Jang Geunsuk terdiam sesaat ketika melihat Park Shinhye telah membuka matanya. Jang Geunsuk segera menguasai dirinya kembali dan menghampiri istrinya. "Sayang, kau sudah sadar" Jang Geunsuk menggenggam tangan Park Shinhye erat.
Park Shinhye mengerjapkan matanya beberapa kali, menyesuaikan dengan cahaya ruangan yang terasa menyilaukan setelah sekian lama matanya tertutup. Shinhye melirik kearah Jang Geunsuk dengan tatapan sayu. "Geunsuk.." panggilnya lirih.
"Iya sayang, ini aku" sahut Jang Geunsuk cepat. "Apa ada sakit? Katakan di mana yang sakit?" Tanya Jang Geunsuk.
Park Shinhye menggeleng.
"Aku akan panggilkan dokter" Jang Geunsuk segera menekan tombol yang ada di samping brankar. Tidak berapa lama kemudian Dokter beserta perawat masuk ke ruang itu. "Istriku sudah sadar, cepat periksa dia" titah Jang Geunsuk dingin.
Dokter dan perawat yang sudah cukup tau bagaimana sikap Jang Geunsuk pun tanpa banyak bicara lagi langsung memeriksa keadaan Park Shinhye. "Apa anda merasa ada yang sakit Nyonya?" Tanya Dokter setelah memeriksa tubuh Park Shinhye.
"Dadaku terasa sedikit nyeri" jawab Park Shinhye parau.
"Itu akibat bekas operasi tapi tidak apa, saya akan memberikan obat agar rasa nyerinya berkurang" ucap Dokter.
"Jadi dia baik-baik saja?" Tanya Jang Geunsuk.
"Iya Tuan, keadaan istri Anda sudah membaik. Saat ini Nyonya Park Shinhye hanya butuh istirahat untuk pemulihan setelah keadaannya benar-benar pulih barulah saya bisa memastikan kapan Nyonya Park Shinhye bisa keluar dari rumah sakit" jelas Dokter.
Dokter itu pun keluar dari ruangan meninggalkan Jang Geunsuk bersama Park Shinhye.
"Sudah berapa lama aku di sini?" Tanya Park Shinhye.
"Empat bulan" jawab Jang Geunsuk.
Mata Park Shinhye membulat sempurna. "Apa? Jadi aku tidak sadarkan diri selama itu?"
"Peluru itu mengenai jantungmu, Untung saja kau segera di tangani jika tidak aku pasti sudah kehilangan mu" kata Jang Geunsuk pelan.
"Lalu bagaimana dengan ayahku?" Tanya Park Shinhye mulai mengingat kejadian terakhir kali sebelum dia tertembak.
"Ayahmu sudah meninggal empat bulan lalu"
Air mata Park Shinhye mengalir dari sudut matanya. Jang Geunsuk dengan cepat menyeka air mata itu. "Sudahlah Shinhye, semua sudah berlalu. Jangan menangisinya lagi"
"Bagaimana dengan Choi Yong Gu?"
"Tenanglah sayang, aku sudah membunuhnya. Tidak ada lagi yang akan mengganggu mu" Jang Geunsuk membelai wajah Park Shinhye penuh kasih sayang.
Park Shinhye kembali menangis hingga membuat Jang Geunsuk kebingungan. "Hei,, kenapa kau menangis?" Tanya Geunsuk lembut.
"Aku sangat takut" jawab Park Shinhye di sela isak tangisnya.
"Tidak ada yang perlu kau takutkan, aku akan selalu menjaga dan melindungimu. Siapapun yang berani melukaimu pasti akan mati di tanganku" tegas Jang Geunsuk.
***
Park Shinwoo segera datang ke rumah sakit setelah mengetahui bahwa kakaknya sudah sadar dari komanya.
"Noona,, akhirnya kau sadar" Park Shinwoo langsung memeluk tubuh Park Shinhye.
Park Shinhye tersenyum membelai kepala adiknya. "Aku merindukanmu" ucap Park Shinhye.
"Aku juga sangat merindukan Noona" balas Park Shinwoo.
