Mobil Bran sudah berada di depan sebuah restoran berukuran sedang di dekat puncak, aku belum tau apakah ini restoran atau toko cake keluarga. Tetapi aku sangat menyukai pemadangan di tempat ini, Bran menggandeng tangaku dan kita masuk secara bersamaan. Suasana di dalam restoran itu terlihat sangat nyaman dengan gaya sederhana dan elegan menjadi satu. Terdapat banyak Etelase kaca yang memajang berbagai macam cake dengan berbagai macam rasa dan warna.
Kita duduk di salah satu meja yang cukup luas, Bran duduk di depanku. Dia tersenyum kearahku seolah-olah dirinya adalah pria yang paling bahagia di dunia. Aku tersenyum simpul sambil menatap keluar jendela kaca besar di sampingku. Dari sini aku bisa melihat berbagai macam pemandangan alam yang luas, aku belum pernah pergi ke tempat ini tetapi aku sudah jatuh cinta dengan pesona yang diberikan oleh toko ini.
"Apa kau suka?" tanya Bran dan masih mengenggam tanganku yang berada di atas meja.
"Ya... apa kau pemiliknya" seruku sambil menatap satu per satu para tamu yang berdatangan.
"Bukan... ini milik mendiang nenekku" jawab Bran.
"Maaf aku sama sekali tidak tau" sautku yang merasa bersalah karena membahas sesuatu yang seharusnya tidak perlu di bicarakan.
"Tidak apa. Kau tau, nenekku sering duduk di tempat kita sekarang duduk. Dia selalu mengajariku cara membuat berbagai macam cake" lanjutnya seperti mengingat-ingat kejadian yang tidak pernah ia lupakan.
"Lalu apa kau bisa membuatnya?" tanyaku penasaran.
"Ya... hanya cupcake biasa, tidak lebih dan sebagian besar aku mengacaukannya" jawab Bran dan sebuah pelayan datang membawa beberapa cupcake yang membuat kedua mataku kaget melihatnya.
"Kau memang pengacau..." timpalku sambil tersenyum.
"Setidaknya aku mendapatkan perhatian dari itu" serunya dan kembali tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sewing Heart Arrogan
RomanceTidakkk.... hidup di kota New York City terlalu sulit untukku. Di usia 7 tahun aku sudah tidak memiliki seorang ayah. Semua itu karena kecelakaan di salah satu perusahaan tempat ia dulu bekerja, tinggal aku dan ibuku yang sampai sekarang ini terus b...