Di atas liatin siapa sih bangg.....😚😚
VOP Bran....
Aku sudah sampai di bandara Kanada, suasananya tidak terlalu sepi. Cukup ramai, aku berjalan dengan santai menuju ke arah mobil mewah milikku yang sudah terpakir dengan sempurnya di depan pintu bandara, bahkan beberapa orang mengambil gambar dari mobil milikku itu. Aku hanya tersenyum kecil saat para wanita itu berloncat-loncat sambil sedikit berteriak saat melihatku.
Lalu aku masuk ke dalam mobilku itu, jalanan di Negara ini hampir sama dengan jalanan di Negara asalku. Kemacetan sepertinya sudah menjadi kegiatan di saat hari kerja seperti sekarang ini. Lampu merah membuatku mau tidak mau berhenti sejenak, kulihat ke arah samping dan menemukan sepasang kekasih yang tengah asik menikmati makanan siang mereka sambil tertawa dan bercanda bahagia.
Aku tersenyum saat mengingat hari di mana, aku dan Neya sering berjalan-jalan dan menghabiskan waktu bersama hanya untuk sekedar makan atau pun untuk menghabiskan waktu berdua. Saat itu rasanya aku menjadi seorang pria yang paling bahagia, kebiasaan yang selalu membuatku rindu ke pada kekasihku itu adalah Neya selalu saja memegang pipiku. Entah dia memainkannya atau mencubitnya dengan gemas.
Hingga wajah penuh air mata milik Neya kembali membuatku semakin merasa bersalah, aku masih mengingat saat ia menolak dan mendorongku. Jantungku kembali merasakan sakit, aku tersiksa dengan ini semua. Aku merindukkan kekasihku itu untuk kembali lagi mewarnai hidup dan hari-hariku.
Suara klakson mobil membuatku tersadar dari lamunan, kulihat dari kaca spion mobilku. Pria pemilik mobil di belakangku ini membuka kaca jendelanya lalu mengeluarkan kepalanya dan kulihat ia memasang wajah geramnya.
"Hai... bodoh, kau tidak melihat lampu sudah berganti menjadi hijau. Itu tandanya kau harus jalan." maki pria berkepala botak itu.
Dengan geram aku melajukan kecepatan mobilku, dan kulihat pria tadi semakin terlihat sangat kesal akibat ulahku. Tiba-tiba suara hp-ku berbunyi, dengan malas aku mengambil benda pipih itu dan menaruhnya di salah satu telingaku.
"Ada apa, Jake?" tanyaku.
"Apa kau benar di Kanada?" suara Jake terdengar sangat syok.
"Iya.. aku mencari kekasihku. Cepat katakan ada apa?" tanyaku tidak sabaran.
"Tidak ak..." dengan cepat aku langsung memotong pembicaraannya.
"Jika tidak ada yang penting jangan menghubungiku lagi!" perintahku dan langsung saja aku memutuskan pembicaraan itu dengan sepihak.
Kunyalakan radio yang ada di mobilku, lagu pertama yang terdengar adalah lagu dari Justin Bieber yang berjudul Let Me Love You. Tanpa sadar aku terbawa alunan musik itu dan sedikit bergumam menyanyikan lagu tersebut, kembali wajah dari Neya terbayang dari ingatanku. Aku tersenyum saat memikirkan wajahnya yang sedang cemberut menahan kesal akibat pekerjaanku yang menumpuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sewing Heart Arrogan
RomanceTidakkk.... hidup di kota New York City terlalu sulit untukku. Di usia 7 tahun aku sudah tidak memiliki seorang ayah. Semua itu karena kecelakaan di salah satu perusahaan tempat ia dulu bekerja, tinggal aku dan ibuku yang sampai sekarang ini terus b...