Tiba-tiba saja Jang Geunsuk menarik Park Shinwoo agar menjauh dari Park Shinhye. "Sudah cukup berpelukannya" ucapnya dingin.
"Ck, bagaimana bisa kau cemburu padaku Hyung" protes Park Shinwoo.
Jang Geunsuk tidak mempedulikannya.
Tidak lama kemudian Goon datang ke sana. Dia menunduk kepalanya hormat. "Selamat atas kesembuhan anda Nyonya" ucap Goon pada Park Shinhye.
Park Shinhye mengangguk seraya tersenyum.
Goon melirik ke arah Jang Geunsuk. Jang Geunsuk pun mengerti bahwa ada yang ingin di sampaikan oleh anak buahnya ini.
"Sayang aku keluar sebentar" Jang Geunsuk mengecup kening Park Shinhye. "Jaga dia" titah Geunsuk pada Park Shinwoo yang di angguki pria itu.
•
•
"Ada apa?" Tanya Jang Geunsuk setelah dia keluar dari ruangan tempat Park Shinhye di rawat.
"Jaksa Gong Joon berhasil menggagalkan transaksi kita di dermaga dan semua barang kita di sita" jelas Goon.
Jang Geunsuk menggepal tangannya kuat, rahangnya mengeras dengan sorot mata menakutkan. "Lagi-lagi Jaksa sialan itu, apa dia tau tentang kita?"
"Sepertinya begitu karena tadi pagi dia datang ke Royal Casino dan melakukan penggeledahan" jawab Goon.
"Dia benar-benar ingin cari masalah dengan ku rupanya" desis Jang Geunsuk. "Panggil Menteri sialan itu, suruh menemuiku" perintah Jang Geunsuk.
"Baik Tuan" Goon pamit pergi dari sana untuk melaksanakan perintah Tuannya.
"Harusnya saat itu aku bunuh saja Jaksa brengsek itu, bukan hanya sekedar mematahkan tangannya" desis Jang Geunsuk.
Jang Geunsuk kembali masuk ke ruangan Park Shinhye.
"Di mana Goon?" Tanya Park Shinhye melihat hanya Jang Geunsuk yang kembali masuk.
"Dia sudah pergi, banyak pekerjaan yang harus dia kerjakan" jawab Jang Geunsuk.
"Apa terjadi sesuatu?" Tanya Park Shinhye memperhatikan wajah kesal suaminya.
"Tidak ada sayang, hanya masalah kecil" sahut Jang Geunsuk tersenyum tipis.
Park Shinwoo terpaku melihat Jang Geunsuk tersenyum. "Rupanya iblis satu ini bisa tersenyum juga" batinnya.
"Kau tidak mau pulang?" Tanya Jang Geunsuk pada Park Shinwoo.
"Kau mengusirku?" Tanya Park Shinwoo tak percaya.
"Jang Geunsuk mengedikkan bahunya.
"Heol,, saudara ipar ku ini sungguh keterlaluan" ucap Park Shinwoo menghela napas. "Sebaiknya aku pulang sekarang Noona" Park Shinwoo mencium pipi Shinhye.
"Heii!!!" Teriak Jang Geunsuk.
Park Shinwoo terkekeh dan segera kabur dari sana sebelum Jang menarik pistolnya.
"Geunsuk, dia adikku. Tidak seharusnya kau cemburu padanya" ujar Park Shinhye.
"Aku tidak peduli, hanya aku yang boleh menyentuhmu" tegas Jang Geunsuk.
"Dasar posesif" cibir Park Shinhye.
"Kau mengatakan sesuatu sayang?" Jang Geunsuk melangkah mendekati Park Shinhye dengan tatapan mesumnya sembari melepaskan dasinya.
Park Shinhye berangsur mundur saat melihat tatapan berkabut suaminya.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCIFER ✔️
Mystery / Thriller[+18] (Banyak adegan kekerasan dan kata-kata kotor, bijaklah dalam membaca😉) Tiga Tahun yang lalu Park Shinhye bertunangan dengan pria bernama Jang Geunsuk. Tidak banyak yang dia ketahui tentang tunangannya itu karena semua hubungan yang terjalin d...