dr. Yoongi melepaskan pelukan Jimin secara perlahan. Ia menatap jam tangan di tangan kirinya. Ini waktunya untuk kerja.
"Chim, aku mau balik ke rumah sakit. Soalnya ini udah mau jam buka praktek," ujarnya kepada Jimin.
Jimin mengerucutkan bibirnya. Baru saja ia bertemu dr. Yoongi beberapa menit lalu tapi ia sudah ingin pergi saja.
"Jangan pergi!" Pinta Jimin.
dr. Yoongi mencoba menenangkan Jimin sedikit.
"Kita pasti ketemu lagi."
Jimin mengangguk pelan. Ia mengerti, pekerjaan dokter memang menyibukkannya. Maklum saja jika dr. Yoongi harus merelakan waktunya untuk bekerja.
"Aku pergi dulu, ya. Semoga cepet sembuh!" Ucap dr. Yoongi sambil mengecup kening Jimin.
Jimin merasa lega. Akhirnya rasa rindunya terbayar walau hanya sebentar. Setidaknya ia tak perlu menderita menahan rindu yang (kata Dilan) berat.
➡➡➡
2 Minggu kemudian. Jimin mendapat kabar jika di rumah sakit ada acara motivasi untuk pasien² yang sedang berjuang melawan penyakitnya. Mungkin bukan cuma motivasi, ada beberapa hiburan yang akan ditampilkan
Sementara di rumah sakit tempat dr. Yoongi bekerja...
"Gue denger di rumah sakit sebelah ada acara motivasi tuh," ujar Namjoon.
"Terus?"
"Jimin ikut acara itu. Mungkin lu mau ngisi disitu, kesempatan buat ketemu Jimin juga kan?" kata Namjoon.
"Bener juga lu, tapi gue ngisi apa disitu?"
Namjoon mikir sejenak. "Oh iya, lu kan pinter main musik. Main musik aja, kalo bisa sekalian nyanyi," jawab Namjoon dengan semangat.
"Aduh si Sape'i ini! Lu ngejek gue ya? Gue ngga bisa nyanyi!" Bantah dr. Yoongi.
"Yaa belajar kek, susah amat dah hidup lu," jawab Namjoon.
"Iyaa dah, iyaa. Entar gue belajar nyanyi dah!" Ujar dr. Yoongi.
"Eh, tapi gue ngga bisa sendirian. Lu sama Hoseok harus bantuin gue!" Ujarnya lagi.
Namjoon terlihat pasrah setelah mendengar perkataan dr. Yoongi.
➡➡➡
Di rumah sakit sudah lumayan ramai. Ada banyak pasien yang mengikuti motivasi itu.
Jimin ditemani oleh kedua sahabatnya, Taehyung dan Jungkook. Mereka bertiga menempati tempat duduk paling depan agar bisa melihat lebih jelas.
1 jam sudah mereka mendengarkan beberapa motivasi dari motivator. Sekarang waktunya menyaksikan hiburan. Hal yang ditunggu para pasien disana. Ada yang menari, bernyanyi, membaca puisi, dan lain-lain.
Di penampilan terakhir, ada 3 laki-laki yang naik ke atas panggung. 2 laki-laki membawa gitar dan 1 nya lagi membawa cajon. Cukup menarik perhatian. Apalagi Jimin, matanya tertuju kepada salah satu laki-laki disana.
"Hyung?!" Serunya.
Yup. dr. Yoongi dan kedua sahabatnya. dr. Yoongi hanya tersenyum malu sambil duduk dan memangku gitarnya.
"Yaelah, si Otong senyam-senyum. Dibuka dulu, woy. Udah tengah sendiri, mesem sendiri," kata Hoseok.
"Diem, kuda!" Balas dr. Yoongi.
"Em. Selamat siang semuanya. Kami bertiga akan membawakan beberapa lagu. Sebelumnya izinkan kami memperkenalkan diri. Sebelah kiri saya yang bermain cajon adalah Jung Hoseok, sebelah kanan saya yang bermain gitar adalah Kim Namjoon, dan saya sendiri Min Yoongi," jelas dr. Yoongi. Tanpa basa-basi mereka langsung memainkan lagu pertama.
Jimin tak menyangka, dr. Yoongi dan teman²nya ikut mengisi acara ini. Inilah motivasi Jimin sebenarnya. Ia menikmati lagu² yang mereka bertiga mainkan. Tapi matanya hanya tertuju pada satu orang yang berada ditengah sambil bernyanyi dan memainkan gitarnya, dr. Yoongi. Tak jarang juga dr. Yoongi menatap Jimin dengan penuh cinta.
Setelah pertunjukan selesai, semua bertepuk tangan. Terutama Jimin yang bertepuk tangan dengan sangat keras. Sampai² ia kesakitan sendiri.
"Makasih semuanya yang udah menyaksikan. Saya mau nyampein beberapa kata," ucap dr. Yoongi.
"Saya adalah seorang dokter spesialis paru-paru dan—"
"WOOOWWW!!! DOKTERNYA GANTENG BANGETT!!!!"
"AAAA!!! DOKTER, MELELEH AKUU!!"
"DOKTER PRAKTEK DI RUMAH SAKIT MANA SAYA MAU KONSULTASI DONG!!!"
"DOKTERR!! SUNTIK AKU DONGG!!"
Teriakan histeris dari beberapa pasien yang mengikuti acara itu membuat dr. Yoongi hanya tersenyum kecil. Ia melanjutkan kata-katanya.
"Okee, saya lanjutkan. Saya menemukan pasien, dengan umur yang masih remaja dan penyakit ganas yang menular. Tapi dia tegar menghadapinya, dia selalu tersenyum dalam keadaan apapun, dia selalu tak ingin merepotkan orang lain. Dia bagaikan malaikat di hidup saya. Saya sangat mencintainya," ucap dr. Yoongi.
"Dan dia adalah.... Park Jimin," lanjutnya.
Jimin hanya tersenyum malu sampai digoda oleh sahabatnya.
"Saya rela buat ngisi acara disini, hanya untuk melihat Jimin bahagia ketika melihat saya disini. Penampilan ini saya tujukan kepada semua pasien yang ada disini, khususnya Jimin, orang yang paling tegar yang pernah saya lihat," ucap dr. Yoongi lagi.
Jimin terharu melihatnya, ia menyeka air matanya berkali-kali.
"Kenapa kamu nangis, Jimin?" Tanya dr. Yoongi yang daritadi melihat Jimin dari atas panggung. Jimin hanya menggelengkan kepalanya. Ia tak mampu berkata-kata.
dr. Yoongi turun dari panggung, lalu langsung menghampirinya dan memeluknya.
"Hyung.... Makasih... Makasih untuk semuanya, aku ngga bisa ngomong apa-apa," kata Jimin sambil menangis di pelukan dr. Yoongi.
"Sama-sama, Jimin. Kamu harus kuat, Jimin."
"Makasih, Hyung...."
Semua pasien yang ikut hanyut dalam perasaan haru, tapi ada beberapa yang mungkin cemburu, hehe.
TBC~~~
Haeiii kembali lagi.
Bentar lagi USBN braii :((((
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Gata Virus (YoonMin)
FanfictionPark Jimin, laki-laki 17 tahun yang ceria dan menggemaskan. Ia duduk di bangku SMA bersama kedua sahabatnya yang paling ia sayangi, Kim Taehyung dan Jeon Jungkook. Hidupnya tampak menyenangkan dan baik-baik saja. Tapi semuanya berubah saat ia di di...