Disclaimar:naruto
©masashi kishimotoSetelah terjadi perdebatan akhirnya sai berhasil mengajak ino pergi dari tempat itu dan berakhir diapartemennya dan saat tiba diapartemennya ino mulai mengacau.
Mulai dari mengacak lukisan sai yang setengah jadi dengan menambahkan beberapa warna hingga lukisan itu menjadi abstrak karna beberapa gambar yang sudah tercampur dengan beberapa warna dan kejadian itu terjadi saat sai meninggalkan ino sendiri karna dirinya sempat ke kamar mandi dan saat mengetahui itu ia begitu kaget lukisan setengah jadi yang ia buat dengan menyicil berganti warna hanya dalam sekejap
"Ino apa yang kau lakukan dengan lukisanku?"tanya sai dengan aura yang tidak terbaca dan kesal sedangkan ino yang ketahuan oleh sai,ia langsung kabur dan berakhir sai yang mengejar ino
"Wlek,kau tidak bisa menangkapku lihat baguskan lukisan ku daripada hasil lukisanmu, kau payah jika menjadi seorang pelukis"oceh ino sambil menjulurkan lidahnya seperti anak kecil mengejek sai sedangkan sai yang mendengarkan itu langsung menahan amarahnya
"Apa kau bilang jelek,lukisanku masih lebih baik daripada hasil lukisanmu yang abstrak dan tidak berbentuk itu"ucap sai dengan emosi meskipun tidak meluap-luap dan berakhir ino pun menangis tersedu-sedu menutupi wajahnya setelah mendengar apa yang dikatakan sai dan sai yang mengetahui itu langsung menghampiri ino yang masih berdiam ditempat yang awalnya hanya dipisahkan oleh sebuah sofa
"Hei!kenapa kau menangis,aku minta maaf jika aku keterlaluan"ucap sai sambil meraih tangan ino yang menutupi wajahnya
"Kau mengataiku jelek kau seperti artisku yang mulutnya menyebalkan itu,berkulit pucat,memiliki senyum palsu kau terlihat sama dengan artisku"ucap ino dengan tersedu-sedu
"Aku memang artismu,aku shimura sai,kau lupa dasar"ucap sai asal sambil menghapus sisa-sisa air mata ino
"Kau ternyata artisku yang seperti mayat hidup itu,mulutmu yang tajam tidak berperasaan yang selalu memanggilku dengan sebutan jelek dan membuatku selalu membuatku tidak percaya diri dan kekasihmu itu yang awalnya baik itu ternyata sama sikapnya denganmu yang menyebalkan itu"ucap ino yang awalnya dengan lirih dan bulir-bulir airmata yang masih keluar dari mata indahnya
"Benarkah kau selalu tidak percaya diri jika diriku berkata seperti itu,jika begitu maafkan aku dan asalkan kau tahu kau adalah gadis yang cantik dan aku mengatakan itu semua agar diriku bisa berbicara banyak denganmu dan asalkan kau tahu hanya dirimu saja yang dapat mengubahku dan jika mengenai sara dia hanya kuanggap sebagai seorang teman yang tahu tentang masa laluku dan berbeda dengamu yang lebih membuatku berwarna"ucap sai yang menjelaskan sambil memeluk ino untuk menenangkannya agar tidak menangis lagi meskipun ia tahu bahwa ino tidak akan ingat akan apa yang ia katakan karna asistennya itu sedang dalam keadaan mabuk
"Benarkah itu dan asalkan kau tahu,hatiku juga merasakan sakit jika kau bersama sara,namun terkadang hatiku juga akan berdetak sangat kencang jika didekatmu dan aku sendiri tidak tahu apa arti perasaan itu yang membuatku bingung dan kalut"ucap ino dan memandang mata sai dan membalas pelukan sai sedangkan sai yang mendengar apa yang dikatakan ino hanya termenung dan bingung menjawabnya dengan apa
"Aku pun sama merasakan hal sama denganmu ino,terkadang hatiku merasa berdetak sangat kencang,hatiku menghangat saat melihat banyak ekspresi diwajah cantikmu itu ditambah senyumanmu itu yang mengingatkanku akan masalalu.membuatku semakin bimbang dan bingung dengan perasaanku disatu sisi aku ingin lebih dekat denganmu dan disatu sisi aku tidak bisa melupakan masa laluku"ucap sai dengan tersenyum dan lirih diakhir kalimat ada secercah kebingungan dan luka dihatinya akan bayangan masalalu yang mengubah dirinya.
bukan karna sara tapi sesuatu bayangan masalalu yang lain yang hanya ino yang dapat mengubah dan menyembuhkan sai dan mengembalikannya seperti harapan tuan danzo
"Jika ada kebimbangan dan bayangan masalalumu itu tataplah mataku dan lihatlah senyumanku sebagai milik seorang ino yamanaka dan kau akan menemukan jawabanmu"ucap ino tanpa sadar mencurahkan semua yang ada dihatinya dan memegang wajah sai dan mendekatkan wajanya hingga bibirnya bertemu dengan bibir lembut sai dan sai yang mendapat perilakuan itu sempat terpaku dan membalas kecupan ringan asistennya itu hingga
"Baiklah aku akan mencobanya"ucap sai saat menyudahi kecupan ringannya itu hingga ino memeluk sai dengan erat
"Aku ingin tidur,kepalaku pusing mayat"ucap ino yang masih tetap memanggil sai dengan panggilan mayat dan sepertinya akan menjadi panggilan kesayangan tapi masih tetap memeluk sai hingga akhirnya sai membopong ino untuk memasukki kamarnya agar ino dapat beristirahat
"Cepat tidur,kau bilang mengantuk dan kepalamu pusing tapi kenapa kau tetap memegangi tanganku"ucap sai dengan menaikkan alisnya sebelah karna ino menahan tangannya
"Aku mau tidur tapi tetap dengan memelukmu"ucap ino yang matanya hampir menutup sebelah hingga akhirnya sai pun menuruti keinginan ino dan ia tidur disebelahnya dengan ino yang memeluk lengan tangannya
"Tidurlah jangan pikirkan hal yang lain"ucap sai dan mengecup kening ino yang sudah tertidur dengan damai
Berbeda dengan ketiga temannya yang harus memaksa dan menggunakan tenaga terlebih dahulu agar asisten mereka mau masuk kedalam mobil,shikamaru justru tidak harus memaksa dan membuang tenaga karna asistennya itu memasukki mobilnya tanpa ia suruh dan dengan lancang menyurhnya untuk segera menjalankan mobilnya itu seperti layaknya majikan memerintah ke supirnya dan shikamaru menggangap itu semua maklum karna temari sedang dalam keadaan tidak sadar.
"Hei!kepala nanas kenapa kau menjalankan mobilmu dengan sangat pelan,cepat kau tambah kecepatannya aku ingin segera pulang"perintah temari sedangkan shikamaru hanya diam dan tidak menanggapi karna bagi dirinya percuma menanggapi orang yang kehilangan kesadaran karna mabuk
"Kepala nanas katakan sesuatu"ucap temari sambil menoel-noel wajah tampan shikamaru untuk mendapatkan respon shikamaru yang sedari tadi diam tak merespon
"Diamlah temari aku sedang menyetir jika sudah dirumah kau boleh melakukan sesuatu sesukamu kepadaku"ucap shikamaru malas sedangkan temari mengerucutkan bibirny setelah mendengar ucapan shikamaru
"Kau menyebalkan seperti kekasih mu"ucap temari sambil mengerucutkan bibirnya melipatkan tangannya didepan dada dan menatap jalanan sedangkan shikamaru hanya memutar bola matanya malas
Dan sampailah mereka disuatu tempat dan sepertinya apartemen shikamaru
"Cepat turun temari,katanya kau ingin cepat pulang"ucap shikamaru malas sedangkan temari yang masih kesal dengan shikamaru langsung menendang kaki shikamaru dan pergi meninggalkan sang empu yang kesakitan
"Oi temari tunggu!"teriak shikamaru dan mengejar temari yang berlari hingga didepan lift ia melihat temari yang berdiam diri sambi menaruh telunjuknya didepan bibirnya seperti memikirkan sesuatu
"Hei nanas baka,ini dimana?"tanya temari dan akhirnya memegangi kepalanya dan mengaduh kesakitan
"Kenapa,apa kepalamu sakit?"tanya shikamaru dan temari menganggukkan kepalanya dan shikamaru yang paham langsung mengalungkan lengan kanan temari ke lehernya dan membopongnya untuk masuk ke dalam lift
"Kepalaku sakit nanas baka"aduh temari lirih ke shikamaru
"Iya sebentar lagi kau bisa istirahat,sabar ya"ucap shikamaru yang mengatakan dengan lembut dan penuh perhatian.hingga lift berhenti disuatu lantai dan ia segera memasuki apartemennya dan memasukkan sandi dan membawa temari masuk ke apartemennya.
-TbC
Maafkan typo dan lainnya dan juga maaf dipotong untuk shikatemanya ya dan tunggu di chap selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Asisten
FanfictionHinata,sakura,temari dan ino adalah seorang sahabat yang bekerja menjadi asisten dari selebritis terkenal yang memiliki sifat sangat berbeda dibalik layar dan hanya ditunjukkan hanya untuk asistennya Naruto yang akan tersenyum ramah jika dihadapan p...