Disclaimar:naruto
©masashi kishimotoSaat akan ke kamar shikamaru bersama sakura ino tiba-tiba ditarik paksa untuk ikut bersama sai ke pameran lukisan
Saat tiba ditempat galerry lukisan ino dibuat terkagum-kagum dengan lukisan yang dipajang dengan indah disana beda dengan sai yang memandang hal tersebut dengan biasa
Lalu ino pun tetap mengikuti langkah sai yang ingin pergi entah kemana karna berjalan terus melewati dan menyelusuri lorong demi lorong galerry lukisan yang besar itu hingga sebuah pintu kayu besar menghentikan langkah sai dan ino dibukanya pintu itu dan menampakkan seorang pria yang sudah berumur tapi masih terlihat muda dan gagah dan menyambut kedatangan sai dengan senyum yang hangat
"Kau datang,kukira kau tidak akan datang ke galery ini untuk memberikan sedikit tips untuk pelukis agar menjadi pelukis yang terkenal seperti dirimu yang sayangnya membelokkan diri ke dunia intertaiment"ucap pria itu ke sai
"Tapi itu tetap saja berhubungan dengan seni tou san dan aku masih tetap melukis di kesibukanku menjadi seorang selebritis"ucap sai dengan senyum palsu
"Benar"
"Tentu saja tou san jika kau tidak percaya kau bisa menayakan sendiri ke asistenku"ucap sai yang akhirnya mengenalkan ino ke ayahnya yang sedari tadi ia menunggu itu
"Em itu benar tuan er.."
"Danzo"
"Em danzo sama"
"Siapa namamu nak?"tanya danzo dengan lembut
"Ino yamanaka tuan"ucap ino memperkenalkan diri
"Em sepertinya kita pernah bertemu tapi dimana ya apa kau ingat?"tanya danzo yang sepertinya pernah bertemu dengan ino disuatu tempat
"Iya tuan tapi saya juga tidak ingat"ucap ino dengan sedikit tersenyum kikuk
"Em ino chan apa kau pernah melihat anakku dekat dengan seorang wanita tidak?"tanya danzo ke ino
"Em kurasa saat ini belum tuan karna saya sendiri tidak pernah melihat sai san dekat dengan seorang wanita manapun
ia hanya dekat dengan alat lukis serta kanvas putihnya saja"ucap ino yang memberikan informasi dan membuat danzo tertawa keras karna akhir kalimat ino yang ia rasa lucu"Benar juga ya, tapi apa benar kau tidak merasa ia dekat dengan wanita siapapun?"tanya danzo dengan tersenyum misterius
"Benar tuan aku jamin itu"ucap ino yang sudah bisa berbicara santai dengan danzo tidak sekaku tadi
"Apa kau tidak menyadari kau sendiri juga wanita dan kau selalu mengikuti kemana pun sai pergi kan kau juga tidak dekat dengannya?"tanya danzo lagi
"Tentu tidak tuan saya memang selalu ada didekat sai san karna memang pekerjaan saja selebihnya tidak ada,sai san tidak mungkin dekat dengan saya karna ia sendiri selalu menghina kecantikan saya dan memanggil saya jelek jadi saya tidak mungkin dekat dengannya"bantah ino dan mengaduhkan sikap sai ke ayahnya
"Hahaha benarkah wajahmu yang sangat cantik ini ,kau dipanggil jelek berarti aku harus segera memeriksakan mata anakku ini kedokter mata agar dapat melihat dengan jelas kira-kira kacamata minus berapa ya"ucap danzo dengan tertawa sambil menggoda sai yang mukanya sudah kesal karna guraan ayahnya
"Aku baru kali ini melihat ayah tertawa begitu lepas seperti ini,terimakasih ino"batin sai dalam hati
"Ayah"ucap sai kesal dan ino terkikik geli karna ucapan danzo yang lucu
"Baiklah maafkan ayah dan kau jangan panggil dia jelek panggil asistenmu seperti namanya kau mengerti"ucap danzo ke sai
"Iya ayah"ucap sai dengan kesal
"Baiklah ayo kita melukis para pelukis baru itu sudah menungguhmu untuk datang"ucap danzo dan mengajak sai dan ino untuk menemui semua para pelukis yang ingin mendengar motivasi dari sai
Dan tibalah mereka di halaman belakang tempat itu yang dipenuhi oleh tanaman dan bungan hias yang cantik itu yang dapat dijadikan objek untuk melukis dan disana sudah banyak para pelukis yang menungguh kedatangan sai dan saat melihat sai mereka pun berteriak histeris dan kebayakan yang berteriak itu para wanita atau lebih tepatnya fans dari sai
