Mereka telah tiba di sebuah rumah sakit, Jang Geunsuk menggendong Park Shinhye membawanya melewati lorong rumah sakit itu menuju sebuah ruangan. Saat ini Park Shinhye sedang tidak sadarkan diri karena sengaja di bius oleh Jang Geunsuk saat istrinya itu terus berontak dan mencoba lari darinya. Goon sudah berdiri di depan pintu ruangan itu, dia mengangguk mengisyaratkan semua telah siap. Di ruangan itu seorang Dokter dan dua orang perawat telah menanti mereka. Jang Geunsuk membaringkan Park Shinhye di ranjang."Apa anda benar-benar yakin Tuan?" Tanya Dokter itu memastikan.
"Lakukan seperti yang aku perintahkan" perintah Jang Geunsuk dengan tegas.
Dokter itu mengangguk tapi belum juga memulai pekerjaannya.
"Apa lagi yang kau tunggu?" Bentak Jang Geunsuk kesal.
"Apa anda akan tetap di sini?" Tanya Dokter itu melihat Jang Geunsuk yang masih berdiri di samping Park Shinhye tanpa ada niat untuk beranjak dari sana.
"Aku harus memastikan sendiri kau melakukan tugasmu dengan benar. Keluarkan janin itu dan jangan sampai melukai istriku. Awas saja jika terjadi sesuatu pada istriku, kau dan seluruh keluarga mu akan mati di tanganku" ancam Jang Geunsuk.
Tidak ingin membuat Jang Geunsuk marah, Dokter itu pun segera melakukan kuret pada Park Shinhye untuk mengeluarkan janinnya yang masih berbentuk gumpalan darah. Selama proses kuret itu berlangsung, Jang Geunsuk memperhatikannya dengan seksama. Tidak ada rasa jijik ataupun ngeri yang tampak di wajah tampannya. Sesekali tatapan Jang Geunsuk beralih menatap wajah Park Shinhye yang tidak sadarkan diri. Mengusap lembut wajah istrinya itu. Ada raut kesedihan terlintas di wajah Jang Geunsuk kala menatap wajah Park Shinhye.
***
Setelah hampir dua hari Park Shinhye tidak sadarkan diri, hari ini akhirnya wanita itu mulai membuka matanya. Dia melihat langit-langit kamar rumah sakit itu. Saat Park Shinhye menoleh ke samping, dia terkejut melihat Jang Geunsuk duduk di dekatnya, pria itu menatapnya tajam. Ada rasa takut saat matanya bertemu dengan mata pria itu. Tanpa sadar tangan Park Shinhye memegang perutnya sendiri dan dia pun teringat sesuatu.
"Anakku.." ucapan Park Shinhye terdengar seperti pertanyaan.
"Sudah tidak ada" sahut Jang Geunsuk datar.
Air mata Park Shinhye langsung mengalir begitu saja. "Kenapa kau lakukan ini Jang Geunsuk?" Lirihnya.
"Kau yang memaksaku melakukannya Park Shinhye. Semua ini salahmu, aku sudah menyuruh mu untuk meminum pil pencegah kehamilan itu tapi kau malah membuangnya. Karena kau aku harus membunuh darah dagingku sendiri, semua karena mu. Aku tidak akan pernah melupakan kelancanganmu ini Park Shinhye" terdengar suara gemeletuk dari gigi Jang Geunsuk yang menahan amarahnya saat ini.
"Apa salahnya jika aku hamil? Kenapa kau tidak mau kita punya anak?" Tangis Park Shinhye.
"Aku tidak pernah mengatakan tidak ingin memiliki anak. Aku hanya mengatakan padamu tidak sekarang, tidak untuk saat ini. Apa sulit untuk mu bersabar? Kau tidak tau apa-apa Park Shinhye. Kau hanya wanita naif" oceh Jang Geunsuk geram.
"Tapi kau tidak harus membunuh anak kita" protes Park Shinhye.
"Itu sebagai pelajaran untuk mu agar tidak lagi berani membantah ku. Hukumanmu" Jang Geunsuk membelai wajah Park Shinhye. "Aku akan baik padamu jika kau menurut padaku Shinhye, tapi jika kau membantah ku maka kau harus siap melihat iblis dalam diriku ini. Jadi bersikap baiklah selama aku baik padamu, jangan pernah membantahku lagi" kata Jang Geunsuk memperingatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCIFER ✔️
Mystery / Thriller[+18] (Banyak adegan kekerasan dan kata-kata kotor, bijaklah dalam membaca😉) Tiga Tahun yang lalu Park Shinhye bertunangan dengan pria bernama Jang Geunsuk. Tidak banyak yang dia ketahui tentang tunangannya itu karena semua hubungan yang terjalin d...