part3

19.7K 970 18
                                    

Disclaimar:masashi kishimoto

                         Saiino
Sai pun mengajak ino disuatu taman yang sepi hanya dirinya dan sai dengan ditemani berbagai pohon dan kicauan burung yang bertebangan di sore hari sambil membawa semua alat lukisnya

"Apa yang kita lakukan disini sai san dan kenapa kita tidak pulang saja ingat kau besok masih ada jadwal pemoteretan yang padat? jangan sampai nanti kau kelelahan"tanya ino sambil mengingatkan jadwal sai

"Wah kau mengkhawatirkan aku rupanya, kau sangat perhatian sekali 'jelek' "ucap sai sambil tersenyum palsu dan menekankan kata jelek

"Aku tidak mengkhawatirkan dirimu mayat aku hanya mengingatkan dirimu itu kan sudah tugasku sebagai assistenmu"ucap ino kesal lagi karna ia selalu dipanggil jelek dan jika sai selalu berkata seperti itu dia sering kepikiran sendiri tentang dirinya yang tidak cantik dan terkadang ia sering minder dengan sendiri

"Baiklah jangan kesal seperti itu aku mengerti dengan jadwalku jadi tenang saja aku bisa menjaga kesehatanku dan aku mengajakmu kesini karna untuk menemaniku melukis pemandangan disini"ucap sai sambil tersenyum tulus tipis yang sayangnya dapat dilihat ino

"Kau sangat tampan jika tersenyum tulus seperti itu tapi kenapa kau selalu sembunyikan senyum tulus itu sai san"batin ino bertanya-tanya

"Em baiklah dan sebelum itu pakai topi ini"ucap ino setelah sadar dari lamunannya sambil memakaikan topi abu-abunya yang selalu dibawa.

ke sai dan sai pun hanya tersenyum dalam hatinya menerima semua perlakuan ino karna ia sulit untuk mengekspresikan kebahagiannya diwajahnya

"Kenapa aku harus memakai topimu?"tanya sai

"Karna itu untuk kau terhindar dari penggemar yang mengganggu waktu melukismu yang jarang aku baikkan"ucap ino lembut dan bangga akan dirinya

"Tapi taman ini kan sedang sepi"ucap sai sambil memperhatikan sekelilingnya yang memang sepi orang dan hanya ada dirinya dan ino

"Anggap saja itu penyamaran sementara sudahlah cepat kau lukis sesuatu yang indah dan biarkan aku istirahat di pohon itu daripada aku beradu mulut dengan dirimu dan menyebabkan keriput disekitar wajahku tumbuh disana-sini.jadi cepatlah"ucap ino menyuruh sai untuk segera melukis dan ia duduk dibawah pohon yang rindang sambil menutup mata. dan merasakan semilir angin yang menerbangkan anak rambutnya.

"Tapi aku menyukai beradu mulut denganmu dan baiklah aku akan segera melukis"ucap sai sambil mencari objek yang bagus hingga matanya jatuh ke obyek yang dianggapnya bagus yaitu ino yang sedang tertidur dibawah pohon

"Sempurna kau sangat cantik"batin sai berbicara dan mulai melukis ino yang sedang tertidur

Hingga satu jam ino pun tersadar dan bangun sambil mengucek matanya

"Ya ampun aku ketiduran"guman ino sambil melihat ke arah sai yang sudah membereskan peralatan lukisnya

"Kau sudah selesai sai san?"tanya ino

"Sudah ayo kita pulang"ajak sai pulang dan ino pun melirik ke arah kanvas sai yang ditutupi oleh kain karna jika sudah selesai melukis tidak pernah ditutupi kain

"Kenapa lukisanmu kau tutupi dengan kain putih?"tanya ino penasaran

"Rahasia dan memangnya kau ingin melihat dan menilainya?"tanya sai balik

"Iya aku ingin melihat dan menilainya karna aku hebat dalam memberi nilai"ucap ino menyombongkan dirinya

"Tapi aku tidak mau lukisanku dilihat dan dinilai dengan orang jelek sepertimu"ucap sai dengan tersenyum palsu yang dianggap ino sangat menyebalkan

AsistenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang