39. Titah

4.1K 395 68
                                    

Jang Sukjong sangat kaget melihat Goon terkapar tak berdaya. "Pamaann.." panggil Jang Sukjong menangis.

Jang Geunsuk telah sampai di dekat Jang Sukjong dan Goon. "Sukjong" panggil Jang Geunsuk, Geunsuk kaget melihat Goon terkapar dan dari bawah punggung Goon mengalir darah segar.

"Ayah tolong Paman" pinta Jang Sukjong lirih.

Park Shinwoo begitu murka melihat semua itu, dia langsung menerjang tubuh Lee In Buk dan menghajarnya habis-habisan. Sosok iblis dalam diri Park Shinwoo tak bisa di sembunyikan lagi, amarah pemuda ceria itu tak tertahankan setelah melihat keponakannya hampir saja tewas oleh peluru yang di lesatkan Lee In Buk.

"Goon.. GOON!!" panggil Jang Geunsuk keras hingga membuat Goon membuka matanya dengan lemah.

"Bertahanlah Goon. Aku akan membawamu ke rumah sakit" ucap Jang Geunsuk.

"Tuan.." suara Goon terdengar lirih.

"Diamlah, jangan banyak bicara. Dengarkan aku baik-baik. Apapun yang terjadi kau tidak boleh mati. Kau dengar?! Itu perintah mutlak dariku. Jangan mati Goon" titah Jang Geunsuk.

Anak buah Jang Geunsuk sudah mengangkat tubuh Goon untuk di bawa ke rumah sakit. Jang Geunsuk menggendong Sukjong, dia menoleh pada Park Shinwoo yang sedang menghajar Lee In Buk yang sudah tidak berdaya.

"Park Shinwoo" panggil Jang Geunsuk, dia mengarahkan wajah Jang Sukjong ke dadanya agar tak melihat kebrutalan pamannya itu. "Jangan biarkan dia mati, bawa dia ke tempatku" titahnya.

"Baik Hyung"

***

"Ibu..." Jang Sukjong turun dari gendongan Jang Geunsuk begitu tiba di ruangan tempat Park Shinhye di rawat, bocah itu langsung berlari menghampiri ibunya yang duduk melamun di atas brankar.

Park Shinhye menoleh dan sebuah senyuman langsung tampak menghiasi wajah cantiknya begitu melihat sosok putra semata wayang yang sangat dia rindukan datang berlari kepelukannya.

"Sukjong.. Jang Sukjong.. Anakku.. Putraku.." Park Shinhye menangis sambil menciumi seluruh wajah Jang Sukjong.

Jang Geunsuk tersenyum lega melihat kegembiraan di wajah istrinya, Geunsuk melangkah mendekati mereka. Di usapnya kepala Sukjong yang sedang di peluk erat oleh Park Shinhye.

"Terima kasih Geunsuk, kau sudah membawa kembali putraku.. Terima kasih" ucap Park Shinhye penuh syukur.

"Itu memang sudah menjadi tugasku sebagai Ayahnya" jawab Jang Geunsuk.

"Kau tidak terluka kan Nak?" Tanya Park Shinhye mengamati seluruh tubuh Jang Sukjong.

"Lututku sakit Bu" adu Jang Sukjong memperlihatkan luka di lututnya.

"Akan ibu obati" ucap Park Shinhye kembali mencium wajah Jang Sukjong.

"Bu,, Paman Goon terluka. Darahnya sangat banyak" cerita Jang Sukjong saat kembali teringat Goon.

Park Shinhye menoleh pada Jang Geunsuk menuntut penjelasan maksud dari perkataan Jang Sukjong.

"Goon tertembak saat menolong Jang Sukjong yang hendak di tembak oleh Lee In Buk" kata Jang Geunsuk menahan emosinya mengingat kembali bagaimana Goon terluka.

"Apa? Lalu bagaimana keadaannya sekarang?" Park Shinhye cemas mendengarnya. Bagi Shinhye, Goon sudah dia anggap seperti kakaknya sendiri, apalagi Goon sampai terluka demi menolong anaknya.

"Dia sedang di operasi, berdoalah semoga dia baik-baik saja" jawab Jang Geunsuk.

"Lee In Buk?" Tanya Park Shinhye.

"Tidak usah kau pikirkan, dia urusanku" Jang Geunsuk tersenyum miring. "Bagaimana keadaanmu?" Tanya Jang Geunsuk.

"Sudah lebih baik apalagi sekarang Sukjong sudah ada bersamaku. Aku benar-benar sembuh sekarang" jawab Park Shinhye tersenyum menatap Sukjong.

Jang Geunsuk ikut tersenyum melihat kebahagian istrinya. "Sayang, masih ada hal yang harus aku urus sekarang. Aku juga harus melihat keadaan Goon. Kau tidak apa-apakan aku tinggal dulu? Tenang saja, ada banyak anak buahku di sini yang menjaga kalian"

Park Shinhye mengangguk. "Pergilah, selesaikan urusanmu. Kami akan baik-baik saja di sini"

Jang Geunsuk mencium kening Park Shinhye lalu mengecup bibirnya sekilas. Geunsuk juga mencium kepala putranya yang mulai tertidur dalam pelukan Park Shinhye.

"Aku akan segera kembali" ucap Jang Geunsuk sebelum dia keluar dari sana.



Jang Geunsuk sudah tiba di depan ruang operasi. Anak buahnya yang berjaga di sana langsung menunduk hormat padanya.

"Bagaimana?" Tanya Jang Geunsuk.

"Dokter baru saja selesai melakukan operasi, Tuan. Goon sudah di pindahkan ke ruang rawat" lapornya.

Jang Geunsuk segera menuju ruang tempat Goon di rawat di ikuti anak buahnya. Dokter yang mengoperasi Goon berada di ruangan Goon untuk melakukan beberapa pemeriksaan lanjutan.

"Bagaimana keadaannya?" Tanya Jang Geunsuk.

"Kami sudah berhasil mengeluarkan peluru dari punggungnya, untungnya tidak sampai mengenai jantung tapi posisinya cukup dekat. Syukurlah pasien berhasil melalui masa kritisnya karena tadi kehabisan banyak darah. Dia pria yang tangguh" jelas Dokter.

Jang Geunsuk tersenyum tipis setuju pada kalimat terakhir Dokter itu. Goon memang pria tangguh.

"Rawat dia sampai sembuh. Lakukan apapun untuk kesembuhannya hingga dia benar-benar pulih" perintah Jang Geunsuk.

"Baik Tuan"

Jang Geunsuk keluar dari ruang rawat Goon.

"Kalian tetap berjaga di sini, segera hubungi aku jika terjadi sesuatu" titah Jang Geunsuk.

***

Jang Geunsuk tiba di salah satu gendung tua miliknya. Park Shinwoo sudah menunggu di sana bersama anak buah yang lain.

Tak jauh dari tempat Park Shinwoo berdiri tampak Lee In Buk sudah terkapar tak berdaya dengan luka di sekujur tubuhnya. Pria paruh baya itu bahkan sudah tidak punya tenaga untuk bergerak.

"Bagaimana keadaan Goon?" Tanya Park Shinwoo.

"Dia hidup" jawab Jang Geunsuk singkat.

"Jang Sukjong?" Tanya Park Shinwoo lagi.

"Sudah bersama ibunya" jawab Jang Geunsuk tersenyum mengingat anak dan istrinya.

Jang Geunsuk menatap Lee In Buk yang terkapar penuh luka. "Dia tidak matikan?" Tanya Jang Geunsuk.

Park Shinwoo tersenyum miring. "Sesuai perintah Hyung" jawabnya.

Jang Geunsuk memberi kode pada anak buahnya lalu pria itu menyuntikkan sesuatu pada Lee In Buk.

"Apa itu Hyung?" Tanya Park Shinwoo heran.

"Morfin.. Jantungnya harus tetap berdetak sampai aku mengijinkannya untuk berhenti" jawab Jang Geunsuk.

"Sebenarnya ada apa di tempat ini Hyung? Aku seperti mendengar suara-suara aneh" Park Shinwoo mengedarkan pandangannya.

Jang Geunsuk tersenyum miring.

Anak buah Jang Geunsuk menyeret tubuh Lee In Buk masuk ke gedung itu lalu anak buah yang lain mulai membuka kain-kain hitam di sana.

Mata Park Shinwoo terbelalak melihat apa yang ada di balik kain-kain hitam itu.


__________

Windayesung
Jambi, 23 Maret 2018

LUCIFER  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang