24. Surat Panggilan

5.8K 479 37
                                    

Hari ini akhirnya Park Shinhye sudah di perbolehkan pulang ke rumah setelah melewati berbagai pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan kondisinya benar-benar sudah membaik.

"Jadi sekarang Shinwoo yang menggantikan posisi ayah?" Tanya Park Shinhye duduk bersandar di kepala tempat tidur.

"Hmm" Jang Geunsuk menjawab tanpa menoleh pada Park Shinhye. Pandangannya fokus menatap berkas-berkas di tangannya.

"Apa ada masalah?" Tanya Park Shinhye melihat raut wajah Jang Geunsuk sepertinya tidak dalam mood yang baik.

Akhirnya Jang Geunsuk menoleh pada Park Shinhye, dia duduk di samping istrinya. Tangannya terangkat membelai lembut wajah cantik wanita itu. "Hanya masalah kecil sayang, tidak usah kau pikirkan"

"Apa Shinwoo sekarang menjadi bos mafia menggantikan ayah?" Tanya Park Shinhye lagi.

Jang Geunsuk mendengus kasar. "Sejak sadar dari koma kau selalu saja bertanya tentang adikmu itu. Apa tidak ada hal lain yang kau pikirkan selain dia?" Kesalnya.

"Apa salahnya jika aku memikirkan Adikku?" Tanya Park Shinhye polos.

"Kau hanya boleh memikirkan aku saja, Shinhye" tegas Jang Geunsuk.

Park Shinhye memutar bola matanya mendengar keegoisan suaminya.

"Apa kau baru saja memutar bola matamu?" Tanya Jang Geunsuk mengangkat sebelah alisnya.

Park Shinhye hanya mengulum senyuman.

"Kau tau kan itu tidak sopan" Jang Geunsuk menggelitik pinggang Shinhye, menggoda wanita itu.

"Hentikan Geunsuk.. maaf.. tidak akan kuulangi" ucap Park Shinhye sambil tertawa karena geli.

Jang Geunsuk menatap wajah Park Shinhye sungguh-sungguh, dia menggenggam tangan istrinya. "Kau ingat janjiku padamu tentang anak?" Tanya Jang Geunsuk.

Park Shinhye tidak menjawab, dia hanya balas menatap Jang Geunsuk.

"Sekarang tidak ada alasan lagi untuk kita menundanya. Sesuai pesan ibuku, kita baru bisa memiliki anak setelah Choi Yong Gu mati dan aku sudah membunuhnya. Sekarang aku akan membiarkan mu menjadi seorang ibu" ucap Jang Geunsuk.

Sebuah senyuman terukir indah di wajah Park Shinhye mendengar ucapan Jang Geunsuk. "Kita sudah bisa memiliki anak?" Tanya Shinhye memastikan.

Jang Geunsuk mengangguk, ikut tersenyum.

"Kau sungguh ingin memiliki anak?" Tanya Park Shinhye kembali memastikan.

"Sebenarnya sudah lama aku ingin menjadi ayah, tapi aku harus menahan keinginanku itu demi menepati janji pada ibuku. Sebrengsek apapun diriku, aku tidak akan pernah mengingkari janjiku apalagi terhadap ibuku sendiri" tegas Jang Geunsuk.

Park Shinhye memeluk erat suaminya. "Terima kasih Jang Geunsuk, aku beruntung memilikimu"

Jang Geunsuk membalas pelukan Park Shinhye. "Tapi untuk bisa memiliki anak, kau tau kan harus ada proses yang di lalui terlebih dahulu dan kita harus sering melakukannya agar segera membuahkan hasil" bisik Jang Geunsuk di telinga Park Shinhye membuat wajah wanita itu merona.

Jang Geunsuk terkekeh pelan mengelus wajah Shinhye yang memerah. "Kita sudah cukup lama menikah dan sudah sering bercinta tapi wajahmu masih saja memerah malu seperti ini" godanya.

Park Shinhye menutup wajahnya dengan kedua tangan karena merasa semakin malu mendengar ucapan Jang Geunsuk. Jang Geunsuk menarik tangan Shinhye agar dia bisa melihat wajah cantik di hadapannya ini.

"Aku akan lebih sering menyetubuhimu agar kau bisa segera hamil" ucap Jang Geunsuk frontal.

Park Shinhye memukul pelan lengan Jang Geunsuk, pria itu justru tertawa. Setelah menghentikan tawanya, Geunsuk menatap wajah Shinhye lekat. Dia mencium kening Shinhye cukup lama lalu beralih mencium kedua mata Park Shinhye terus turun ke hidung dan kini dia sudah menyatukan bibirnya dengan bibir Park Shinhye, melumatnya pelan. Lidahnya pun sudah menelusup masuk ke dalam mulut Shinhye, membelit dengan lidah Shinhye di dalam sana. Tangan Jang Geunsuk pun tidak tinggal diam, dia sudah melepaskan pakaian yang melekat di tubuh Park Shinhye, menelanjangi istrinya.

LUCIFER  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang