24

2.4K 299 28
                                    

Jimin menangis di kamarnya. Ia tak habis pikir orang tuanya melakukan hal sekejam itu kepada dr. Yoongi. Dari mencela sampai memukul.

Jimin tau kalau orang tuanya ingin dia sembuh. Mana ada sih orang tua yang tak ingin anaknya sembuh? Tapi cara mereka salah. Mereka melakukan itu atas dasar kebenciannya dengan dr. Yoongi. Jika saja mereka tak membenci dr. Yoongi, mereka tak akan melakukan hal sekejam itu.

Kejadian itu masih terbayang-bayang di kepalanya. Ia tak bisa menahan tangisnya lagi.

Dari kecil hidupnya sudah tak seindah hidup anak² lain. Jadi korban penceraian orang tua, dan sekarang terkena penyakit ganas yang hampir merenggut nyawanya sampai teman²nya menjauh darinya.

Kemudian ada dr. Yoongi yang muncul di kehidupannya dan selalu menyemangatinya. Tapi kenapa sekarang ia terpisah dengan orang yang sangat berarti di hidupnya?


Jimin harus merelakan hari pertamanya masuk sekolah setelah libur panjang. Ia harus mengikuti perkataan orangtuanya untuk menemui dokter barunya.

Jimin sempat membantah, karena ia lebih memilih sekolah dan bertemu teman²nya. Tapi, Appa-nya Jimin memang keras. Ia memaksa Jimin untuk mengikuti perkataannya, karena ia ingin Jimin sembuh dengan cepat.



➡➡➡

Sampainya di sebuah rumah sakit rumah sakit, Jimin dan orang tuanya langsung menuju ruang praktek dokter ahli paru² yang kebetulan sedang praktek pada saat itu.

Prof. dr. Kwon Jiyong, Sp.P


Batin Jimin sambil membaca tulisan di depan ruangan praktek dokter itu. Tak lama kemudian, namanya dipanggil untuk memasuki ruang praktek. Kemudian Ny. Park dan Jimin masuk kesana, sedangkan Tn. Park menunggu di luar.


"Permisi, dokter." Ucap Ny. Park.

"Silahkan duduk! Ada keluhan apa?" Tanya dr. Jiyong.

"Paru² anak saya kena virus, udah berobat di rumah sakit lain. Tapi ngga sembuh." Jelas Ny. Park.

dr. Jiyong mengeluarkan stetoskopnya lalu menempelkannya pada punggung Jimin.

"Nafas Jimin bunyi. Ada penyempitan di saluran udaranya. Kamu ngerasa sesak?" Tanya dr. Jiyong kepada Jimin.

"Iyaa. Agak sesak."

"Kalo begitu, saya periksa dulu yaa.. biar lebih jelas," ujar dr. Jiyong.


Setelah melakukan beberapa pemeriksaan, Jimin menunggu hasil sambil berjalan-jalan di sekitar rumah sakit itu.

Pandangannya tertuju kepada anak perempuan yang berumur sekitar 6 tahun. Ia terlihat berlari menghindari sesuatu. Jimin langsung menghampirinya.




"Kamu kenapa? Kok lari²?" Tanya Jimin sambil berjongkok di hadapan anak perempuan itu.

"Aku ngga mau di suntik kak."

"Nggapapa. Ngga sakit kok,"


"Suntikan kan tajem. Pasti sakit," kata anak kecil itu dengan polos.

Heart Gata Virus (YoonMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang