Pria bertubuh kekar itu beberapa kali tampak menelan saliva yang terasa mengganjal kerongkongannya. Di atas kepalanya sudah ada satu buah apel dan di 10 langkah di depannya berdiri Park Shinhye dengan memegang pistol di tangannya. Dia hendak menembak buah apel yang ada di atas kepala pria kekar itu. Di dekat Park Shinhye berdiri Jang Geunsuk yang menemaninya.
"Sayang kurasa jarakmu terlalu jauh" kata Jang Geunsuk yang bisa melihat ketakutan di wajah anak buahnya itu.
Bahkan Goon yang biasa memiliki raut wajah datar tampak tegang di buatnya. Mereka para mafia memang sudah biasa bermain-main dengan senjata dan bahaya tapi jika secara sengaja menjadi sasaran tembak seorang amatiran tetap saja membuat rasa takut itu muncul di tambah lagi tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantah.
"Tidak, ini sudah pas" sahut Park Shinhye. Shinhye mulai menarik pelatuk pistol di tangannya dan..
Dooorr..
Pria di hadapannya memejamkan mata dengan keringat dingin membasahi wajahnya.
Park Shinhye merasa kecewa karena tembakannya meleset dan malah mengenai pot bunga yang ada di sisi kiri pria itu."Kenapa gagal? Padahal aku sudah belajar menembak dari tadi" keluh Park Shinhye.
Jang Geunsuk menyeringai lalu memeluk Park Shinhye dari belakang, menuntun kedua tangan istrinya itu mengangkat senjata dan menodongkannya ke sasaran yang ada di hadapan mereka. "Kau ingin menghancurkan apel itu?" Bisik Jang Geunsuk di telinga Park Shinhye.
Park Shinhye mengangguk.
"Buka matamu lebar-lebar" perintah Jang Geunsuk. Dengan memegang kedua tangan Park Shinhye dalam pelukannya dari belakang, Jang Geunsuk menarik pelatuk itu.
Doooorrr
Apel yang ada di atas kepala pria kekar itu hancur terkena tembakan. Pria itu bernapas lega karena tubuhnya tidak terkena sasaran peluru nyasar.
Kedua sudut bibir Park Shinhye terangkat, dia bahagia melihat apel itu terkena tembakan meski dia harus di bantu suaminya.
Jang Geunsuk mengambil pistol dari tangan Park Shinhye. "Sudah cukup bermain-mainnya sayang. Jika anak kita memang ingin menembak maka aku sendiri yang akan mengajarinya setelah dia lahir"
"Tapi.."
"Temani aku, aku ingin menghabiskan waktu bersamamu" potong Jang Geunsuk menarik Park Shinhye masuk ke kamar mereka.
***
Jang Geunsuk terbangun saat suara dering ponsel mengganggu tidurnya, dengan mata yang belum terbuka sempurna tangannya meraba nakas yang ada di samping tempat tidurnya. Di lihatnya layar ponsel itu panggilan dari Goon. Jang Geunsuk melirik sekilas pada Shinhye yang berada di sampingnya, wanita itu mempererat selimut yang menjadi satu-satunya penutup tubuh polosnya. Jang Geunsuk mengecup puncak kepala Shinhye lalu bangkit dari tempat tidur tanpa peduli dengan tubuh telanjangnya. Dia berdiri di dekat jendela kamar yang gelap tanpa cahaya, hanya pantulan dari bias jendela yang menerangi kamar itu.
"Ada apa?" Tanya Jang Geunsuk datar.
"TRIAD menangkap Ketua Park Shinwoo"
"Shit" Jang Geunsuk mengumpat kesal. "Persiapkan semuanya, kita jemput bocah menyusahkan itu" perintahnya. "Aahh,, satu lagi jangan sampai istri ku tau tentang hal ini" lanjut Geunsuk melirik ke arah ranjang.
Setelah mengakhiri teleponnya Jang Geunsuk kembali naik ke tempat tidur, di singkapnya selimut yang menutupi tubuh telanjang Park Shinhye lalu dia mulai menciumi tubuh istrinya itu hingga terdengar suara lenguhan dari mulut Park Shinhye membuat Jang Geunsuk semakin bernafsu meski mereka baru satu jam tidur setelah pergelutan panjang mereka semalam tetap tidak membuat Jang Geunsuk merasa cukup ataupun lelah.
![](https://img.wattpad.com/cover/128645180-288-k429931.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCIFER ✔️
Mystery / Thriller[+18] (Banyak adegan kekerasan dan kata-kata kotor, bijaklah dalam membaca😉) Tiga Tahun yang lalu Park Shinhye bertunangan dengan pria bernama Jang Geunsuk. Tidak banyak yang dia ketahui tentang tunangannya itu karena semua hubungan yang terjalin d...