chapter 19

52.5K 3.5K 24
                                    

🐔🐔🐔

"Assalamualaikum mama Riha yang cantik"
Suara salam yang melengking membuat Ira berjalan tergopoh-gopoh dari dapur menuju asal suara. Putrinya pulang setelah dua hari dirumah sang nenek.

"Kesayangan mama" dia menyambut dengan pelukan.

"Kok pulangnya lama, kan mama rindu sayang" Ira menampakkan wajah cemberut seolah sedang merajuk.

Riha terkikik lucu melihat mamanya cemberut seperti dirinya ketika ngambek. Lalu dia meremas pipi mamanya gemas.

"Iiihhh....mama ikut-ikut Riha ya merajuknya"
Ucapan putrinya membuat senyuman wanita cantik itu mengembang. Betapa ia sangat mencintai putri tirinya ini.

"Kesayangan mama pulang sama siapa?"
Riha menunjuk keluar dimana kakek dan neneknya sedang membawa beberapa paper bag dari dalam mobil.

"Assalamualaikum'

"Waalaikumsalam ma, pa" Ira mencium punggung tangan kedua mertuanya itu.
Ibu mertuanya mengusap lembut kepala Ira

"Bagaimana keadaanmu sayang, sehat kan?"

"Alhamdulillah ma, Ira sehat. Semoga mama dan papa juga selalu dalam lindungan Allah."

"Aamiin" kompak kedua mertuanya mengamini.

"Kamu terlihat semakin kurus nak, jangan terlalu memikirkan sesuatu yang tidak penting."

Papa Ramdan memberi nasehat setelah di persilahkan duduk di sofa ruang keluarga. Ayah mertuanya memperhatikan kondisi Ira yang terlihat semakin kurus, dan matanya lebih cekung.

Terlihat sekali seolah beban berat bersandar di kedua pundaknya. Membuat ia bertanya-tanya apakah anaknya memperlakukan menantunya dengan baik?...

"Dimana Ramdan?, apa masih belum pulang? Ini sudah hampir adzan maghrib"

Tanya papanya sambil melihat jam  di pergelangan tangannya. Ia heran, apa memang putranya itu selalu pulang terlambat seperti ini?

Mendengar pertanyaan mertuanya, Ira bingung. Kalau ditanya, Ia juga tidak tau kenapa Ramdan belum pulang juga. Mungkin ia sedang banyak urusan 'penting' yang harus diselesaikan.

"Mungkin Ka Ramdan lagi banyak kerjaan pa"

Mendengar jawaban sang menantu yang terdengar ragu dalam ucapannya, papa Ramdan menoleh dan memperhatikan Ira.

'Mereka memang sedang bermasalah' batin sang mertua.

♤♡♤

IBU UNTUK ANAKKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang