5

3.8K 464 32
                                    

"Duh, Jim. Lu baru aja masuk sekolah kamaren, kok sakit lagi? Lu ngga sakit apa² kan?" Tanya Jungkook khawatir.

"Ah, cuma flu biasa. Mungkin kemaren emang belum sembuh total, doain aja biar gue bisa sekolah lagi," jawab Jimin sambil tersenyum lebar.

Jungkook merasa senang melihat senyum yang terukir di bibir Jimin. Ia khawatir jika sahabatnya akan mendapatkan penyakit yang menyeramkan.

"Oh, iya. Nih kami bawain buah. Dimakan yaa, banyak vitamin-nya lhoo," ujar Taehyung sambil memberi sekeranjang buah.

"Banyak banget, Tae. Makasih, yaa!" Ucap Jimin sambil tersenyum lagi. Bebannya seakan terangkat ketika melihat teman²nya peduli dengannya.



"Eh! Gue mau ke kamar mandi bentar, ya," kata salah satu temannya, Junhoe.

"Yaudah, tau kan dimana kamar mandinya?" Tanya Taehyung memastikannya.

"Tau dong! Ehe.. Yaudah ya, kebelet banget nih gue!" Kata Junhoe lalu bergegas keluar.



"Lega..."

Setelah dari kamar mandi, ia segera menuju kamar inap Jimin lagi. Belum sampai sana, ia mendengar percakapan seseorang dengan perawatan di depan kamar inap Jimin.

"Eh! Ini pasiennya dokter ganteng itu, ya? Emang dia sakit apa?"

"Iyaa, pasiennya dr. Yoongi. Saya lupa nama penyakitnya, semacam gangguan pernapasan akut. Yang jelas dia kena virus ganas. Virus itu nyebarnya cepet banget, lhoo.."

"Masa sih? Jijik gue kalo udah tentang virus² gitu. Hehe,"

Junhoe yang mendengarnya langsung bergidik geli.

Virus ganas? Virus yang sering jadi perbincangan di TV itu?

Ia cepat² masuk ke kamar inap Jimin.


"Gue tau penyakit Jimin sekarang!" Suara Junhoe mengagetkan mereka yang ada di dalam ruangan.

"Kan Jimin udah ngasih tau kalo dia lagi flu, gimana sih?" Kata Taehyung.

"Gue kasih tau ke kalian! Jimin itu ngga sakit flu! Tapi kena virus ganas!" Terang Junhoe.

Mereka semua kaget dengan apa yang dikatakan Junhoe.

"Jangan ngawur lu!" Bantah Jungkook.

"Gue ngga ngawur! Tadi gue denger ada orang ngomong sama perawat, kalo Jimin itu kena virus ganas!" Terang Junhoe lagi.

Jimin hanya menunduk sambil memainkan ujung selimutnya. Ia tak bisa menyangkal lagi.

"Virus ganas? Idihh! Jauh² dehh, pasti cepet menular!" Kata salah satu temannya sambil menjauh dari Jimin diikuti oleh teman² lainnya. Mereka semua berebut cairan antiseptik untuk melindungi tubuhnya dari virus.

"Yaudah deh! Kami mau pulang, ngga mau ketularan penyakitnya. Jijik!"

Mereka semua keluar dari kamar inap. Hanya tinggal Jimin, Taehyung, dan Jungkook disana.


Jimin berhasil meneteskan air matanya. Ia telah menduga jika teman²nya akan menjauh dari Jimin.

"Jimin, yang tadi dibilang Junhoe itu bener?" Tanya Jungkook dengan raut wajah khawatir. Jimin hanya mengangguk pelan.

"Duh, Jim. Kenapa lu ngga cerita ke kita? Lu sakit apa?" Tanya Taehyung yang turut khawatir.

Jimin menarik nafasnya dalam², kemudian mulai menyeritakan semuanya.

"Gue lupa nama penyakitnya. Namanya terlalu panjang dan terlalu ribet. Paru² gue udah ngga sehat, udah diserang virus ganas itu. Gue jadi ngga bisa nafas dengan lega. Virus ini juga bisa menular dengan cepat, kalo kalian mau jauhin gue silahkan. Gapapa kok," jelas Jimin sambil meneteskan air matanya.

Taehyung dan Jungkook yang juga mendengarkannya turut meneteskan air mata. Kemudian mereka mendekat dan memeluk Jimin dengan tulus.

"Kenapa kalian meluk gue? Kalian ngga takut ketularan?" Tanya Jimin masih sambil menangis.

"Jimin, ngga mungkin kami jauhin lu cuma gara² penyakit ini. Kami lebih baik tertular daripada harus jauhin lu, Jim. Iya kan, Tae?" kata Jungkook sambil menangis.

"Iyaa, bener." Taehyung turut menangis.

Air mata Jimin jatuh semakin deras. Ia benar² terharu. Ternyata sahabatnya yang kadang nyebelin bisa sebaik ini dengannya. Sahabat kayak mereka langka sekali. Kalau kalian punya, itu harus segera dilestarikan.

"Makasih, makasih banget! Kalian emang sahabat gue!" Ucap Jimin sambil terisak-isak.

"Iyaa, Jim. Jangan tinggalin kami, plis," balas Taehyung dan Jungkook.

"Gue janji. Gue bakal sembuh dan nemenin kalian lebih lama lagi!" Kata Jimin. Mereka semua hanyut dalam perasaan haru.

Tiba-tiba pintu kamar inap terbuka.

"Ah! Maaf, saya mengganggu?" Tanya seorang namja dengan jas dokter dan rambut hitamnya, siapa lagi kalo bukan dr. Yoongi.

"Eh, dokter. Ngga kok," jawab Jimin sambil mengusap air matanya.

"Saya cuma mau nge-cek keadaanmu," ucap dr. Yoongi sambil menyentuh dahi dan leher Jimin. Kemudian meletakkan stetoskopnya di dada Jimin.

"Keadaanmu udah membaik, besok malam kamu udah bisa pulang. Tapi minggu depan kamu harus kesini untuk pengobatan rutin," jelas dr. Yoongi.

"Syukurlah, Jim. Lu dah bisa pulang, ehee.. Eh btw gue sama Jungkook pulang dulu, yaa. Dah mau malem. Bye!" Taehyung dan Jungkook pamit kemudian meninggalkan Jimin dan dr. Yoongi yang sedang berdua di dalam.


dr. Yoongi melihat ada bekas air mata di wajah Jimin. Matanya juga merah.

"Kamu habis nangis?" Tanya dr. Yoongi sambil mendekati Jimin. Jimin hanya terdiam tak menjawab.

"Kenapa kamu nangis?" Tanya dr. Yoongi.

Karena Jimin orangnya terbuka, dia menceritakan semua yang ia rasakan. "Temen²ku jauhin aku, gara² mereka jijik sama aku. Mereka ngga mau ketularan aku," jelas Jimin. Air mata yang tadi ia usap kini terjatuh lagi dan lebih deras.

"Saya tau perasaanmu, Jim. Banyak orang kayak kamu, dijauhin temannya cuma gara² penyakit. Kamu harus kuat, Jimin!" Ucap dr. Yoongi memberi semangat.

Ucapan semangat dari dr. Yoongi membuat Jimin ingin segera memeluk seorang dokter itu. Kata²nya memang simpel, tapi berjuta makna bagi Jimin.

dr. Yoongi tersenyum kepada Jimin. Lagi² Jimin tersipu malu.

Lalu mata dr. Yoongi tertuju kepada sekeranjang buah yang ada di meja.

"Wuahh.. Buahnya banyak. Kamu mau makan satu?" Tawar dr. Yoongi.

"Ahh. Iya, dokter. Saya mau yang apel," balas Jimin.

dr. Yoongi langsung mengambil 2 buah apel disana. "Tunggu sebentar, yaa,"

Kemudian dr. Yoongi mencuci dua buah apel itu kemudian mengupasnya. Tak lupa ia memotongnya kecil².

"Ini, dia.." dr. Yoongi memberikan potongan apel itu kepada Jimin. Jimin belum juga menyentuhnya.

"Apa? Perlu saya suapin?" Tanya dr. Yoongi.

Jimin tersenyum malu. "Tangan kanan saya agak sakit. Ehe," Jimin mengatakannya asal²an supaya bisa disuapi dengan dokter gantengnya itu.

dr. Yoongi menyetujuinya, kemudian menyuapi Jimin.




dr. Min Yoongi. Dokter yang jutek, berwajah dingin, tapi ternyata dia baik juga -Park Jimin




TBC~~~~
Btw gue update-nya ngasal yaa, sesuai mood :v

Heart Gata Virus (YoonMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang