Sebelumnya, gue kasih peringatan aja.
Hati-hati! Capslock jebol!
"Ngapain kesini malam²?" Tanya Ny. Park dengan nada sinis.
"Saya mau ketemu, Jimin."
"Ketemu Jimin? Ngga! Ngga boleh! Jimin ngga mau ketemu kamu dan ngga butuh kamu!" Bantah Ny. Park.
"Saya denger Jimin sakit serius. Saya mau ketemu sama dia, saya kangen.." kata seorang Namja itu.
"Enak banget ya kamu bilang gitu? Masih inget dulu kamu ninggalin Jimin?! Sekarang kamu berlagak kangen sama dia? Haha!" Kata Ny. Park sambil tertawa hambar.
Namja itu mengembuskan napasnya sambil menahan emosi.
"Aku tau! Tapi aku masih jadi Appa-nya kan?" Kata Namja itu yang ternyata Appa-nya Jimin, Tn. Park.
Mungkin kalian ada yang bertanya 'dimana ayah Jimin?' *Halah sok tau lu, Thor.
Jadi, Eomma dan Appa Jimin sudah bercerai sejak Jimin berumur 5 tahun dan Jimin diasuh oleh ibunya di Seoul sampai sekarang. Appa-nya berkerja di Busan dan sampai sekarang belum menikah lagi.
"Yaa, saya kasih waktu. Tapi inget! Sebentar aja! Jimin butuh istirahat," kata Ny. Park.
"Iyaa, iyaa. Ah! Bawel!" Tn. Park langsung bergegas menuju kamar Jimin.
Di kamar Jimin, ia sedang tertidur pulas dengan selang oksigen yang menempel. Sejak pulang, ia mengeluh sesak napas emang.
Tn. Park mendekati ranjang Jimin. Lalu duduk di samping ranjang Jimin.
Kedatangan Appa-nya membuat Jimin membuka matanya.
"Appa?"
"Maaf, Appa ganggu?" Tanya Tn. Park dan dijawab dengan gelengan pelan Jimin.
"Appa cuma mau bilang cepet sembuh yaa.. Kamu harus kuat," kata Tn. Park. Jimin mengangguk lagi. Kemudian kembali menutup matanya.
Tn. Park keluar dari kamar Jimin.
"Gimana? Udah selesai?" Tanya Ny. Park dengan nada sinis.
"Kayaknya aku harus tinggal sama Jimin disini," kata Tn. Park.
Ny. Park sukses kaget. Ia benar² tak suka melihat mantan suaminya tinggal 1 rumah dengannya.
"Ngga mau!" Tolak Ny. Park.
"Ini bukan demi kamu! Ini demi Jimin, anakku!" Lanjut Tn. Park.
Ny. Park menggeleng cepat. "Jimin ngga butuh kamu! Aku bisa ngurusin dia sendiri!"
"KAMU NGGA BECUS NGURUSIN JIMIN!!" Bentak Tn. Park.
"KAMU NGGA PERNAH BENER NGURUSIN ANAK! AKU BERHARAP JIMIN ITU JADI ANAK YANG SEHAT SECARA FISIK DAN CERDAS. TAPI NYATANYA APA? PINTER AJA NGGA TERLALU, PENYAKITAN PULA!" Lanjut Tn. Park.
"EMANGNYA KAMU BISA NGURUSIN JIMIN, HA?! PALINGAN JIMIN SALAH DIKIT LANGSUNG KAMU BENTAK! CIH!" Bentak Ny. Park.
"NGURUSIN JIMIN? GAMPANG DONG! YANG JELAS NANTI DIA BISA JADI COWOK YANG TEGAS! NGGA MENYE² KAYAK GINI! KESENGGOL PENYAKIT AJA UDAH JATUH. JADI GITU KAMU DIDIK ANAK, HA? MENDING JIMIN AKU BAWA KE BUSAN, SEKALIAN KE AMERIKA UNTUK PENDIDIKAN SAMA KESEHATANNYA. EMANG KAMU BISA KAYAK GITU?!" Balas Tn. Park.
"KALO JIMIN SAMA KAMU, JIMIN NGGA BAKAL PUNYA TEMPAT CURHAT! KARENA KAMU TERLALU KERAS DALAM MENDIDIK ANAK. DIA PENGEN DI NGERTIIN! NGGA CUMA DI KASIH FASILITAS PENDIDIKAN ATAU KESEHATAN DOANG! KALO GITU AKU SENDIRI JUGA BISA KELESS!" Balas Ny. Park tak mau kalah.
"DI NGERTIIN? BHAKK!! KAYAK CEWEK! PANTES MENYE² KAYAK EMAKNYA. PENGENNYA DI NGERTIIN,"
"DIEM KAMU! BELUM TENTU JIMIN MAU SAMA KA—"
"Eomma! Appa!" Panggil Jimin yang keluar dari kamarnya.
Mereka berdua bungkam.
"Berisik banget. Ada apa sih?" Tanya Jimin.
Kedua orangtuanya tak menjawab.
"Jangan kenceng² dong kalo ngomong. Jimin ngga bisa tidur!" Kata Jimin sambil masuk kembali ke kamarnya.
Tn. Park dan Ny. Park masih terdiam.
"Oke. Kamu boleh tinggal disini, tapi jangan sampe aku liat kamu lukai Jimin. Inget!" Kata Ny. Park kemudian masuk kamarnya. "Oh iya, kamu tidur di kamar tamu ya. Kalo ngga mau di sofa juga bisa. Oh. Mungkin lebih baik di kamar mandi," sambung Ny. Park.
Tn. Park hanya bisa menahan emosinya.
➡➡➡
"Eomma, Appa. Jimin pergi main dulu, yaa," kata Jimin sambil memasang maskernya. Jimin segera beranjak keluar rumah lalu memakai sepatunya.
"Eh! Mau kemana kamu?" Tanya Tn. Park dengan suara agak tinggi.
"Mau main sama Taehyung dan Jungkook," jawab Jimin.
"Ngga usah main! Di rumah aja!"
Jimin terdiam. Ia tak berani melawan Appa-nya. Dari dulu, Appa nya terkenal keras. Sampai sekarang Jimin tak berani melawannya.
"Kamu kenapa sih? Udah lah, biarin Jimin main. Biar bisa gerak² badan dikit gitu," bela Ny. Park. Itu membuat Tn. Park sedikit emosi.
"Pantes Jimin ngga sembuh²!! Itu karena kamu ngizinin dia main terus, padahal dia harus istirahat!!"
"Bukan begitu! Tapi dia emang harus gerak badan juga, dia biasa kok olahraga sama temennya," Ny. Park membela Jimin.
"Gerak badan?!! SURUH DIA BERESIN RUMAH! NYAPU KEK, NGE-PEL KEK, APA KEK, ITU KAN GERAK BADAN JUGA!" Tn. Park terus membantah perkataan Ny. Park.
"Tapi Jimin bosen di rumah! Dia butuh refreshing sama temennya!!"
"YA SURUH DIA NONTON TV ATAU APA KEK!!"
Jimin yang tadi menyimak mulai membuka suara.
"Udah! Jimin ngga jadi main kok," ujar Jimin sambil meninggalkan mereka berdua yang daritadi perang mulut.
Jimin termenung di dalam kamarnya. Kemudian ia bilang ke Jungkook bahwa ia tak bisa bermain hari ini.
Ia lelah melihat orang tuanya berantem. Apalagi memperdebatkan soal Jimin. Ia lebih memilih mengalah daripada mendengarkan perdebatan mereka.
Jam menunjukkan pukul 9 pagi. Ia segera mengambil obat suntikan. Kemudian menyuntikan ke tangannya sendiri.
Ia rindu dengan dr. Yoongi. Ia ingin disuntik sama dia lagi. Karena hanya disuntik dengannya lah ia tak merasa sakit.
TBC~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Gata Virus (YoonMin)
FanfictionPark Jimin, laki-laki 17 tahun yang ceria dan menggemaskan. Ia duduk di bangku SMA bersama kedua sahabatnya yang paling ia sayangi, Kim Taehyung dan Jeon Jungkook. Hidupnya tampak menyenangkan dan baik-baik saja. Tapi semuanya berubah saat ia di di...