Dan mulailah sai memberikan kata sambutan dan mulailah ia memberikan sedikit motivasi untuk pelukis baru itu
"Ternyata dia itu sangat tampan jika seperti itu tapi kenapa ia selalu menunjukkan senyum palsu disemua orang dan kenapa ia menutup lukisan itu padahal lukisan itu sangat cantik dan mengapa juga ia marah jika ada yang membuka lukisan itu"batin ino yang mengagumi dan bertanya-tanya tentang sai yang menurutnya sangat misterius
Dan tiba-tiba ada seseorang yang menyodorkan sebuah kanvas lengkap dengan alat lukis serta cat dan ketika ino menoleh ia melihat ayah sai yang memberikan itu
"Lukislah apa yang kau sukai dari tempat ini daripada kau melamun kan"ucap danzo saat ia melihat ino yang terbengong menatapnya
"Tapi saya tidak bisa melukis ataupun menggambar"ucap ino
"Lukislah apapun yang ada dipikiramu meskipun itu hanya sebuah titik kecil yang pastinya akan membuat sebuah bentuk yang indah"danzo dan tersenyum tipis dan ino pun menerima kanvas serta peralatan lukis itu.
Ia pun segera mencari obyek yang ingin ia lukis hingga obyek sebuah mawar kuning menghentikan langkahnya ia pun duduk dan mulai melukis dikanvas itu dengan obyek mawar kuning itu
Sai pun mencari keberadan ino yang sedari tadi ia tidak melihat karna ia sibuk memberikan arahan dan ia pun menemukan objek yang ia cari
"Kenapa kau melukis bunga mawar kuning itu bukannkah wanita banyak yang suka melukis mawar merah dari pada mawar kuning?"tanya sai ke ino
"Itu terserah mereka karna aku menyukai ini"ucap ino sambil tersenyum sangat manis yang membuat sai tertegun karna senyumnya
'Degh'
"Kata-kata dan senyumnya kenapa sama?"batin sai bertanya
"Sai san kau tidak apa-apa kan?"tanya ino ke sai karna sedari tadi ia diam termenung
"Em iya dan ini kau harus lebih menambahkan warnanya agar semakin terang"ucap sai sambil mengambil kuas dari tangan ino mencelupkan ke cat warna dan melukiskannya ke gambar ino dengan membungkuk dan posisi mereka sangat dekat bahkan ino dapat merasakan parfum yang sai pakai dan sai melakukan itu untuk mengalihkan pikirannya
"Aduh kenapa dengan jantungku,kenapa berdetak sangat cepat jika didekatnya sih"batin ino sambil menenangkan detak jantungnya
"Jelek,kenapa kau kenapa bengong mukamu memerah kau sakit"ucap sai dan memegang kening ino
"Eh tidak sai aku tidak apa-apa"ucap ino sambil menjauhkan tangan sai yang berada dikeningnya tapi rona merah itu tetap masih berada disana dan itu semakin memerah
"Benar kau tidak apa-apa?"tanya sai khawatir
"Iya aku tidak apa-apa sudahlah kau ketempat yang lainnya saja jangan sampai ada yang mengira dan membuat berita yang tidak benar tentang kau"ucap ino dan mengalihkan pandangan ke kanvasnya
"Baiklah"ucap sai dengan tersenyum palsu saat ia melihat ino mengalihkan pandangannya
Sedangkan diarah lain terlihat danzo yang tersenyum senang melihat kedekatan sai dengan ino
"Kuharap kau bisa membuat senyum sebenarnya dari anakku keluar aku sangat mengharapkan mu ino"batin danzo
-TbC
Ini part milik saiino maafkan typo dan yang lainnya ya
oh ya dian mau tanya kira-kira shikadai cocoknya sama siapa ya sumire atau mirai ya menurut kalian lebih cocok yang mana soalnya dian mau buat cerita baru tapi bingung hehehe jawab ya :-)
KAMU SEDANG MEMBACA
Asisten
FanfictionHinata,sakura,temari dan ino adalah seorang sahabat yang bekerja menjadi asisten dari selebritis terkenal yang memiliki sifat sangat berbeda dibalik layar dan hanya ditunjukkan hanya untuk asistennya Naruto yang akan tersenyum ramah jika dihadapan p...