Hari itu, Ramdan berusaha menjelaskan pada orang tuanya bahwa ia akan menikahi Fisya namun hatinya mencintai wanita lain.
Ia tidak ingin terjadi masalah antara keluarganya dan keluarga Fisya yang telah terjalin baik sejak dulu, ia juga tidak ingin membuat keluarga Fisya membenci Reva karena ia lebih memilihnya dibandingkan putri kandung mereka.
Ramdan berusaha menjelaskan sebaik mungkin, namun diluar ekspetasi, ia pikir papa dan mamanya akan menanggapi dengan kepala dingin.
Mungkin iya, papanya hanya diam malam itu, dengan tatapan tajam dan kecewa. Tapi mamanya hancur.
“kamu tidak bisa menikahi wanita hanya karna alasan seperti itu Ramdan! Kamu harus belajar mencintainya! Dia mencintai kamu sejak dulu, menolak lamaran pria-pria di luar sana karena mama memberinya harapan bahwa kalian akan menikah”
“lagipula kenapa baru sekarang kamu mengatakan semua ini? kenapa tidak dari jauh-jauh hari diamana mama menunggumu memperkenalkan wanita pilihanmu, kenapa!”
Mamanya berteriak marah sambil menangis. Sebagai wanita tentu ia tidak terima bahwa anaknya akan menikahi wanita baik-baik seperti Fisya dengan alasan yang tidak tulus. Dan, ia merasa sangat bersalah pada Fisya.
Fisya adalah menantu yang telah ia pilih sejak dulu. Selama ini mama Ramdan menunggu akankah putranya itu membawa calon kandidat yang lain sebagai menantu kerumah, dan ternyata Ramdan tidak pernah terlihat dekat dengan wanita manapun dalam arti kata hubungan yang spesial, karena itulah ia menjodohkan Ramdan dengan Fisya.
Ia telah mengenal Fisya bahkan sejak ia lahir ke dunia ini. keluarga mereka dekat dan tak pernah terlintas sedikitpun akan sosok lain yang mendapingi anaknya. Lagipula Fisya telah mengungkapkan bahwa ia mencintai Ramdan sejak dulu.
Ramdan kira drama malam itu sudah berakhir, tapi ia salah. Ketika mamanya berjalan menuju kamar karena merasa muak menatap wajah anak tunggalnya itu tiba-tiba suatu hal yang tidak pernah diinginkan terjadi.
Mamanya tergeletak dengan wajah kesakitan. Tanpa berfikir panjang papa Ramdan menggendong isterinya dan berteriak kepada putranya untuk menyiapkan mobil.
Mamanya terkena serangan jantung, Ramdan frustasi. Hatinya sakit, ini adalah pertama kalinya mamanya jatuh seperti ini dan semua ini karenanya. Melihat papanya yang duduk sambil menunduk di kursi tunggu, wajah tuanya tampak lelah.
Ramdan mendekati papanya dan berlutut dihadapan papanya. Memohon maaf atas kelancangannya yang membuat wanita yang sangat di cintainya seperti ini.
“maafkan Ramdan pa, Ramdan bodoh. Mama seperti ini karena Ramdan pa. Maaf”
Tubuh Ramdan bergetar, hatinya terasa nyeri membayangkan hal-hal buruk yang bisa saja terjadi pada mamanya.
Pria paruh baya itu mengangkat kepala yang sedari tadi menunduk.Menghapus setitik air mata kekhawatiran yang keluar. Ia sangat takut isteri tercintanya kenapa-napa di dalam sana.
“sudahlah, papa mengerti nak. Kamu hanya harus belajar lebih dewasa dan memahami mana yang harus kamu jadikan prioritas. Jika kamu telah memilih. Pastikan bahwa kamu tidak akan menyesal pada pilihan itu”
Papanya mengatakan itu sambil memegangi pundak putranya yang lunglai. Ia mengerti, bukan hanya dia yang khawatir disini tapi putranya juga.
Ramdan mengangkat wajahnya yang basah, dengan penuh kekaguman akan sikap bijaksana papanya, panutannya dalam hidup. Ramdan memeluk papanya erat, mencari kekuatan untuk menghadapi hari-hari yang mungkin akan terasa lebih sulit setelah ini.
Dan ia lupa bahwa ia melupakan sesuatu yang tak seharusnya ia lupakan, Janjinya. Lupa yang membuat hidup seseorang berubah drastis. Namun bagaimanapun lupa adalah karunia tuhan. Yang mungkin suatu saat nanti akan ia syukuri.
Sejak malam itu, Ramdan telah memutuskan pilihannya. Menjalani apa yang sudah diatur oleh kedua orang tuanya. Menjadi anak patuh dan membahagiakan orang tua. Dan memilih jalan yang secara tidak sadar telah menghancurkan kehidupan seoorang wanita.
Dan sejak malam itu pula, Ramdan tidak pernah bertemu dengan Reva. Wanita itu seolah hilang ditelan bumi. Ia juga tidak berusaha mencari tahu keberadaannya. Ia mendengar beberapa kabar dari keluarga Fisya yang telah menjadi isterinya bahwa Reva pergi dari rumah itu.
Ramdan berfikir mungkin saja itu semua karna kebrengsekannya. Reva hancur karna ia memberi harapan yang tidak mampu ia penuhi. Namun Ramdan yakin bahwa Reva akan mendapatkan kebahagiaannya.
Dan disinilah ia yang hancur. Hidup bersama wanita yang tidak dicintainya. Namun tidak sulit Untuk Ramdan membiasakan diri dengan keberadaan Fisya.
Dia wanita yang baik dan penurut hingga pernikahan mereka berjalan baik-baik saja sebelum akhirnya Tuhan memanggilnya kembali ke sisi-Nya dengan meninggalkan malaikat mungil yang masih merah dan rapuh saat itu, putrinya Farikha.
💞💞💞
Baca juga cerita baru aku ya, di jamin gak jelek2 banget lah. Bantu aku berkarya dengan vote and comen kalian. Love youu😘😘
Jangan lupa follow ig author ya @kha_sya maaciuww
Kalo follower makin banyak, author makin semangat updatenya😅BTW, MAAF LAMA GAK UP, BERHUBUNG KEMAREN2 BANYAK TUGAS DAN ALHAMDULILLAH UDH SELESAI UAS. JADI KALO KALIAN MAU MINTA UP BISA LEWAT COMEN ATAU DM IG JUGA BOLEH...
LOVE U GUYSS....😘😘
MAU DOUBLE UP? KALO ADA YG FOLLOW IG AKU DOUBLE UP DEH...(maksa banget pen di pollow ini author) jijih bet ya gua...🤣🤣
Rabu, 20 Ramadhan 1441 H
13 Mei 2020
15.11
KAMU SEDANG MEMBACA
IBU UNTUK ANAKKU [END]
Ficción GeneralTak pernah merasakan kasih dan belaian seorang ibu sejak hari pertama melihat dunia membuat Riha merindu. Sosok kecil dan manis itu jatuh hati pada seorang wanita cantik dan menginginkannya untuk menjadi ibunya, memberikan kasih sayang dan belaian c...