Heart Gata Virus (YoonMin)

21

➡➡➡

Keesokan harinya, pada saat malam hari.

dr. Yoongi memberhentikan mobilnya tepat di depan rumah Jimin.

"Dah sampe nih," ujarnya.

Jimin menatap kosong rumahnya. Ia merasa rumah yang ia huni sejak kecil itu mulai berubah. Bukan berubah bentuk, tapi berubah suasana. Suasana yang makin tak menyenangkan baginya.

"Kenapa kok diem aja?" Tanya dr. Yoongi. Jimin menoleh kearah dr. Yoongi.

"Aku ngga mau pulang.." kata Jimin memelas.

dr. Yoongi tersenyum tipis.

"Tapi orang tuamu nyari lhoo. Tadi mereka udah telepon rumah sakit berkali²," kata dr. Yoongi sambil mengusap rambut lembut Jimin.

"Tapi aku takut..." Jimin memasang wajah sedih.

"Kamu jangan takut!" Ujar dr. Yoongi sambil menatap Jimin. "Pikirkan hal² yang buat kamu bahagia!"

Jimin mengangguk pelan. Ia menatap sekilas rumahnya, lalu meneguk ludahnya karena ketakutan. Aura rumahnya seperti rumah hantu sekarang.

"Iyaa, Hyung. Aku pulang dulu, yaa.." kata Jimin sambil mencium tangan dr. Yoongi.

Jimin keluar dari mobil. Ia melangkahkan kaki mendekati rumahnya. Tangannya bergetar saat membuka pintunya.

Disana sudah terlihat Tn. Park yang sedang menonton TV. Jimin menunduk takut.

"Udah mendingan?" Tanya Tn. Park yang masih fokus dengan TV nya.

"Udah kok," jawab Jimin sambil

"Tidur! Dah malem!" Ujar Tn. Park tanpa melihat Jimin sama sekali.

Jimin langsung berjalan menuju kamarnya. Sampainya di kamar, ia mengunci pintunya rapat².

Perasaan Jimin kini campur aduk antara senang dan takut. Ia senang karena sudah punya status dengan dr. Yoongi dan sudah diajak menginap. Tapi ia sekarang takut dengan Appa dan Eomma-nya.

Ayoo! Kamu harus tidur, Jimin. Besok harus ke rumah sakit! Batinnya.

➡➡➡

"Jimin! Bangun!" Suara Tn. Park masuk ke telinga Jimin. Jimin mengangkat tubuhnya dengan malas.

"Buku² komik ini dapet darimana?" Tanya Tn. Park sambil melempar buku² komik itu di depan Jimin.

Jimin langsung membuka matanya dengan sangat lebar.

"Itu... Itu... Hadiah.. Dari..." jawab Jimin dengan gugup.

"Dok—"