Siang hari yang cerah. Tapi tak secerah hati dr. Yoongi. Sekarang ia berada di upacara pemakaman Jimin. Daritadi ia tak bisa menahan tangisnya. Satu kotak tisu milik dr. Seokjin habis dipakai dr. Yoongi sampai dr. Seokjin tak kebagian tisu.
Setelah Jimin di makamkan, dr. Yoongi langsung mendekati makam Jimin. Jimin dimakamkan tepat di samping makam kakak sepupunya.
"Jimin... Kamu kayak bunga sakura, tumbuh di atas bumi ini dengan indahnya tapi gugur dengan cepat."
Ia masih tak bisa menerima kenyataan. Didepannya, dihadapannya adalah tempat peristirahatan terakhir Jimin.
"Makasih udah lahir di dunia dan mengisi kekosonganku, walau hanya sedikit... Tapi aku tetap bersyukur,"
"Dokter..." panggil seseorang dari belakang. dr. Yoongi menoleh. Ternyata Tn. dan Ny. Park. Mereka berdua bersimpuh dihadapannya.
"Maafin kami, dokter. Kami udah berprasangka buruk sama kamu, udah benci kamu, udah kasar sama kamu. Kami taunya kamu cuma pacaran sama Jimin, ternyata kamu berjuang mati²an buat Jimin. Maafin kami..." ucap Ny. Park sambil menangis.
"Udah saya maafin dari dulu kok. Sabar, yaa.. Tuan dan Nyonya harus ikhlas." Jawab dr. Yoongi sambil berusaha tersenyum.
"Makasih, dokter... Saya ikhlas, saya sayang sama Jimin. Tapi Tuhan lebih sayang sama Jimin."
Kemudian ada seorang wanita mendekati mereka.
"Orang tuanya Jimin?" Tanyanya.
"Iyaa, benar."
"Jimin baik sekali, anak saya dulu pas masih hidup suka main sama Jimin di rumah sakit. Jimin ngehibur anak saya di rumah sakit, anak saya jadi ngga takut berobat lagi..." ujar wanita itu.
"Beberapa bulan lalu anak saya meninggal, saya sedih. Tapi sekarang saya ikhlas. Anak saya pasti bahagia disana, apalagi ada temannya, si Jimin." Lanjutnya.
Tn dan Ny. Park terharu mendengar cerita wanita itu. Betapa baiknya anam mereka berdua. Mereka berdua jadi malu karena tak sebaik anaknya.
"Hyung!" Panggil Taehyung.
"Hyung. Ini ada surat, aku nemu di kamar Jimin pas beres² kamarnya," ucapnya sambil memberikan sebuah amplop bertuliskan "For dr. Yoongi"
"Isinya apa?"
"Ngga tau, hyung. Nanti baca aja sendiri, hehe... Byee hyung!" Ucap Taehyung. Hebat ini anak, berusaha tersenyum walau daritadi udah nangis sesenggukan.
➡️➡️➡️
Pulang dari pemakaman, dr. Yoongi memutuskan untuk beristirahat di ruang prakteknya. Kebetulan ia tak ada jadwal praktek, jadinya tempat itu sepi dan tenang.
Memori terulang. Tempat itu adalah saksi dari awal pertemuan dr. Yoongi dan Jimin.
Kemudian ia coba membuka surat dari Jimin.
For my beloved doctor, Min Yoongi
Halo, hyung. Maafin aku ngga bisa ngomong banyak sama kamu, soalnya kita jarang ketemu. Makanya aku tulis surat ini, berharap surat ini bisa sampai ditanganmu.
Aku tulis surat ini dimana aku sadar kalo hidupku udah ngga lama lagi. Belom lama ini aku dapet kabar kalo virus itu datang lagi, bahkan lebih parah. Aku pasrah, hyung. Aku ngga tau harus sekuat apa aku ngelawan, virus itu lebih kuat dari aku.
Tau ngga sih gimana perasaanku setelah aku dapet kabar itu? Aku sedih. Aku sedih bukan karena mikirin nasibku bakal gimana, tapi aku sedih mikirin gimana nasibmu dan orang² disekitarku. Aku ngga mau kamu sedih karena aku, hyung.
Maafin aku kalo Selama ini punya salah. Mungkin aku immature, cengeng, pesimis, bikin kamu khawatir, ngerepotin, ngecewain. Maafin kesalahan Eomma sama Appa karena udah nyakitin kamu. Aku harap kamu bisa Maafin mereka dengan ikhlas, kalo Eomma sama Appa sakit obati yaa.
Aku tau mereka udah jahat sama kamu. Tapi, jadilah seperti bunga yang memberi keharuman bahkan kepada tangan yang telah menghancurkannya.
Percayalah, hyung. Suatu saat kamu bakal nemuin pasien yang punya penyakit sama kayak aku dan aku yakin kamu pasti bisa nyembuhin. Jangan bilang ngga bisa, itu pasti bisa, hyung. Ngga ada penyakit yang ngga ada obatnya.
Makasih buat segalanya, hyung. Kamu hadir disaat hatiku kering dan membutuhkan cinta dari seseorang. Inilah usahaku untuk sembuh, hyung. Semua perjuanganku ini ku persembahkan untukmu, berharap kamu bisa lebih baik dari sebelumnya. Semua pasti ada hikmahnya.
Yang terakhir dan tak akan pernah berakhir... i love u, hyung dan selamanya akan tetap begitu. Aku akan selalu menjagamu, dari atas langit ini. ❤️
Park Jimin
dr. Yoongi membuka lembaran berikutnya. Yaitu origami yang Jimin buat H-1 sebelum melaksanakan ujian kelulusan.
Park Jimin
Impian : Aku ingin jadi dokter yang baik hati seperti dokter Yoongi:)) Doakan aku!!
Air mata dr. Yoongi jatuh lagi. Ia menangis terisak-isak. Belum pernah ia sesedih ini. Kehilangan seseorang yang paling dicintai emang menyakitkan.
Tiba² pintu terbuka. Ternyata Namjoon dan Hoseok.
"Maaf, Yoon. Ngganggu? Gue cuma mau ngambil tas yg ketinggalan di ruang praktek lu.." ucap Hoseok.
dr. Yoongi tak menjawab. Kedua sahabatnya itu mendekati dr. Yoongi.
"Sabar, Yoon. Semua pasti ada hikmahnya," ucap Namjoon.
"Iyaa, Yoon. Jangan sedih! Masih ada kita, ye ngga Joon?" Sambung Hoseok.
dr. Yoongi tersenyum. Ia bersyukur masih punya sahabat seperti mereka berdua.
"Ehh.. Makan dulu, yuk! Lu pasti laper! Nih, ditraktir Namjoon. Heheh.." kata Hoseok.
"Enak ajaaa!! Lu aja gih! Gue Kan udah kemaren!"
"Yauda lahh! Kuyy!"
Mereka bertiga berjalan keluar rumah sakit. dr. Yoongi tersenyum. Kadang cuma dua sahabatnya ini yang bisa bikin ketawa.
Masih ada lagii lhoo... lanjut ajaa!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Gata Virus (YoonMin)
FanfictionPark Jimin, laki-laki 17 tahun yang ceria dan menggemaskan. Ia duduk di bangku SMA bersama kedua sahabatnya yang paling ia sayangi, Kim Taehyung dan Jeon Jungkook. Hidupnya tampak menyenangkan dan baik-baik saja. Tapi semuanya berubah saat ia di di...