Wajah datar Goon memucat mendengar permintaan Park Shinhye, bukan hal sulit sebenarnya tapi bagi Goon ini adalah perintah paling sulit yang dia terima.
Jang Geunsuk menyilangkan kedua tangan di depan dada dengan satu alis terangkat, menunggu apakah pria yang menjadi tangan kanannya ini akan menuruti permintaan ngidam istrinya saat ini yaitu, Tertawa."Maaf Nyonya, apa tidak ada permintaan yang lain selain tertawa?" Tanya Goon.
Park Shinhye menggeleng tegas. "Anakku hanya ingin melihatmu tertawa, ayolah Goon itu bukan hal sulit. Aku bukan memintamu untuk pergi berperang dengan kelompok mafia lain dan membahayakan nyawamu" sindir Park Shinhye melirik Jang Geunsuk.
Jang Geunsuk hanya tersenyum tipis menanggapi sindiran Shinhye yang jelas di tujukan padanya.
Anak buah Jang Geunsuk lainnya masih berdiri di sana ingin ikut menyaksikan tontonan langkah, selama ini mereka tidak pernah melihat Goon tertawa bahkan melihatnya tersenyum saja sangat langka. Pria itu bagaikan robot yang dia perlihatkan hanya wajah dingin dan datar.
"Cepat Goon!! Kau mau bertanggung jawab jika nanti anakku ileran saat lahir?" Desak Park Shinhye.
Goon masih diam tampak berpikir.
"Lakukan Goon" Jang Geunsuk akhirnya mengeluarkan titahnya.
Goon memejamkan matanya sesaat setelah Jang Geunsuk mengeluarkan perintahnya. Jelas kali ini dia tidak bisa menolak karena perintah Jang Geunsuk selalu mutlak untuknya.
Perlahan sudut bibir Goon terangkat, terlihat sangat kaku mengingat pria itu tak pernah melakukannya tapi lama-lama tampaklah sebuah senyuman tapi bukan senyum itu yang ingin Park Shinhye lihat karena kini yang ada di wajah Goon bukan senyuman ataupun tawa melainkan seringai iblis.
"Kau ingin menakuti bayiku, Goon?!" Protes Park Shinhye kesal.
"Saya melakukan apa yang anda minta Nyonya" jawab Goon datar.
"Aku ingin kau tertawa bukan menunjukan seringai jahatmu" tekan Park Shinhye.
Goon menghela napas berat, ya ini tugas paling berat yang harus dia lakukan. Sejujurnya Goon lebih suka jika di tugaskan melawan harimau buas dari pada tertawa.
"Ha.. ha.. ha.." perlahan Goon mulai tertawa meski tawanya terdengar sangat aneh tapi lama-lama tawa itu berubah menjadi tawa lepas.
"Itu dia yang ingin aku lihat" Park Shinhye bertepuk tangan saking senangnya.
"Ekheem.." Goon berdehem mengembalikan ekspresinya seperti semula, dingin.
"Setelah sepuluh tahun akhirnya aku melihatmu tertawa lagi Goon, meski aku tau kau terpaksa melakukannya" cetus Jang Geunsuk.
"Apa? Sepuluh tahun? Kau tidak pernah tertawa selama itu?" Tanya Park Shinhye kaget. "Apa kau ini benar-benar robot? Kau pasti tertawa di depan kekasihmu kan? Tunggu dulu, kau punya kekasih kan Goon? Tidak mungkin pria tampan sepertimu tidak bisa memikat wanita"
Seketika wajah Goon berubah, dia seperti memendam sesuatu dan Jang Geunsuk menyadari hal itu.
"Sayang sebaiknya sekarang kau istirahat, pergilah ke kamar nanti aku menyusul" perintah Jang Geunsuk.
"Tapi.."
"Ke kamar sekarang" tekan Jang Geunsuk.
"Baiklah" jawab Park Shinhye melangkah malas.
"Lupakan perkataannya Goon" ucap Jang Geunsuk ketika mereka tinggal berdua saja, Jang Geunsuk sudah menyuruh anak buah lainnya untuk pergi.
Goon menghela napas berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCIFER ✔️
Mystery / Thriller[+18] (Banyak adegan kekerasan dan kata-kata kotor, bijaklah dalam membaca😉) Tiga Tahun yang lalu Park Shinhye bertunangan dengan pria bernama Jang Geunsuk. Tidak banyak yang dia ketahui tentang tunangannya itu karena semua hubungan yang terjalin d...