🕊🕊🕊
Kamu mulai lupa seperti apa cinta? Aku beri tahu satu hal saja yang mampu membuatmu sadar
Seperti saat kau menghirup udara setiap detiknya tanpa susah payah!
Sudah ingat? TUHANMU MAHA MENCINTAI.
🌺🌺🌺
Sesuai rencana yang diharapkan oleh papa Ramdan, yaitu pertemuan antara keluarganya dengan Reva untuk meluruskan seluruh permasalahan yang terjadi.
Kini mereka berada disalah satu ruangan privat sebuah kafe yang terletak di sekitar perusahaan Ramdan yang telah dipesan oleh papanya. Sepulang bekerja, Ramdan langsung menuju kafe meski ia datang sedikit terlambat dari waktu yang di janjikan, dan ternyata di dalam kafe sudah ada keluarganya dan juga Reva.
Mereka terdiam, karena memang sedaribtadi mereka menunggu Ramdan, sebagai orang terpenting yang perlu menjelaskan segalanya.
"Mm...maaf, membuat kalian menunggu"
Dengan canggung Ramdan duduk di bangku yang bersebelahan dengan Reva. Karna itulah yang tersisa.
Ada papa dan mamanya yang duduk berdampingan menghadap dirinya dan Reva.
"Baiklah, sebaiknya langsung saja kita mulai membahas inti dari pertemuan ini Ramdan"
"Iya pa"
Dengan gugup Ramdan berusaha menetralkan suaranya agar tak terlihat aneh. Bukan gugup karena bertemu dengan mantan gebetan.
Ia gugul karena takut, takut semua ini tidak berakhir sesuai rencana atau malah menambah masalah yang lebih besar lagi.
Semoga saja berhasil...
"Oke, masa-"
Belum selesai Ramdan berbicara kalimat pertamanya Reva lebih dulu memotong dengan santai
"Kenapa harus buru-buru, tidakkah kita harus melepas rindu sejenak. Berbasa-basi tentang bagaimana kabar kita selama ini, mungkin"
Dengan senyuman sinis yang tercetak di wajah cantiknya. Membuat mama Ramdan yang sedari tadi diam mulai merasa bahwa ini tidak akan mudah.
"Reva, tolong. Kita selesaikan semua ini dengan baik okay? Kita bisa melakukan negosiasi di akhir jika di perlukan."
"Haha, negosiasi ya? Terdengar seperti bisnis. Oh ya, aku lupa sedang berbicara dengan para pebisnis sekarang"
"Bisakah aku mulai?, kau cukup mendengarkan. Lalu setelahnya kau bisa melakukan apa yang kau inginkan"
"Okay, silahkan"
Ramdan menceritakan semua dengan detail. Apa yang ia rasakan pada Reva sejak pertama kali mereka bertemu.
Lalu rencana apa yang ia susun saat kedua orang tuanya menjodohkannya dengan fisya. Juga alasan apa yang membuatnya tidak datang di malam itu. Semua tanpa terkecuali.
Dan tentu saja, bagaimana perasaannya saat ini untuk Reva sudah tiada sama sekali. Selama ini ia datang di saat Reva mengancamnya dengan Ira.
KAMU SEDANG MEMBACA
IBU UNTUK ANAKKU [END]
General FictionTak pernah merasakan kasih dan belaian seorang ibu sejak hari pertama melihat dunia membuat Riha merindu. Sosok kecil dan manis itu jatuh hati pada seorang wanita cantik dan menginginkannya untuk menjadi ibunya, memberikan kasih sayang dan belaian c...