Chapter 1

125K 6.4K 52
                                    

🦢🦢🦢

Tidak ada yang lebih pahit daripada berharapnya hati pada dunia.

INGAT!
Tidak ada penyesalan yang mampu mengubah masa lalu, dan tidak ada kehawatiran yang mampu mengubah masa depan.

🕊🕊🕊

Hari ini, Fariha di antar oleh sang nenek untuk pergi ke tempatnya menghafal Quran setiap sore selesai asar.

Meski umurnya baru 6 tahun, namun Fariha sangat pandai dalam menghafal. Bahkan ia mampu menghafal 5 ayat lebih dalam sehari, saat moodnya sedang baik tentunya. Dan itu adalah pencapaian yang luar biasa bagi anak seusianya bukan?

Tentu kemahiran dan kecerdasan yang dimilikinya bukan tak beralasan. Ia adalah putri dari duda sukses dengan otak cemerlangnya yang diakui banyak orang.

Karna Fariha sudah memiliki guru private yang mengajarinya dan membimbingnya belajar bukan hanya hafalan Quran. Namun juga ilmu-ilmu tajwid dan ilmu agama lainnya.

Nenek Fariha sengaja mencarikan Fariha guru private agar Fariha mampu mengetahui dan mempelajari ilmu agama sejak dini.

Karna saat di sekolah tidak ada pelajaran seperti itu. Jadilah nenek mencarikannya guru agama yang hafal Qur'an dan baik budi pekertinya juga sabar sifatnya.  

Walaupun begitu tetap saja. terkadang saat sang papa pulang dari kantor, Fariha akan di minta untuk menyetorkan hafalan yang hari ini di hafalkannya.

Dan papanya akan mendengarkan serta mengoreksi hafalan nya. Juga agar Fariha selalu mengulang ngulang hafalannya.

"Hai sayang, sudah datang. Siapa yang antar Fariha?"

Tanya wanita cantik bergamis biru dengan motif bunga di seputar pinggangnya dengan tangan yang merangkul bahu Fariha.

"Hari ini yang antar nenek. Papa sedang banyak pekerjaan di kantor dan melupakan Riha"

Ucap gadis kecil itu dengan wajah sedihnya. Membuat sang guru cantik tersenyum maklum.

Fariha memang sering seperti ini saat ayahnya tak mengantarnya kemari dengan alasan sibuk bekerja.

Meski belum pernah bertemu papa Fariha, namun wanita itu sudah membayangkan bahwa ayah Fariha pasti seorang pebisnis yang sibuk. Namun ia tetap takjub pada pria itu. Ia mampu mendidik Fariha menjadi anak yang sholehah di usia dini

Dengan keadaan single parent ia masih mampu meluangkan waktu untuk sang anak dan pekerjaan. Ya, Wanita itu tau sedikit tentang keluarga Fariha. Hanya sedikit. 

Ia hanya bertemu dengan sang nenek yang pertama kali menemuinya untuk memintanya menjadi guru private Fariha. Di situlah sang nenek sedikit bercerita mengenai orang tua Fariha.

Tapi apa kalian tau? Saat pertama bertemu dengan sang nenek membuatnya sangat terkejut.
Kenapa?

Karna ia fikir wanita itu bukanlah neneknya. Melainkan ibu Fariha.

Karna nyatanya wanita yang di panggil Fariha nenek saat menemuinya satu bulan yang lalu untuk pertama kalinya,  masih pantas untuk di panggil ibu oleh Fariha.

Terlihat cantik dan anggun dengan pakaian syar'i.  Di umur yang setengah baya.

IBU UNTUK ANAKKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang