela orang yang sudah berusaha untuk membunuh putrimu?"

"Apa? Apa yang sudah Lee In Buk lakukan pada Noona?" Park Shinwoo tampak marah mendengarnya.

"Itu karena dia tidak tau siapa Park Shinhye, dia hanya tau kalau Shinhye Jaksa yang mengusiknya" jelas Park Yoon.

LUCIFER  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang