41. Pulang

3.7K 351 57
                                    

Jang Geunsuk baru saja tiba di rumah sakit setelah membersihkan dirinya terlebih dahulu dari noda darah Lee In Buk yang mengotori tubuhnya. Geunsuk datang bersama Park Shinwoo.

"Ayaah.. Paman" Jang Sukjong berlari menghampiri.

Jang Geunsuk merentangkan tangannya menyambut Jang Sukjong lalu menggendongnya.

"Bagaimana keadaanmu sayang?" Tanya Jang Geunsuk mengecup kening Shinhye.

"Sangat baik. Aku ingin segera pulang ke rumah" kata Park Shinhye.

"Baiklah, nanti aku akan bicara dulu dengan Dokter untuk memastikan kondisimu" kata Jang Geunsuk.

"Kalian dari mana? Kenapa sudah malam begini baru kemari?" Tanya Park Shinhye.

"Sukjong ayo ikut Paman, kita beli ice cream ya" Park Shinwoo mengambil Jang Sukjong dari gendongan Jang Geunsuk. Dia ingin melarikan diri dari pertanyaan kakaknya.

Jang Geunsuk menatapnya jengkel. "Dasar pengecut" batinnya.

Jang Geunsuk ikut berbaring di ranjang Shinhye, di peluknya erat tubuh istrinya itu setelah Jang Sukjong keluar bersama Park Shinwoo. Wajah Jang Geunsuk berada di leher Park Shinhye, di hirupnya aroma tubuh istrinya itu dengan mata terpejam.

"Kau belum menjawab pertanyaanku" kata Park Shinhye menahan desahannya saat Jang Geunsuk mengecup dan menjilat lehernya.

"Aku tadi membunuh Lee In Buk dan keluarganya, aku lemparkan tubuh mereka pada hewan buas peliharaanku" cerita Jang Geunsuk santai.

"Apa? Kau melakukan apa?" Park Shinhye menjauhkan dirinya dari Jang Geunsuk agar dapat melihat wajah suaminya itu lebih jelas.

"Aku sudah melenyapkan Lee In Buk dan juga seluruh keluarganya" ulang Jang Geunsuk.

"Kau.. Kau membunuhnya? Geunsuk harusnya kau serahkan saja dia ke polisi. Kenapa kau harus membunuhnya dan juga keluarganya yang tidak bersalah" kata Park Shinhye tampak kecewa.

"Dia sudah menyakitimu dan hampir membunuh anak kita. Kau berharap aku hanya akan membiarkannya masuk penjara setelah melakukan semua itu? Ck, tempat yang pantas untuknya adalah neraka. Dan siapa bilang keluarganya tidak bersalah? Menjadi bagian dari hidup Lee In Buk merupakan kesalah mereka. Dia duluan yang mencoba mengusik keluargaku dan aku hanya membalas perbuatannya itu. Lihat kondisimu saat ini. Lihat bagaimana ketakutannya Jang Sukjong, tikus busuk itu berencana menjualnya di cina untuk di jadikan budak tapi karena aku sudah lebih dulu datang ke pelabuhan maka dia mengganti rencananya dengan ingin membunuh Sukjong tapi Goon menolongnya hingga membuat Goon saat ini sekarat. Dia hampir mati karena terkena tembakan Lee In Buk yang di tujukan pada Jang Sukjong. Juga berapa banyak anak buahku yang tewas saat mereka menyerang kalian, setelah semua yang dia lakukan kau pikir aku akan mengampuninya begitu saja? Tidak Shinhye, itu bukan caraku. Satu-satunya hukumanku adalah kematian" tegas Jang Geunsuk.

"Tapi..."

"Jangan mendebatku lagi karena itu tidak ada gunanya karena mereka sudah mati. Kau mau protes seperti apapun juga tidak akan bisa mengembalikan mereka hidup ke dunia ini" potong Jang Geunsuk ketika Shinhye hendak protes. "Sudahlah, untuk apa kita harus berdebat karena masalah ini. Lagipula ini bukan pertama kalinya aku membunuh orang" sambungnya.

Park Shinhye hanya bisa menghela napas. Mau bagaimana pun juga Jang Geunsuk tetaplah Jang Geunsuk. Dia tidak akan pernah berubah. Satu-satunya kelembutan yang dia miliki hanya untuk keluarganya.

"Aku mengantuk" ucap Park Shinhye akhirnya.

"Tidurlah, aku akan menjagamu di sini" Jang Geunsuk kembali memeluk Park Shinhye, di usapnya penuh kasih sayang kepala istrinya itu. Park Shinhye membalas pelukan Jang Geunsuk. Dia menenggelamkan wajahnya pada dada Geunsuk.

"Ingatlah Shinhye apapun yang terjadi semua kulakukan hanya untuk keluarga kita, Aku mencintaimu" bisik Jang Geunsuk di telinga Shinhye.

***

Jari-jemari Goon mulai bergerak dan perlahan pria dingin itu mulai membuka matanya, cahaya ruangan yang terang membuatnya kembali menyipitkan mata yang sudah beberapa hari ini tertutup. Bau obat dan ruangan putih akhirnya bisa di lihat jelas olehnya dan sosok pertama yang tampak oleh matanya adalah Jang Geunsuk.

"Akhirnya kau sadar" ucap Jang Geunsuk.

"Maaf Tuan" lirih Goon lemah.

"Kau minta maaf karena terluka?" Tebak Jang Geunsuk.

Goon menggangguk pelan.

"Ck,, karena sekarang kau sudah sadar jadi kau tidak perlu minta maaf. Segeralah sembuh agar aku tidak marah padamu" cetus Jang Geunsuk.

"Baik Tuan" jawab Goon.

"Terima kasih Goon dan maaf" ucap Jang Geunsuk.

Goon terpaku menatap Jang Geunsuk. Dia mencoba mencerna apa yang baru saja di dengar oleh telinganya. Dua kalimat langka itu keluar dari mulut Jang Geunsuk dan di ucapkan untuk dirinya. Goon menatap Jang Geunsuk begitu lekat. Lucifer kejam dengan harga diri tinggi ini berterima kasih sekaligus mengucapkan maaf padanya. Apa dia belum sepenuhnya sadar, pikirnya.

"Terima kasih karena kau sudah berkorban nyawa untuk putraku, berbeda denganmu yang tangguh jika peluru itu berhasil melukai Jang Sukjong pasti saat ini aku sudah kehilangan dia dan aku bisa gila karenanya. Selama bertahun-tahun kau telah mengabdikan dirimu dengan begitu setia padaku" papar Jang Geunsuk. "Maaf, karena aku membuatmu membunuh gadis yang kau cintai dengan tanganmu sendiri. Aku memang kejam, karena bukan orang lain tapi kau lah yang aku perintahkan untuk melakukannya. Aku tau kau berpikir bahwa aku menghukummu dengan memberi perintah seperti itu tapi perlu kau tau Goon, hanya kau yang pantas mengambil nyawa gadis itu karena dia telah menipumu dengan cinta yang dia ucapkan. Dengan memberi perintah padamu untuk membunuh gadis itu, kuharap bisa mengurangi rasa bersalahmu atas kematian ayahmu. Kau tidak harus hidup dalam rasa bersalah itu Goon. Kau hanya terlena oleh cinta dan gadis itu memanfaatkanmu. Dia pantas mati di tanganmu Goon bukan orang lain" jelas Jang Geunsuk.

"Saya tidak pernah menyalahkan anda Tuan. Jujur saja saya memang merasa anda menghukum saya dengan memerintahkan saya membunuhnya dan saya merasa pantas mendapat hukuman itu. Saya yang terlalu bodoh pada hal bernama cinta hingga mengakibatkan ayah bahkan Tuan Besar tewas. Saya bersalah Tuan. Karena kebodohan saya, bukan hanya saya yang kehilangan ayah tapi juga Tuan harus kehilangan ayah Tuan. Maafkan saya Tuan" sesal Goon mengingat kesalahannya.

"Sudahlah Goon, lupakan masa lalu dan semua rasa bersalahmu. Aku memang terpuruk saat ayahku tewas tapi inilah resiko yang akan kita hadapi dalam dunia kelam yang kita jalani. Di bunuh atau membunuh. Hanya ada dua hal itu saja" ujar Jang Geunsuk.

"Bagaimana keadaan Tuan Muda, Tuan?" Tanya Goon begitu teringat Jang Sukjong.

"Dia baik-baik saja berkat kau. Istriku juga sudah di perbolehkan pulang beberapa hari yang lalu. Dan aku sudah menghabisi Lee In Buk beserta keluarganya. Sayang kau tidak ikut 'berpesta' bersamaku" jawab Jang Geunsuk.

"Syukurlah" ucap Goon.

"Cepatlah sembuh, Sukjong sudah sangat merindukanmu. Dia terus menanyakanmu. Kau pasti juga ingin segera pulang kan?"

"Pulang" gumam Goon. Kata itu membuat hati Goon merasa hangat.

__________

Windayesung
Jambi, 01 April 2018

LUCIFER  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang