💝💝💝
kamu hanya akan mampu merasakan kebahagiaan setelah kamu merasakan rasanya kepedihan.
Kamu hanya akan merasakan rasanya memiliki setelah kamu merasakan kehilangan.Namun benarkah semua orang begitu? Tentu tidak! Itu hanya berlaku bagi mereka yang selalu terlambat. Terlambat untuk menyadari!
💞💞💞
"Tanter Reva cantik deh, Riha jadi pengen juga cepet-cepet nikah. Biar didandanin cantik kayak gini"
Dengan senyuman 5 jari, Riha yang sedari tadi memperhatikan bagaimana Reva didandani oleh MUA.
Tentu ucapannya membuat sang nenek dan mamanya melotot kaget. Yang benar saja! Anak ingusan ini ingin cepat-cepat menikah.
Namun berbeda dengan Reva, dia tersenyum dan menjawab
"Iya, tapi tunggu cukup umur dulu ya. Ntar bilang ke papa kalo pengen cepet-cepet nikah. Tante jadi penasaran gimana reaksi papamu yang minim ekspresi itu haha"
Kepolosan Riha ternyata mampu mencairkan sedikit rasa tegang, bahkan membuat Reva yang sedari tadi merasa gugup dan terus mengeluarkan air mata tertawa kecil.
"Kalo papa dengar Riha bilang seperti ini, pasti mama yang kena masalah. Ntar di bilang ini ajarannya mama lagi"
Ucapan Ira semakin membuat seisi ruangan tersenyum.
"Semoga aku bisa membangun rumah tangga yang bahagia seperti kalian"
"Ira yakin, kak Reva pasti bisa lebih bahagia setelah menikah nanti"
"Amiinn, terimakasih atas dukungan kalian selama ini. Dan maafkan aku pernah menganggu rumah tangga kalian, maaf"
"Shuutt, sudah kak. Jangan mengungkit masa lalu. Kini kita hanya perlu bahagia"
"Mama, terimakasih"
Reva berdiri dan memeluk mereka berdua, wanita paruh baya inilah yang telah menghidupkannya kembali dari masa lalu yang kelam.
Dan satu lagi wanita cantik dan penuh kesabaran dan kelembutan. Ira yang menerima dan memaafkannya setelah semua hal yang ia lakukan pada keluarganya.
Sungguh, rasa syukur Reva begitu besar untuk kebahagiaan dan kasih sayang yang telah Allah SWT berikan padanya.
.
.
.
."Saya terima nikah dan kawinnya Revanya Safhira binti alm Harun Diaz dengan maskawin seperangkat alat sholat dan perhiasan seberat 15 gr dibayar tunai"
"Bagaimana para saksi? Sah?"
Tanya penghulu memastikan bahwa dua manusia yang tengah berada dalam kudung asmara ini resmi menyandang status suami isteri.
"SAH!"
Teriak para saksi bersamaan. Kini mereka telah resmi menjadi sepasang suami isteri.
"Alhamdulillah"
Suasana haru di dalam ruangan akad dipenuhi dengan tangisan bahagia dari para tamu undangan yang jumlahnya tidaklah banyak.
Terlebih sang mempelai wanita yang sejak tadi meneteskan air mata membuat para hadirin juga merasakan bagaimana campur aduknya perasaan Reva, hingga menularkan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
IBU UNTUK ANAKKU [END]
General FictionTak pernah merasakan kasih dan belaian seorang ibu sejak hari pertama melihat dunia membuat Riha merindu. Sosok kecil dan manis itu jatuh hati pada seorang wanita cantik dan menginginkannya untuk menjadi ibunya, memberikan kasih sayang dan belaian c...