cerita57(ekstra part2.2)

14.3K 532 58
                                    

Disclamair :
Naruto ©masashi kishimoto

Satu bulan kemudian terlihat perut Ino yang sudah membesar dan siap melahirkan.

"Sai kun,aku mau tanya jika anak kita lahir nanti.kau berharap anak perempuan atau laki-laki?."tanya Ino sambil menyendenkan punggungnya dalam dada bidang Sai dan saat ini mereka berdua sedang menonton film angry bird karna Sai tidak mau menonton film sinentron atau apapun yang dapat mempengaruhi istrinya.

Dan Ino bertanya seperti itu karna mereka berdua memilih untuk tidak mengetahui jenis kelamin anak mereka dan supaya menjadi kejutan yang membahagiakan untuk mereka berdua nantinya.

"Aku tidak berharap apapun yang kuinginkan anak kita lahir kedunia ini dengan selamat,sehat dan sempurna."ucap Sai dengan lembut dan mengecup pipi istrinya dari belakang dan tak lupa mengusap lembut perut buncit istrinya.

"Ino chan,anak kita menendang."ucap Sai saat merasakan pergerakan anaknya sedangkan Ino terlihat memegang perutnya juga guna merasakan pergerakan anaknya.

"Tou chan dan kaa chan disini nak,tou chan akan selalu menunggu kehadiranmu didunia ini."ucap Sai dengan lembut dan memegang perut buncit istrinya.

"Aku mencintaimu Sai kun."ucap Ino dengan bahagia dan mengecup pipi suaminya.

"Dan aku juga sangat mencintaimu Ino chan."ucap Sai dengan bahagia dan mengecup lembut bibir istrinya bahkan hingga membuat merona istrinya.

Diesok pagi hari yang indah terlihat Ino dengan lihai memasak sarapan pagi untuk untuk suami dan ayah mertuanya.

"Ino chan,kenapa kau memasak lihat perutmu sudah membesar dan siap melahirkan kapanpun,tou chan tidak mau kau kelelahan maka dari itu berhenti memasak dan biarkan tou chan yang memasaknya."ucap Danzo dengan khawatir saat melihat menantu kesayangannya itu memasak.

"Tapi tou chan ini hanya memasak dan tidak akan membuatku kelelahan"ucap Ino santai agar ayah mertuanya itu tidak terlalu khawatir dengannya.

"Ino chan sekarang kau duduk disini."ucap Sai lembut dengan tersenyum tipis yang tiba-tiba datang dan menggiring istrinya untuk duduk di meja makan.

"Dan tou chan juga duduk didekat Ino chan sekarang biarkan aku yang memasak."ucap Sai dan juga menyuruh ayahnya sedangkan dirinya mengambil alih masakan Ino.

"Tapi sai kun aku...."

"Tidak ada bantahan Ino chan."ucap Sai lembut tapi serius seketika itu membuat Ino terpaksa diam dan menuruti apa yang diucapkan Sai.

"Tapi apa kau bisa Sai kun?."tanya Ino dan ragu.

"Tentu saja Ino chan,aku bisa melakukan apapun itu yang penting bisa membuatmu bahagia."ucap Sai dengan tersenyum lembut dan seketika itu membuat Ino merona merah

Setelah beberapa menit masakan Sai pun selesai dan Sai segera menghidangkan tapi saat makanan itu akan meluncur dalam mulutnya tiba-tiba gerakannya terhenti saat Ino tiba-tiba mengerang kesakitan.

"Sakit sekali...."

"Mana yang Sakit Ino chan?."tanya Sai dengan panik dan khawatir.

"Sai sepertinya Ino chan akan melahirkan."ucap Danzo khawatir dan sama paniknya seperti Sai.

"Perutku Sai kun,sepertinya aku akan melahirkan."ucap Ino dan menahan sakitnya dengan memegang perutnya.

"Sai cepat siapkan mobilnya."perintah Danzo dengan panik dan Sai segera mengambil mobil sedangkan Danzo membantu Ino dengan berjalan pelan untuk  menuju mobil.

Tapi tak lama Sai langsung datang dan mengambil alih Ino.
Mereka bertiga pun segera berangkat kerumah sakit dengan kecepatan kencang Sai mengendarai mobilnya

AsistenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang